Lorot Penentuan Harga Pokok Produksi dengan

72 Tabel 7. Alokasi untuk Biaya Pewarnaan Nama Batik Kemeja BTK B. Bahan Warna B. Gedung B. Listrik Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Kemeja Panjang 1527.78 36.87 2586.81 62.43 16.04 0.39 12.85 0.31 4143.47 100 Kemeja Pendek 1222.22 36.87 2069.44 62.43 12.83 0.39 10.28 0.31 3314.78 100 36.87 62.43 0.39 0.31 100 Sumber: Data primer yang diolah

4.1.4 Lorot

Cost driver yang ke empat yaitu lorot. Proses pelorotan bertujuan untuk melepaskan semua malam yang menempel di kain agar bisa bersih sehingga motif dan warna batik terlihat jelas, yaitu dengan cara merebus kain pada air yang mendidih. Biaya-biaya yang dikeluarkan pada proses ini antara lain: 4.1.4.1 Biaya Tenaga Kerja Bagian lorot batik terdapat 4 orang pekerja, upah yang diterima per bulan Rp 500.000,00. Jumlah upah bagian lorot sebesar Rp 2.000.000,00. Alokasi biaya tenaga kerja pada masing-masing batik kemeja didasarkan pada jumlah kain sebanyak 3600 meter. Sehingga upah per meter sebesar Rp 555,56. Dengan alokasi biaya upah sebagai berikut: batik kemeja panjang 2,5 meter Rp 1.388,89 dan batik kemeja pendek 2 meter Rp1111,11. 4.1.4.2 Biaya Perawatan Peralatan Lorot Biaya perawatan peralatan lorot sebesar Rp 50.000,00 yang digunakan untuk perawatan tungku, tempat lorot, dan jemuran. Alokasi biaya perawatan didasarkan pada jumlah meter kain. Perhitungannya yaitu: 73 Rp50.0003600 = Rp 13,89. Dengan alokasi biaya perawatan sebagai berikut: batik kemeja panjang 2,5 meter Rp 34,72 dan batik kemeja pendek 2 meter Rp 27,78. 4.1.4.3 Biaya Bahan Bakar Tungku Proses pelorotan membutuhkan biaya bahan bakar tungku yang menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar. Selama bulan November biaya pembelian bahan bakar sejumlah Rp 500.000,00. Alokasi kepada masing-masing batik didasarkan pada ukuran panjang batik, sehingga dapat dihitung sebagai berikut: Rp 500.000,003600 = Rp 138,89 per meter. 4.1.4.4 Biaya Gedung Pabrik Biaya keamanan gedung pabrik sebesar Rp 120.000,00 dan biaya perawatan gedung pabrik sebesar Rp 100.000,00. Biaya gedung pabrik bagian lorot dialokasikan sebesar 12,5 yaitu Rp 27.500,00. 4.1.4.5 Biaya Listrik Biaya listrik yang digunakan untuk penerangan bagian lorot sebesar Rp 22.200,00 atau dialokasikan sebanyak 12. Komponen biaya cost driver lorot yang paling besar adalah biaya tenaga kerja dengan rata-rata sebesar 76,93, sedangkan yang paling kecil yaitu biaya listrik dengan rata-rata sebesar 0,85. 74 Tabel 8. Alokasi untuk Biaya Lorot Nama Batik Kemeja BTK B. Prwtan Praltan Lorot B. bhn bakar B. Gedung B. Listrik Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Kemeja Panjang 1388.89 76.93 34.72 1.92 347.22 19.23 19.10 1.06 15.42 0.85 1805.35 100 Kemeja Pendek 1111.11 76.93 27.78 1.92 277.78 19.23 15.28 1.06 12.33 0.85 1444.28 100 76.93 1.92 19.23 1.06 0.85 100 Sumber: Data Primer yang diolah

4.1.5 Soga