6
ABC dipandang sesuai untuk menciptakan efisiensi perusahaan khususnya industri kecik batik Tunjung Biru dalam menentukan harga
pokok produksi yang didasarkan pada aktivitas yang dilakukan. Penerapan konsep ini juga berguna bagi perusahaan dalam perhitungan pembebanan
biaya produksi tidak langsung dapat dilakukan lebih akurat sehingga mencegah terjadinya over under costing.
Motivasi dalam penelitian ini adalah belum adanya penelitian mengenai penggunaan Activity Based Costing ABC untuk menghitung
harga pokok produksi perusaan yang lebih akurat sehingga disusunlah penelitian dengan judul “Penentuan Harga Pokok Produksi dengan
Menggunakan Activity Based Costing ABC System Studi Kasus pada Batik Tulis Tunjung Biru Banjarnegara”.
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan konsep mengenai Activity Based Costing ABC dalam penentuan harga pokok produksi
serta diharapkan memberikan manfaat bagi peneliti lain yang ingin mengemukakan tema yang sama.
1.2 Rumusan Masalah
Activity Based Costing merupakan system perhitungan biaya yang didasarkan pada aktivitas-aktivitas bisnis dalam organisasi yang dapat
diterapkan untuk menghitung biaya produksi lebih akurat. Dalam sistem Activity Based Costing, tahap pertama adalah mengusut biaya ke aktivitas
di pusat kegiatan atau cost pool, dimana pada tahap pertama ini terdapat
7
beberapa langkah, yaitu mengidentifikasikan aktivitas, mengelompokan aktivitas dalam cost pool, dan menentukan tarif kelompok dalam cost pool.
Sedangkan tahap kedua adalah biaya untuk masing-masing kelompok overhead ditelusuri ke produk, yaitu dilakukan dengan menggunakan tarif
kelompok yang dihitung pada tahap pertama dan dengan mengukur jumlah sumber daya yang digunakan oleh masing-masing produk. Jadi
pembebanan biaya overhead dari setiap kelompok biaya kepada setiap produk dengan cara mengalikan tarif pool dengan pemakaian aktivitas.
Penentuan harga pokok produk merupakan dasar dalam penentuan harga pokok penjualan, karena dengan harga yang sesuai perusahaan akan
mampu bersaing dengan perusahaan lain. Dalam kegiatan produksi batik tulis “Tunjung Biru”, dibagi menjadi lima cost pool. Cost pool yang
dimaksud yaitu cost pool batik kemeja, cost pool batik blus, cost pool batik rok, cost pool batik kain jarik, dan cost pool batik kain bahan.Selaras
dengan uraian di atas maka timbul permasalahan sebagai berikut: 1.
Seberapa besar harga pokok produk batik tulis kemeja dengan menggunakan sistem Activity Based Costing?
2. Seberapa besar harga pokok produk batik tulis blus dengan
menggunakan sistem Activity Based Costing? 3.
Seberapa besar harga pokok produk batik tulis rok dengan menggunakan sistem Activity Based Costing?
4. Seberapa besar harga pokok produk batik tulis kain jarik dengan
menggunakan sistem Activity Based Costing?
8
5. Seberapa besar harga pokok produk batik tulis kain bahan dengan
menggunakan sistem Activity Based Costing?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan dan menganalisis harga pokok produk batik tulis
kemeja berdasarkan sistem Activity Based Costing. 2.
Mendeskripsikan dan menganalisis harga pokok produk batik tulis blus berdasarkan sistem Activity Based Costing.
3. Mendeskripsikan dan menganalisis harga pokok produk batik tulis rok
berdasarkan sistem Activity Based Costing. 4.
Mendeskripsikan dan menganalisis harga pokok produk batik tulis kain jarik berdasarkan sistem Activity Based Costing.
5. Mendeskripsikan dan menganalisis harga pokok produk batik tulis kain
bahan berdasarkan sistem Activity Based Costing.
1.4 Manfaat Penelitian