Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama KPP Medan Polonia

pembangunan. Sedangkan fungsi reguleren ialah pajak sebagai alat pengatur kehidupan ekonomi dengan jalan mempengaruhi produksi konsumsi, perdagangan, dan perkembangan harga.

3. Pengertian Badan

Badan adalah sekumpulan dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi: perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Nehara atau Daerah dengan nama dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi social politik, atau organisasi yang sejenis, lembaga bentuk usaha tetap, dan bentuk badan lainnya yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan Menurut pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan yang menyatakan bahwa yang menjadi subjek pajak adalah: 1. Orang Pribadi dan 2. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak 3. Badan 4. Bentuk usaha tetap merupakan subjek pajak yang perlakuan perpajakannya dipersamakan dengan subjek pajak badan Safri, 2003 : 76

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Adapun yang menjadi ruang lingkup yang paling mendasar dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Prosedur pelaksanaan pembayaran dan pelaporan Pajak Penghasilan Badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia 2. Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan pembayaran dan pelaporan Pajak Penghasilan Badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Adapun sumber-sumber data yang diperlukan penulis untuk mendukung pembuatan laporan ini adalah :

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini, penulis melakukan bebagai persiapan dimulai dari pembuatan dan pencarian bahan proposal, penentuan dosen pembimbing sehingga ada konsultasi dengan pihak dosen, dan penentuan tempat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM.

2. Studi Literatur

Penulis mencari berbagai sumber-sumber seperti buku-buku, majalah, undang-undang, maupun literature yang berhubungan dengan objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

3. Observasi Lapangan

Pengamatan yang dilakukan sesuai dengan data yang ada pada Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan mengenai objek studi yaitu mengenai pelaksanaan pembayaran dan pelaporan Pajak Penghasilan Badan

4. Pengumpulan Data

Penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk penyusunan laporan akhir berkaitan dengan target melalui : Universitas Sumatera Utara a. Data Primer : - Wawancara - Pengamatan b. Data Sekunder : - Studi Kepustakaan - Dokumentasi

5. Analisis Data dan Evaluasi

Penulis menganalisis data yang diperoleh agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka penulis menggunakan analisa yang bersifat yakni kualitatif yakni teknik kata yang sistematis atau teori yang ada, sehingga pemasalahan dapat terungkap secara objektif dan analisa yang bersifat kuantitatif

F. Metode Penilitian

Penulis menggunakan dua metode peneliatian yaitu metode interview dan metode dokumentasi.

1. Metode Wawancara Interview

Yaitu melakukan interview langsung kepada kepala seksi dan karyawan seksi pembayaran dan pelaporan Pajak Penghasilan Badan yang dianggap mampu memberikan masukan

2. Metode Dokumentasi

Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan membuat daftar dokumentasi yang berhubungan dengan pembayaran dan pelaporan Pajak Penghasilan Badan

G. Sistematika Penulisan Laporan

Setiap laporan yang baik harus memiliki sistematika yang teratur dan baik sehingga mudah dimengerti dan setiap orang yang membaca dapat memahami isi Universitas Sumatera Utara daripada laporan tersebut secara bertahap, mulai dari awal hingga akhir dari laporan ini. Penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini dibagi atas beberapa bab dan setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Perincian mengenai isi bab demi bab dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang yang menjadi dasar pemikiran dalam penyusunan laporan, tujuan dan manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM, ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM, metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM, analisis dan evaluasi, serta sistematika laporan.

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEKLOKASI PKLM

Pada bab ini penulis menguraikan fenomena yang terjadi di masyarakat, keadaan dan permasalahan, ruang lingkup kegiatan, dan struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia yang diatasnya diperoleh dari Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan.

BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

Dalam bab ini penulis menguiraikan secara sistematis tentang setiap bidang kegiatan apa saja yang telah dilakukan selama masa Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM.

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA

Pada bab ini penulis menjelaskan tentang data-data yang sudah dikumpulkan melalui proses analisis dan evaluasi selama penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Universitas Sumatera Utara Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran penulis sehubungan dengan uraian – uraian pada bab-bab sebelumnya DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI

PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Polonia

1. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Polonia

Pada tahun 1976, Kantor Pelayanan Pajak masih disebut Kantor Inspeksi Pajak. Pada saat itu masih ada tiga Kantor Inspeksi Pajak yaitu Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan, Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara dan Kantor Inspeksi Pajak Siantar. Tahun 1978 Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dipecah menjadi dua, yaitu Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dan Kantor Inspeksi Pajak Kisaran. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat, maka dirasa perlu adanya tambahan kantor untuk melayani masyarakat dalam membayar pajak. Oleh karena itu didirikan Kantor Inspeksi Pajak Medan Barat. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 276KMK011989 tanggal 25 Maret 1989 tentang Organisasi dan Tata Usaha Direktorat Jendral Pajak, maka Kantor Inspeksi Pajak diubah namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak sehingga sejak April 1989 Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara diganti namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara dan juga dibentuk Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan. Universitas Sumatera Utara Terakhir berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.443KMK.032002 tanggal 26 Februari 2002 dibentuk Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia. Kantor Pelayanan Pajak adalah instansi Direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah kepala Kantor Wilayah. Pada tanggal 27 Mei 2008 Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan dirubah namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia dengan wilayah kerja Kecamatan Medan Polonia, Medan Tuntungan, Medan Selayang, Medan Maimun, Medan Baru, dan Medan Johor. Dilakukan perubahan oleh Menteri Keuangan adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada wajib pajak.

2. Visi dan Misi KPP Pratama Medan Polonia

Adapun Visi dari KPP Pratama Medan Polonia adalah mewujudkan pelayanan yang profesional dengan kinerja yang baik dan dapat diperccaya untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak di lingkungan Kanwil DJP Sumatera Utara I. Misi dari Kantor Direksi KPP Pratama Medan Polonia adalah meningkatkan penerimaan dan pendapatan negara melalui PPh, PPN, dan PPnBM serta senantiasa memperbaharui diri sesuai perkembangan aspirasi masyarakat dan tata tertib administrasi. Universitas Sumatera Utara

3. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Polonia

Struktur organisasi merupakan wadah bagi sekelompok yang bekerja sama dalah usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Struktur organisasi menyediakan pengadaan personil yang memegang jabatan tertentu dimana masing- masing diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai jabatannya. Hubungan kerja dalam organisasi dituangkan dalam struktur organisasi dimana merupakan gambaran sistematis tentang hubungan kerja dari orang-orang yang menggerakan organisasi dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan. Struktur organisasi diharapkan akan dapat memberikan gambaran tentang pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antar bagian berdasarkan tingkat hirarki. Struktur organisasi juga diharapkan akan dapat menetapkan sistem hubungan dalam oranganisasi yang mengahsilkan tercapainya komunikasi, koordinasi dan integrasi secara efesien dan efektif dari segenap kegiatan organisasi baik vertikal maupun horizontal. Setiap instansi atau perusahaan menggunakan struktur organisasi dalam fungsi dan tugasnya masing-masing. Sedangkan definisi struktur organisasi itu sendiri adalah kerangka yang menyeluruh menghubungkan suatu organisasi da menerapkan hubungan yang ditetapkan. Universitas Sumatera Utara KPP Pratama Medan Polonia sendiri menerapkan Struktur Organisasi Lini dan Saff. KPP Pratama Medan Polonia dipimpin oleh seorang kepala KPP yang secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Sumatera Utara I. KPP Pratama Medan Polonia terdiri dari 1satu Sub bagian dan 9 Sembilan seksi yang masing-masing seksi dipimpin Kepala Seksi dan Pelaksana. Khusu untuk Seksi Pengawasan dan Konsultasi, selain Kepala Seksi dan Pelaksana, seksi ini juga memiliki Account Representative atau yang biasa disingkat AR.

B. Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama KPP Medan Polonia

Berdasarkan Peraturan Kementrian Keuangan Nomor 206.2PMK.012014 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jendral Keuangan, tugas KPP Pratama yang termasuk didalamnya KPP Pratama Medan Polonia yaitu melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan wajib pajak di bidang Pajak Penghasilan PPh, Pajak Pertambahan Niliai PPN, Pajak Penjualan atas Barang Merwah PPnBM, Pajak Tidak Langsung Lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan PBB serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB dalam wilayah wewenangnya berdarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas diatas, KPP Pratama termasuk KPP Pratama Medan Polonia menyelenggarakan fungsi yaitu: 1 Pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, serta penilaian objek Pajak Bumi dan Bangunan Universitas Sumatera Utara 2 Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan, 3 Pengadministrasian dokumen dan bekas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya, 4 Penyuluhan perpajakan 5 Pelaksanaan registrasi wajib pajak 6 Pelaksanaan Ekstensifikasi 7 Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak, 8 Pelaksanaan pemeriksaan pajak, 9 Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak. 10 Pelaksanaan konsultasi perpajakan, 11 Pelaksanaan intensifikasi 12 Pembetulan ketetapan pajak, 13 Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, dan 14 Pelaksanaan admministrasi kantor

C. Bidang-bidang Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama KPP Medan Polonia