Tujuan Dilakukannya Pengawasan terhadap Pelunasan Pajak Penghasilan PPh Badan Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak PPh Badan

menyampaikan SPT danatau keterangan yang isinya tidak benar, atau tidak lengkap sehingga dapat menimbulkan kerugian pendapatan negara, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 enam bulan dan paling lama 6 enam dan denda paling sedikit 2dua kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 4empat kali dari jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.

B. Tujuan Dilakukannya Pengawasan terhadap Pelunasan Pajak Penghasilan PPh Badan

Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya pengawasan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak badan dalam hal pelunasan terhadap Pajak Penghasilan PPhnya adalah - Untuk mengetahui jumlah Wajib Pajak Badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia yang telah melakukan kewajiban perpajakannya. - Untuk memperoleh data lebih rinci tentang kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan - Untuk mengetahui tingkat kepatuhan dalam hal pembayaran dan pelaporan SPT PPh Wajib Pajak Badan - Untuk mengetahui jumlah Wajib Pajak Badan yang menyampaikanmelaporkan SPT Tahunan PPh Badan. Universitas Sumatera Utara

C. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak PPh Badan

Untuk mengetahui tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam pelunasan dan pelaporan PPh Wajib Pajak Badan dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2013, penulis menganalisa dalam beberap data tentang tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan untuk SPT Tahunan PPh Badan . Penilaian kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam pelunasan dan pelaporan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan dibedakan atas beberapa kategori, antara lain: 1. Badan yang terdaftar sebagai Wajib Pajak Badan dan seharusnya menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Polonia 2. Jumlah Wajib Pajak yang sudah menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan 3. Ketepatan waktu dalam menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan Sebagaimana telah kita ketahui, bahwa batas penyampaian setiap SPT Tahunan Wajib Pajak Badan adalah paling lama 4 empat bulan setelah akhir Tahun Pajak., dan penyampaian SPT dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan. Dalam hal penyetoran Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan batas waktu pembayaranpenyetoran pajak adalah sebelum SPT Tahunan PPh WP Badan disampaikan. Untuk mengetahui tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam kaitannya dengan penyampaian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan dapat dilihat dari data berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Perbandingan Jumlah Wajib Pajak Badan yang Terdaftar dan yang Membayarkan dan Melaporkan Pajak Penghasilannya Tahun Pajak Wajib Pajak Badan Realisasi Penyampaian SPT WP Terdaftar Wajib SPT KB LB Nihil Total 2012 11,525 6,057 1,070 9 1,590 2,669 44,06 2013 12,245 5,617 935 13 1,812 2,760 49,14 Tabel 4.1 : Data dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia Tabel 4.2 Ketepatan Waktu dalam Melaporkan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan Tahun Pajak Status Tepat Waktu Terlambat Jumlah Tepat Waktu Terlambat 2012 Badan 90,47 2,497 6,23 172 1443 2013 Badan 86,70 2,393 13,30 367 1443 Tabel 4.2 : Data dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia Informasi dalam table di atas disajikan berdasarkan data yang diperoleh dari Seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Polonia. Terhadap data-data tersebut, penulis dapat menganalisa beberapa hal terkait dengan pengawasan pembayaran dan pelaporan SPT PPh Wajib Pajak Badan yaitu sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Jumlah Wajib Pajak Badan yang terdaftar mengalami peningkatan dari tahun 2012 ke tahun 2013 yaitu dari 11,525 menjadi 12,245. Namun, jumlah Wajib Pajak Badan yang terdaftar yang wajib SPT mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013 yaitu dari yang berjumlah 6,057 menjadi 5,617 b. Jumlah Wajib Pajak yang menyampaikan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan dari tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami peningkatan dari 2,669 menjadi 2,760. Tetapi jumlah tersebut masih jauh dari Jumlah Wajib Pajak Badan yang terdaftar yang Wajib SPT. Hal ini membuktikan bahwa Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak dalam melaporkan SPT Tahunan PPh Badannya di KPP Pratama Medan Polonia masih rendah. c. Ketepatan waktu Wajib Pajak Badan dalam melaporkan SPT Tahunan PPhnya mengalami penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013 sebesar 3,77 dari 2,497 menjadi 2,393 dan keterlambatannya meningkat sebesar 7,07 dari 172 menjadi 367 d. SPT yang disampaikan pada Tahun Pajak 2012 sampai dengan 2013 didominasi oleh SPT Nihil, sehingga hal ini mengindikasikan bahwa tingkat pengetahuan perpajakan Wajib Pajak Badan sudah dalam pengisian SPT mengalami peningkatan sehingga tidak ditemukan kesalahan-kesalahan dalam pengisian SPT yang dapat mengakibatkan Pajak Kurang Bayar danatau Lebih Bayar Universitas Sumatera Utara Tidak semua wajib pajak badan terdaftar yang wajib SPT tersebut melaporkan SPT Tahunan PPh Badannya ditambah lagi dengan meningkatnya keterlambatan dalam melaporkan SPT Tahunan, hal ini menunjukkan tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Medan Polonia masih rendah. Dan hal ini diakibatkan oleh beberapa alasan sebagai contoh adalah kurangnya kesadaran wajib pajak badan dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya dan juga diakibatkan sebuah reaksi perlawanan yang dilakukan Wajib Pajak untuk menghindari pajak yang akan merugikan negara. Disamping itu, salah satu faktor yang mengakibatkan rendahnya jumlah Wajib Pajak Badan yang menyampaikan SPT adalah kurangnya pemahaman Wajib Pajak untuk menghitung jumlah pajak terutangnya.

D. Hambatan yang dihadapi KPP Pratama Medan Polonia Terhadap Pembayaran PPh Badan