Kompos Limbah Media Jamur Spent Mushroom CompostSMC

mendegradasi kontaminan air atau tanah. Dalam proses bioremediasi menggunakan kompos, mikroorganisme dalam kompos akan mengkonsumsi kontaminan dalam tanah, air tanah, permukaan tanah maupun udara. Kontaminan tersebut dicerna, dimetabolisme dan diubah menjadi humus dan produk-produk akhir seperti CO 2 , air dan garam-garam. Aplikasi teknik bioremediasi menggunakan kompos mempunyai beberapa keunggulan dan lebih ekonomis dibanding dengan teknik bioremediasi lainnya sehingga teknologi bioremediasi menggunakan kompos lebih disenangi dan diminati US-EPA 1997, 1998. Beberapa keunggulan teknik bioremediasi menggunakan kompos antara lain: 1. Kompos mempunyai keragaman populasi mikroba yang terlibat dalam proses degradasi yakni sekitar 5-10 kali lebih banyak dibandingkan dengan kandungan mikroba dalam tanah yang subur 2. Tingginya aktivitas mikroba dalam proses yakni sekitar 20-40 kali lebih aktif dalam hal aktivitas dehidrogenasi dibanding dengan aktivitas dalam tanah yang subur 3. Kompos tidak mengandung hama dan penyakit serta tidak membahayakan pertumbuhan atau produk tanaman 4. Kompos dapat meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit 5. Kompos tidak mengakibatkan pencemaran dalam tanah, air ataupun udara 6. Kompos merupakan absorben yang sangat baik untuk senyawa-senyawa organik maupun anorganik.

2.7. Kompos Limbah Media Jamur Spent Mushroom CompostSMC

Miselia jamur sebagian besar tersusun atas selulosa, hemiselulosa dan lignin, serta vitamin dan mineral, sehingga limbah substrat media tanam jamur masih mengandung sejumlah besar unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Formula substrat media yang digunakan adalah berupa serbuk gergaji, dedak, gypsum dan kapur CaCO 3 . SMC adalah merupakan limbah media pembibitan jamur dimana selama dijadikan sebagai media taman maka bahan tersebut mengalami proses pengomposan. SMC ini masih merupakan kompos setengah matang yang dapat mendegradasi diazinon menjadi beberapa produk turunan. SMC merupakan limbah hasil industri budidaya jamur yang berlimpah sehingga sangat memungkinkan untuk gunakan dalam proses bioremediasi. Kompos limbah media jamur spent mushroom compostSMC ini banyak mengandung nutrisi kandungan bahan organik tinggi di antaranya sebagai sumber fosfor, kalium, nitrogen, kalsium, sulfur dan unsur-unsur lainnya seperti besi, natrium, mangan, boron, tembaga, dan seng sehingga dapat memperbaiki sifat fisik tanah, struktur, tekstur, porositas, dan meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah dan cacing tanah sehingga memudahkan dalam penghancuran tanah pada saat diolah Anonim 2003 . Karakteristik kompos limbah media jamur seperti ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2 Karakteristik kompos limbah media jamur Sifat fisik Keuntungan Bahan organik 65 • Meningkatkan struktur dan tekstur tanah. • Meningkatkan aktivitas biologis tanah Bebas dari polutan • Berasal dari rerumputan dan tanaman patogen Kandungan nutrisi utama • Sumber bahan organik N, P, K, Ca, dan S Unsur lain dalam jumlah kecil • Sumber bahan organik Fe, Na, Mn, Br, Cu, dan Zn. Sumber: Anonim 2003 Spent Mushroom Compost SMC telah diaplikasikan pada kontaminasi organopolutan, ternyata kompos limbah media jamur dapat mendegradasi polyciclyc aromatic hydrocarbon PAHs dengan sempurna menjadi napthalene, phenanthrene, benzo[a]pyrene, dan benzo[g,h,i]perylene. SMC juga dapat menghilangkan polutan penthaclorophenol PCP dan dapat digunakan sebagai pengganti humus pada sistem biobed yang menggunakan bahan organik untuk mengadsorpsi dan mendegradasi pestisida. PCP dapat dimineralisasi apabila diinkubasi dengan kompos setelah masa pengkayaan yang sesuai. Bakteri yang diisolasi dari kompos jamur Pleurotus pulminarius mampu toleran hingga 100 ppm PCP namun bakteri ini belum diketahui identitasnya Lau et al. 2003. Penggunaan kompos limbah media jamur dalam proses bioremediasi pestisida merupakan salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan dapat meningkatkan nilai tambah limbah yang dihasilkan dari industri budidaya jamur. SMC mempunyai beberapa keuntungan bila digunakan dalam proses bioremediasi dibanding jika menggunakan karbon aktif dan bakteri karena SMC mudah didapatkan dan biaya yang murah serta cara memproduksinya relatif simpel. SMC ini sangat baik digunakan untuk memperbaiki sifat dan struktur tanah karena kaya akan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, sulfur, besi, natrium, mangan, boron, tembaga, dan seng Anonim 2003. Komposisi kompos limbah media jamur seperti ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3 Komposisi kompos limbah media jamur Ketersediaan nutrien Total kandungan nutrien pH 6.6 gkg EC mSm 750 mgl Nitrogen N 22.5 Nitrogen nitrat 62 Phosphor P 12.5 Nitrogen amonia 49 Kalium K 25.0 Phosphor P 31 Calsium Ca 72.5 Kalium K 2130 Magnesium Mg 6.7 Natrium Na 253 Sulphur S 15.9 Klorida Cl 118 Natrium Na 2.7 Kerapatan massa gl 319 mgkg Bahan kering DM 31.5 Besi Fe 2153 Kadar abu 35.0 Mangan Mn 376 Boron B 37 Cu 46 Seng Zn 273 Sumber: Anonim 2003

3. METODE PENELITIAN