18
2.2.2 Keterbatasan Sistem Biaya Konvensional
Keterbatasan utama dari sistem penentuan harga pokok konvensional adalah penggunaan tarif tunggal atau tarif departemen yang
mendasarkan pada volume. Blocher, Chen Lin 2001: 118 menjelaskan tarif ini menghasilkan biaya produk yang tidak akurat, jika sebagian besar
biaya overhead pabrik tidak berhubungan dengan volume, dan jika perusahaan menghasilkan komposisi produk yang bermacam-macam
dengan volume, ukuran dan kompleksitas yang berbeda-beda.
Tarif pabrik dan departemen telah digunakan selama bertahun- tahun dan terus digunakan dengan sukses oleh banyak perusahaan. Namun
pada beberapa situasi, tarif tersebut menimbulkan distorsi yang dapat membuat kebingungan perusahaan yang berproduksi dalam lingkungan
produksi canggih Slamet, 2007: 103.
2.2.3 Kelemahan Sistem Biaya Konvensional
Sulastiningsih 1999: 20 mengemukakan terdapat dua kelemahan
sistem penetapan biaya produk yang konvensional, yaitu:
a. Sistem penetapan biaya produk yang konvensional, memang tidak
dirancang khusus untuk penetapan biaya produk yang akurat, karena tujuan utamanya dimaksudkan untuk menetapkan biaya persediaan.
b. Belum dimodifikasi, walaupun proses produksi telah berubah. Untuk
memutuskan apakah sistem biaya suatu perusahaan telah merefleksikan biaya produk yang optimal, diperlukan analisis detail
19
terhadap sistem biaya tersebut, agar biaya yang dikeluarkan untuk analisis terhadap sistem biaya dapat efisien.
2.2.4 Tanda-tanda Kelemahan Sistem Biaya Konvensional
Sulastiningsih 1999:21 mengemukakan kelemahan dari sistem biaya konvensional disebabkan oleh kelemahan dari rancangan tersebut,
yaitu:
a. Hanya jam atau biaya tenaga kerja langsung yang digunakan untuk
mengalokasikan overhead dari biaya ke produk b.
Hanya basis alokasi yang berkaitan dengan volume, seperti jam kerja, jam mesin dan rupiah bahan yang digunakan untuk mengalikan
overhead dari pusat biaya ke produk. Distorsi terutama timbul apabila jumlah biaya yang tidak berkaitan dengan volume relatif besar
c. Pusat biaya yang terlalu besar dan terdiri dari mesin-mesin dengan
struktur biaya overhead yang sangat berbeda satu sama lain, mesin yang otomatik mungkin memikul biaya overhead lebih kecil bila
dibandingkan dengan mesin manual d.
Biaya pemasaran dan penyerahan produk sangat bervariasi untuk masing-masing saluran distribusi, sedangkan sistem biaya
konvensional mengabaikan biaya pemasaran Hal tersebut juga didukung oleh pendapat Hansen dan Mowen
2005: 48 yang menjelaskan gejala-gejala dari sistem biaya yang ketinggalan jaman diantaranya adalah:
a. Hasil dari penawaran sulit dijelaskan
20
b. Harga pesaing nampak lebih rendah sehingga kelihatan tidak masuk
akal c.
Produk-produk yang sulit diproduksi menunjukan laba yang tinggi d.
Manajer operasional ingin menghentikan produk-produk yang kelihatan menguntungkan
e. Marjin laba sulit dijelaskan
f. Pelanggan tidak mengeluh atas naiknya harga
g. Departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu untuk memberi
data biaya bagi proyek khusus h.
Biaya produk berubah karena perubahan peraturan pelaporan
2.2.5 Distorsi Sistem Biaya Konvensional