Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak

1 Proses perubahan dan perkembangan individu untuk menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan. 2 Fungsi dan peran di masyarakat. 3 Sasaran untuk kontak sosial didalam atau di luar rumah. c. Fungsi Reproduksi Menjamin kelangsungan generasi dan kelangsungan hidup masyarakat. d. Fungsi Ekonomi 1 Memenuhi kebutuhan tiap anggota keluarga 2 Menambah penghasilan keluarga sampai dengan pengalokasian dana e. Fungsi Perawatan Kesehatan 1 Konsep sehat sakit keluarga 2 Pengetahuan dan keyakinan tentang sakit tujuan kesehatan keluarga keluarga mandiri http:ichwanmuis.com201007definisi-bentukfungsi serta-pendekatan-keluarga

2.4.3 Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak

Ki Hadjar Dewantara sebagai seorang tokoh pendidikan mengemukakan betapa pentingnya keluarga sebagai salah satu pusat pendidikan anak. Keluarga adlah wadah tempat melakukan pendewasaan diri Nila Kesuma, 2009:160 Francesco Avvisati 2010 dalam jurnalnya yang berjudul “Peran Orangtua dalam Pendidikan Anak” mengemukakan bahwa orang tua secara aktif terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka pada semua jenjang umur. Sekolah-sekolah di negara maju pada saat ini berbasis pada program keterlibatan orangtua dalam meningkatkan prestasi anak. Digambarkan bahwa dari 69 sekolah yang berpartisipasi dalam program keterlibatan orangtua dalam pendidikan anak efektif dan berpengaruh positif terhadap kemampuan kognitif siswa. Dampak kausal dari program keterlibatan orang tua, sebuah temuan umum dan tak terbantahkan adalah bahwa tingkat keterlibatan orangtua dapat ditingkatkan. Gianni De Fraja dan Tania Olievera 2010 dalam jurnalnya yang berjudul ”Kunci upaya orangtua pada prestasi pendidikan anak” mengemukakan bahwa sebuah studi terbaru oleh para peneliti di University of Leicester dan University of Leeds telah menyimpulkan bahwa upaya orang tua terhadap prestasi pendidikan anak mereka sangat penting serta memainkan peran yang lebih signifikan dibandingkan dengan sekolah atau anak. Penelitian ini didasarkan pada pengamatan sederhana bahwa prestasi pendidikan siswa dipengaruhi oleh upaya yang diberikan pada mereka yang berpartisipasi dalam proses pendidikan bahwa sekolah dihadiri oleh siswa, dan orang tua siswa. Para peneliti menganalisis upaya dari tiga kelompok secara bersama-sama ditentukan: siswa merespon upaya yang diberikan oleh orang tua mereka dan sekolah mereka, dan sekolah juga menanggapi upaya yang diberikan oleh siswa dan orang tua mereka dan usaha yang diberikan oleh anak-anak mereka dan sekolah anak-anak mereka pada orang tua. Penelitian ini menganggap minat orang tua dalam pendidikan anak-anak mereka, diukur, misalnya, dengan apakah mereka membaca pelajaran anak-anak mereka atau menghadiri pertemuan dengan para guru, dan persepsi guru terhadap hal ini. Lingkungan keluarga sebagai pendidikan yang pertama dan yang terpenting. Tugasnya mendidik budi pekerti dan perilaku sosial Soeratman 1986:1. Sebelum seorang anak berkenalan dengan lingkungan sosial yang lebih luas akan berkenalan terlebih dahulu dengan keluarga. Pengalaman pergaulan dalam keluarga, besar sekali pengaruhnya terhadap perkembangan anak untuk masa-masa mendatang. Keluarga banyak mewarnai kehidupan anak akan menjadi anak baik ataukah sebaliknya, sebagian besar merupakan refleksi dari pendidikan yang didapatkan dari keluarga. Keluarga merupakan pusat pendidikan yang terpenting karena pengaruh hidup keluarga itu terus-menerus dialami oleh anak, lebih-lebih dalam periode masa peka yaitu antara usia 3 sampai 7 tahun. Masa ini merupakan waktu yang sangat penting bagi kanak-kanak, karena pada saat inilah terbukanya jiwa anak-anak. Pada saat itu kanak-kanak mudah menerima kesan-kesan serta pengaruh-pengaruh dari luar jiwanya. Pada usia inilah keluarga mulai memberikan penanaman pendidikan nilai pada anak. Pendidikan nilai anak yaitu penanaman dan pengembangan nilai dalam diri seseorang, khususnya anak-anak dan kaum muda. Rusminah 1995:20 Pendidikan nilai mencakup usaha menyadarkan anak-anak dan kaum muda tentang apa yang terkandung dalam situasi dan hal-hal nyata yang mereka hadapi Tujuan pendidikan nilai pada akhirnya adalah menolong anak dan kaum muda agar mampu mandiri dalam menjalani hidup, mampu memerintah dirinya secara tepat dan bertanggung jawab, dapat membentuk nilai-nilai yang memberikan arti tentang kehidupan pribadi atau individu, keluarga dan masyarakat, dapat memilih tujuan-tujuan yang berharga di dalam nilai-nilai kehidupan. Keluarga yang direpresentasikan oleh ibu sebagai orang yang melahirkan anak-anaknya harus dapat secara otomatis dan spontan menjadi pendidik utama bagi anak-anaknya, sedangkan keluarga dapat menjadi sebagai pelindung bagi anak-anak antara keluarga dan anak dalam masyarakat. Peran keluarga dalam mendukung pendidikan anak dapat disajikan sebagaimana berikut ini. 1. Keluarga dapat membantu pelaksanaan pengajaran PBM kepada guruKepala Sekolah, misalnya sebagai nara sumber. 2. Mengundang tenaga ahli dalam masyarakat untuk bekerja sama membantu penyelenggaraan pendidikan. 3. Melengkapi upaya pendidikan di sekolah dengan menciptakan suasana pendidikan sepanjang hayat. 4. Menjadi anggota aktif BP3donatur maupun bantuan lain yang diperlukan seperti beasiswa, orang tua asuh bagi anak yang kurang mampu. 5. Menyediakan waktu belajar dan membantu kesulitan belajar anak di rumah dengan mengawasi dan membimbing penyelesaian tugas-tugas tertentu jam wajib belajar di rumah. 6. Membantu menyediakan sarana serta alat-alat pelajaran lairmya. 7. Memberikan pemikiran dan pertimbangan berkenaan dengan kebijaksanaan dan penyelenggaraan pendidikan. 8. Mengikuti perkembangan layanan pendidikan dan informasi penyelenggaraan pendidikan di sekolah. 9. Mengadakan komunikasi dan saling asah, asih serta asuh dengan tenaga pendidik di sekolah dalam rangka pelaksanaan program-program pendidikan Nila Kesuma, 2009:165-167

2.5 Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

POLA RELASI GENDER DALAM KELUARGA BURUH PEREMPUAN (Studi Kasus Buruh Perempuan Pabrik Sritex) di Desa Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo

0 4 119

PENANAMAN KARAKTER KEJUJURAN PADA ANAK USIA DINI (Studi Kasus di Desa Cemeng Kecamatan Sambungmacan Penanaman Karakter Kejujuran Pada Anak Usia Dini (Studi Kasus di Desa Cemeng Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen).

0 1 20

PENANAMAN KARAKTER KEJUJURAN PADA ANAK USIA DINI (Studi Kasus di Desa Cemeng Kecamatan Sambungmacan Penanaman Karakter Kejujuran Pada Anak Usia Dini (Studi Kasus di Desa Cemeng Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen).

0 2 13

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI DESA NGASINAN KECAMATAN BULU KABUPATEN PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI DESA NGASINAN KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2014.

0 2 13

PENDAHULUAN Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diit Hipertensi Pada Lanjut Usia Di Desa Begajah Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo.

0 1 6

PERSEPSI ORANGTUA TERHADAP PENDIDIKAN SEKS PADA ANAK USIA DINI DI DESA TAWANG KECAMATAN WERU Persepsi Orangtua Terhadap Pendidikan Seks Pada Anak Usia Dini Di Desa Tawang Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo.

0 0 15

PENDAHULUAN Persepsi Orangtua Terhadap Pendidikan Seks Pada Anak Usia Dini Di Desa Tawang Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo.

0 2 5

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN SEKS PADA ANAK USIA DINI DI DESA TAWANG KECAMATAN WERU Persepsi Orangtua Terhadap Pendidikan Seks Pada Anak Usia Dini Di Desa Tawang Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo.

0 2 12

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FIRDAUSY SUKOHARJO Pengelolaan Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Firdausy Sukoharjo.

0 1 16

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NON FORMAL DENGAN PERKEMBANGAN ANAK DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

0 0 9