Observasi Wawancara Teknik Pengumpulan Data

dijadikan sebagai instrumen penelitian karena manusia dapat berhubungan dengan responden atau objek lainnya, dan hanya manusialah yang mampu memahami kaitan kenyataan-kenyataan di lapangan. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting kondisi alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi Sugiyono, 2010: 309.

1.5.1 Observasi

Hadi dalam Sugiyono 2010: 203 mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan. Dari beberapa definisi observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati, ataupun berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan oleh subyek penelitian. Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara langsung terhadap dengan penuh ketelitian, kecermatan serta hati-hati terhadap subyek penelitian yaitu anak usia dini 4-6 tahun dan informan utama maupun pendukung tentang obyek- obyek yang diteliti yaitu kondisi keluarga, kondisi rumah, umur anak, aktivitas anak di sekolah mencakupi perilaku beragama dan moral, aktivitas anak di rumah mencakupi perilaku beragama dan moral, aktivitas orangtua di rumah, peraturan di keluarga buruh wanita di desa Bakrejo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo. Sebagai data pedukung peneliti melakukan observasi terhadap perilaku di sekolah. Pengamatan bertujuan untuk membandingkan data yang diperoleh dari wawancara dan dokumentasi dengan kejadian atau keadaan yang ditemukan ditempat penelitian.

1.5.2 Wawancara

Wawancara atau interview adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong 2007: 186 Peneliti melakukan wawancara dengan informan penelitian yaitu orangtua anak usia dini di Desa Bakrejo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo. Wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh keterangan lebih rinci dan mendalam mengenai model penanaman kedisiplinan anak usia dini pada buruh wanita di desa Bakrejo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo dalam keluarga dan perbedaan cara pandang penanaman kedisiplinan kepada anak antara ibu dengan bapak. Wawancara dilakukan secara akrab dengan pertanyaan-pertanyaan terbuka. Jenis pertanyaan dalam wawancara ini berkaitan dengan model penanaman kedisiplinan anak usia dini pada buruh wanita di desa Bakrejo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo dalam lingkup keluarga, perbedaan cara pandang penanaman kedisiplinan kepada anak antara ibu dengan bapak, upaya orangtua dalam menanamkan kedisiplinan pada anak, strategi yang dipergunakan dalam menanamkan kedisiplinan pada anak, kendala yang dihadapi dalam menanamkan kedisiplinan pada anak, cara yang dipakai dalam menanamkan kedisiplinan pada anak, kebiasaan yang dilakukan ketika bertemu anak usai bekerja, cara yang digunakan untuk mengatasi anak yang menyimpang, cara mengatasi anak yang sedang rewel atau mengamuk, cara berkomunikasi dengan suamiisteri, kekompakan suami isteri dalam menanamkan kedisiplinan kepada anak, jumlah jam bekerja di luar rumah, pihak yang lebih dekat dengan anak, hukuman atau sanksi bagi anak yang melanggar peraturan, penghargaan atau hadiah bagia anak yang sudah bertindak benar. Peneliti juga melakukan wawancara secara langsung dengan wakil kepala sekolah, wali kelas dan guru sekolah TK Bustanul Athfal Aisyiyah II Denokan Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo mengenai penerapan disiplin yang ada disekolah guna memperoleh data tentang model penanaman kedisiplinan anak usia dini pada buruh wanita di desa Bakrejo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo. Peneliti menggunakan alat bantu wawancara yaitu peralatan menulis block note dan pulpen, Hp untuk merekam tuturan informan dan kamera foto yang berfungsi sebagai alat dokumentasi berlangsungnya wawancara antara peneliti dan informan.

1.5.3 Dokumentasi

Dokumen yang terkait

POLA RELASI GENDER DALAM KELUARGA BURUH PEREMPUAN (Studi Kasus Buruh Perempuan Pabrik Sritex) di Desa Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo

0 4 119

PENANAMAN KARAKTER KEJUJURAN PADA ANAK USIA DINI (Studi Kasus di Desa Cemeng Kecamatan Sambungmacan Penanaman Karakter Kejujuran Pada Anak Usia Dini (Studi Kasus di Desa Cemeng Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen).

0 1 20

PENANAMAN KARAKTER KEJUJURAN PADA ANAK USIA DINI (Studi Kasus di Desa Cemeng Kecamatan Sambungmacan Penanaman Karakter Kejujuran Pada Anak Usia Dini (Studi Kasus di Desa Cemeng Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen).

0 2 13

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI DESA NGASINAN KECAMATAN BULU KABUPATEN PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI DI DESA NGASINAN KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2014.

0 2 13

PENDAHULUAN Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diit Hipertensi Pada Lanjut Usia Di Desa Begajah Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo.

0 1 6

PERSEPSI ORANGTUA TERHADAP PENDIDIKAN SEKS PADA ANAK USIA DINI DI DESA TAWANG KECAMATAN WERU Persepsi Orangtua Terhadap Pendidikan Seks Pada Anak Usia Dini Di Desa Tawang Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo.

0 0 15

PENDAHULUAN Persepsi Orangtua Terhadap Pendidikan Seks Pada Anak Usia Dini Di Desa Tawang Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo.

0 2 5

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN SEKS PADA ANAK USIA DINI DI DESA TAWANG KECAMATAN WERU Persepsi Orangtua Terhadap Pendidikan Seks Pada Anak Usia Dini Di Desa Tawang Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo.

0 2 12

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FIRDAUSY SUKOHARJO Pengelolaan Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Firdausy Sukoharjo.

0 1 16

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NON FORMAL DENGAN PERKEMBANGAN ANAK DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

0 0 9