2. Tujuan TINJAUAN PUSTAKA 1. Proses Pembuatan Bubur Kayu

5 Sludge yang dihasilkan dari proses pembuatan bubur kayu dengan menggunakan bahan baku serat kayu dapat dijadikan sebagai alternatif sumber bahan organik. Bahan organik merupakan sumber energi, akseptor elektron, serta sumber karbon yang diperlukan bagi pertumbuhan mikrob Alexander, 1977. Berbagai macam mikrob terlibat dalam proses pembuatan bubur kayu dan kertas, termasuk mikrob yang digunakan dalam perlakuan terhadap limbah Bajpai et al., 1999. Sludge yang berasal dari proses dengan bahan baku kayu diduga masih mengandung selulosa dan xilan, sehingga dapat menjadi substrat bagi mikrob yang merombak bahan-bahan tersebut. Hasil penelitian Widyati et al. 2005 menduga bahwa sludge industri kertas dikoloni oleh mikrob yang mampu mereduksi sulfat yang terdapat pada tanah bekas tambang batubara sebagai sumber energi. Pada proses pembuatan bubur kayu, materi yang digunakan mengandung sulfat. Selain itu, sludge mempunyai struktur yang halus dan kadar air yang tinggi sehingga mendorong suasana anaerob. Oleh karena itu, terkait dengan potensi sludge bubur kayu yang telah dikaji pada penelitian-penelitian sebelumnya, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai mikrob fungsional apa saja yang terdapat di dalam sludge bubur kayu.

I. 2. Tujuan

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk 1. Mendapatkan isolat mikrob fungsional yang terdiri dari mikrob selulolitik, bakteri pendegradasi xilan, dan bakteri pereduksi sulfat dari sludge bubur kayu. 6 2. Mendapatkan data total mikrob dan populasi mikrob fungsional dari sludge bubur kayu. 3. Mengetahui perubahan nilai pH dan konsentrasi sulfat SO 4 2- pada tanah bekas tambang batubara yang diberi perlakuan sludge dan diperkaya menggunakan media Postgate B. 7 II. TINJAUAN PUSTAKA II. 1. Proses Pembuatan Bubur Kayu Pembuatan bubur kayu dilakukan dengan beberapa tahap yaitu pelepasan kulit kayu, pemotongan kayu menjadi potongan-potongan kecil, pembuatan bubur kayu, pemutihan, dan persiapan stock. Pada proses pembuatan bubur kayu, lignin dan komponen lainnya seperti minyak dan resin dipisahkan dari selulosa dan hemiselulosa. Ada 3 metode pembuatan bubur kayu yaitu dengan cara mekanik, kimia, dan biologis. Cara mekanik menggunakan gerinda yang sangat besar. Modifikasi cara mekanik dilakukan dengan melibatkan suhu dan uap bertekanan tinggi atau dengan penambahan bahan kimia. Metode kimia dilakukan dengan menggabungkan potongan kecil kayu dengan bahan kimia dalam digester. Efek panas dan reaksi kimia akan melarutkan lignin tanpa merusak serat kayu. Pembuatan bubur kayu dalam metode kimia proses Kraft menggunakan larutan NaOH dan Na 2 S white liquor untuk melarutkan lignin pada digester. Setelah 2–4 jam, campuran bubur kayu dikeluarkan dari digester dan dicuci untuk memisahkannya dari black liquor pereaksi yang mengandung lignin dan limbah lainnya. Bubur kayu yang keluar dikenal dengan brownstock, kemudian disaring untuk menghilangkan pengotor dan selanjutnya diputihkan. Setelah itu, bubur kayu kental dicuci dan dikirim ke stock preparation. Metode biologis adalah teknik yang saat ini sedang dikembangkan para peneliti. Teknik ini mirip dengan metode kimia namun menggunakan komponen biologis seperti jamur atau bakteri yang mampu memecah lignin yang tidak diinginkan. Metode ini diketahui mampu mengurangi efek polusi lingkungan dari produksi bubur kayu Wikipedia, 2005; Blum, 1996. 8 Pemutihan bubur kayu merupakan salah satu langkah terpenting untuk memurnikan dan membersihkan bubur kayu dari lignin, sehingga kertas yang dihasilkan menjadi lebih putih. Bahan kimia yang biasa digunakan untuk pemutihan adalah gas klorin dan klorin dioksida atau peroksida. Setelah diputihkan, campuran bubur kayu dikirim ke persiapan stok. Pada tahapan ini, bubur kayu dibersihkan dan disempurnakan kualitasnya. Langkah-langkah tersebut meliputi pewarnaan, pembentukan ukuran tertentu, atau pemberian zat aditif tertentu. Ada tiga tahap pemutihan bubur kayu menggunakan metode Kraft yaitu menggunakan agen pengoksidasi kuat, ekstraksi alkali, dan agen pemindah logam. Agen pengoksidasi kuat yang digunakan yaitu klorin, ozon O 3 , oksigen O 2 , natrium hipoklorit NaOCl, dan hidrogen peroksida H 2 O 2 . Oksigen, hidrogen, atau keduanya sering digunakan untuk memindahkan bahan organik yang tidak digunakan dalam proses. Pada tahap ekstraksi alkali, asam organik dan alkohol bereaksi dengan natrium hidroksida dan membentuk natrium organik dan air. Pada tahap akhir pemutihan, bubur kayu dicuci untuk memindahkan lignin yang sudah didegradasi atau buangan organik lainnya. Buangan organik tersebut biasanya mengandung asam organik dan alkohol. Logam transisi pada kayu bereaksi dengan ozon dan hidrogen peroksida Blum, 1996.

II. 2. Sludge Bubur Kayu