16
2.4 Model Pembelajaran
Istilah ”model pembelajaran” dibedakan dari istilah strategi pembelajaran, model pembelajaran atau prinsip pembelajaran. Model pembelajaran meliputi
suatu model pembelajaran yang luas dan menyeluruh. Ismail Widiharto 2006:4 menyebutkan bahwa istilah model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus
yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode tertentu yaitu rasional teroritik yang logis yang disusun oleh penciptanya, tujuan pembelajaran yang hendak dicapai,
tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut berhasil dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran tercapai.
2.4.1 Media Dalam pembelajaran
Media adalah suatu saluran untuk komunikasi. Diturunkan dari bahasa latin yang berarti ”antara”. Istilah ini merujuk kepada suatu yang membawa informasi
kepenerima informasi. Beberapa media yang dikenal dalam pembelajaran Suherman, 2003:238
antara lain : a
Media nonprojected: fotografi, diagram, sajian display dan model-model. b
Media projected: film strip, transparasi, komputer proyektor. c
Media dengar: kaset dan compact disk. d
Media gerak: video dan film. e
Komputer, multimedia. f
Media yang digunakan untuk belajar jarak jauh: televisi dan radio serta internet.
17
Namun pada dasarnya media dikelompokkan kedalam 2 bagian yaitu media sebagai pembawa informasi ilmu pengetahuan, dan media yang sekaligus
merupakan alat untuk menanamkan konsep seperti alat-alat peraga.
2.4.2 Alat Peraga Dalam Pembelajaran
Pada dasarnya siswa SMP belajar melalui bendaobjek kongkrit. Untuk memahami konsep abstrak siswa memerlukan benda-benda konkrit riil sebagai
perantara atau visualisasinya. Selanjutnya konsep abstrak yang buruk dipahami siswa itu akan menghadap, melekat dan tahan lama bila siswa belajar melalui
perbuatan dan dapat dimengerti siswa, bukan hanya melalui fakta-fakta. Karena itulah dalam pembelajaran fisika kita sering menggunakan alat peraga maka :
a. Proses belajar mengajar termotivasi baik siswa maupun guru, dan terutama
siswa minatnya akan timbul. Siswa akan senang, terangsang, tertarik dan karena itu akan bersikap positif terhadap pengajaran fisika.
b. Konsep abstrak fisika tersajikan dalam bentuk kongkrit dengan ini lebih
mudah dipahami dan dimengerti serta diterapkan pada tingkat siswa yang lebih rendah.
c. Hubungan antara konsep abstrak fisika dengan benda-benda alam sekitar
akan lebih mudah dipahami. d.
Konsep-konsep yang abstrak yang tersajikan dalam bentuk kongkrit yaitu dalam bentuk model fisika yang dapat dipahami sebagai objek penelitian
maupun sebagai alat untuk meneliti ide-ide baru dan relasi baru menjadi bertambah banyak Suherman, 2000:242.
18
2.5 Pembelajaran Konstruktivisme