Cara pembuatan: 1.
Ditimbang PDA sebanyak 3.9 g dan agar powder 0.5 g. 2.
Kedua bahan tersebut dicampur dan ditambahkan dengan aquadest sebanyak 100 ml, kemudian dipanaskan sambil diaduk.
3. Setelah mendidih dan homogen media disterilisasi dalam autoklaf pada
suhu 121
o
C selama 15 menit. 4.
Media didinginkan hangat kuku lalu ditambahkan khloramphenikol 50 ppm sebanyak 1 ml yang telah disterilkan dengan millipore 0.45 μm.
5. Media dituang ke dalam petri steril ± 1-2 ml, dan didinginkan
6. Setelah padat petri ditutup dan dibalik agar uap air tidak jatuh ke atas
permukaan agar. 3.7.1.2. Nutrien Agar NA
Media ini digunakan untuk menginokulasi bakteri dari SMC. Cara pembuatan:
1. Ditimbang NA sebanyak 2.3 g dan agar powder 0.5 g.
2. Kedua bahan tersebut dicampur dan ditambahkan dengan aquadest sebanyak
100 ml, kemudian dipanaskan sambil diaduk. 3.
Setelah mendidih dan homogen media disterilisasi dalam autoklaf pada suhu 121
o
C selama 15 menit. 4.
Media didinginkan hangat kuku lalu ditambahkan nistatyn 50 ppm sebanyak 1 ml yang telah disterilkan dengan millipore 0.45 μm.
5. Media dituang ke dalam petri steril ± 1-2 ml, dan didinginkan
6. Setelah padat petri ditutup dan dibalik agar uap air tidak jatuh ke atas
permukaan agar.
3.7.2. Isolasi Mikroba Bakteri dan Kapang
Mikroba yang terdapat dalam SMC masih merupakan koloni campuran sehingga perlu dilakukan isolasi untuk mendapatkan isolatbiakan murni koloni
tunggal. Isolasi mikroba dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
:
1. Metode Cawan TuangTaburan Puor Plate Method
Metode ini dilakukan dengan cara menggoreskan suspensi bahan yang mengandung bakteri pada permukaan medium agar yang sesuai dalam cawan
petri. Setelah diinkubasi pada bekas goresan akan tumbuh koloni-koloni yang terpisah yang mungkin berasal dari satu sel bakteri, sehingga dapat diisolasi lebih
lanjut. Metode goresan ini dapat dilakukan dengan metode goresan lurus, kuadran, atau radian.
2. Metode Cawan Gores Streak Plate Method
Metode dilakukan dengan cara menginokulasi medium agar yang sedang mencair pada temperatur 50
o
C dengan suspensi bahan yang mengandung bakteri dan menuangkannya ke dalam cawan petri, setelah diinkubasi akan terlihat koloni-
koloni yang tersebar di permukaan agar. Dalam penelitian ini isolasi mikroba dilakukan dengan metode cawan
tuanggores yaitu dengan menginokulasi SMC pada media padat Nutrient Agar NA dan Potato Dekstrose Agar PDA. Pada media padat NA ditambahkan zat
antibiotik nistatyn yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme kapang dan khamir sedangkan pada media padat PDA
ditambahkan dengan khloramphenikol untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Inokulasi mikroba ini dilakukan dengan dua metode yaitu cair dan padat:
1. Menimbang SMC sebanyak 1gram lalu di larutkan dengan air steril sebanyak 10 ml kemudian di goyang shaker selama 30 menit, supernatan yang
diperoleh dipipet sebanyak 100 μl lalu dituang kedalam cawan petri yang berisi media PDA dan NA
2. Ditimbang kompos sebanyak 5 gram lalu ditabur kedalam cawan petri yang yang berisi media PDA dan NA.
Masing-masing cawan petri diinkubasi dengan posisi terbalik pada suhu kamar selama 24-48 jam. Bakteri dan kapang yang tumbuh dipindahkan pada
media padat lain untuk memperoleh biakan murni. Setelah 2-3 hari isolat yang tumbuh pada media awal dipindahkan dan dipisahkan berdasarkan perbedaan
bentuk dan morfologinya ke media padat NA dan PDA lainnya yang tidak
mengandung nistatyn dan khloramphenikol. Isolat-isolat tersebut dipindahkan dengan menggunakan jarum ose kemudian menggoreskannya pada media padat
untuk memisahkan isolat-isolat tersebut agar diperoleh koloni tunggal single coloni
. Koloni tersebut diinkubasi selama 3 hari pada suhu ruang. Hal ini dilakukan berulang-ulang hingga diperoleh isolat yang murni. Isolat yang telah
murni dipindahkan ke dalam media agar miring NA dan PDA dengan cara membuat garis zig zag. Kemudian diinkubasi selama 3 hari pada suhu ruang lalu
disimpan dalam lemari pendingin.
3.7.3. Pewarnaan bakteri