agar ia tidak ditolak masyarakat. Sekarang telah diterima bahwa anak membutuhkan disiplin bila mereka ingin bahagia dan menjadi orang yang
baik penyesuaiannya. Melalui disiplinlah mereka belajar berperilaku dengan cara yang diterima masyarakat dan sebagai hasilnya mereka
diterima oleh anggota kelompok sosial mereka. Disiplin diperlukan untuk perkembangan anak karena ia memenuhi beberapa kebutuhan tertentu.
Dengan demikian, disiplin memperbesar kebahagiaan dan penyesuaian pribadi dan sosial anak.
d. Disiplin membantu anak menghindari perasaan bersalah dan rasa malu
akibat perilaku yang salah. Perasaan yang pasti mengakibatkan rasa tidak bahagia dan penyesuaian yang buruk. Disiplin memungkinkan anak hidup
menurut standar yang disetujui kelompok sosial dan dengan demikian memperoleh persetujuan sosial.
e. Dengan disiplin anak belajar bersikap menurut cara yang akan
mendatangkan pujian yang akan ditafsirkan anak sebagai tanda kasih sayang dan penerimaan. Dalam hal ini fungsi pokok disiplin adalah
mengajar anak untuk menerima pengekangan yang diperlukan dan membantu mengarahkan anak kejalur tingkah laku yang berguna dan dapat
diterima secara personal, sosial dan institusional.
2.2 Anak Usia Dini
2.2.1 Hakekat Anak Usia Dini
Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama
dengan orang dewasa, mereka selalu aktif, dinamis, antusias dan ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, dirasakan, mereka seolah-olah tak pernah
berhenti bereksplorasi dan belajar. Anak bersifat egosentris, memiliki rasa ingin tahu secara ilmiah, merupakan makhluk sosial, unik, kaya dengan fantasi,
memilliki daya perhatian yang pendek, dan merupakan masa yang paling
potensial untuk belajar.
Menurut Berk dalam Nurani 2009: 6 yang dimaksud anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat
dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada rentang
usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan
hidup manusia
Mansur 2005: 88 menyatakan anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, dalam
arti memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan koordinasi motorik halus dan kasar, intelegensi daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan
spiritual, sosial emosional sikap dan perilaku serta agama, bahasa komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak.
Berdasarkan keunikan dalam pertumbuhan dan perkembangannya, anak usia dini terbagi dalam tiga tahapan, yaitu masa bayi sampai 12 bulan, masa toddler batita
usia 1-3 tahun, masa prasekolah usia 3-6 tahun, dan masa kelas awal SD 6-8 tahun
Anak pada usia dini memiliki kemampuan belajar luar biasa khususnya pada masa awal kanak-kanak. Keinginan anak untuk belajar menjadikan anak aktif dan
eksploratif. Anak belajar dengan seluruh panca inderanya untuk memahami sesuatu dan dalam waktu singkat anak beralih ke hal lain untuk dipelajari.
Lingkunganlah yang terkadang menjadi penghambat dalam mengembangkan kemampuan belajar anak dan sering kali lingkungan mematikan keinginan anak
untuk bereksplorasi. Hurlock Wantah 2005: 33 membagi masa kanak-kanak dalam dua periode
yang berbeda yaitu awal dan akhir masa kanak-kanak. Yang termasuk dalam periode awal adalah dari usia 2 tahun sampai 6 tahun, sedangkan periode akhir
berkisar antara 6 tahun sampai sekitar 12-13 tahun. Dengan demikian masa kanak-
kanak dimulai pada masa akhir bayi, di mana masa ketergantungan penuh pada orang dewasa mulai beralih secara bertahap kepada tumbuhnya kemandirian, dan
berakhir pada usia masuk SD.
Masih menurut Hurlock Wantah 2005: 34 pada usia prasekolah dan kindergarden 3 hingga 5 tahun, anak sering diperlukan secara utuh, secara
keseluruhan atau a whole dan disebut tahun-tahun prasekolah. Walaupun kemampuan motorik, kognitif, bahasa, dan emosional mereka itu tumbuh dan
berubah selama periode ini, perubahan itu tidak semata-mata sedramatis atau terputus seperti halnya pada tiga tahun sebelumnnya. Anak usia 5 tahun, termasuk
pada rentang ini, didasarkan pada bukti-bukti bahwa perubahan perkembangan ini pada umumnya terjadi pada periode antara 5 dan 7 tahun. Sebelum peralihan ini,
anak-anak bertindak sebagai anak prasekolah lebih dari bertindak anak usia sekolah dalam arti perkembangan sosial dan berpikir mereka. Kelas-kelas dengan
pengelompokan bergaris ke atas kadang-kadang mencakup anak usia 5 tahun dengan usia 3 dan 4 tahun, dan kadang-kadang dengan usia 6 dan 7 tahun.
2.2.2 Karakteristik Anak Usia Dini