2.
Jika ada pola yang jelas serta titik–titik menyebar di atas dan di bawah angka
0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. c. Uji Multikolinearitas
Digunakannya uji Multikolinearitas adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas. Jika variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel
–variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen
sama dengan nol ,menurut Ghozali 2011. Prasyarat yang harus dipenuhi adalah tidak adanya multikolinearitas. Pada penelitian ini akan dilakukan uji
multikolinearitas dengan melihat
Variance Inflation Factor
VIF pada model regresi. Menurut Syaputra 2013, pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5,
maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel
bebas lainnya.
3.10 Uji Hipotesis
3.10.1 Uji Hipotesis T Menggunakan uji T adalah untuk menguji signifikansi konstanta dari setiap
variabel independen. Dengan rumus sebagai berikut menurut Purwoto 2007:
= dimana S b
i
= standar error b
i
… … … … … … 3.5 Keputusan tolak Ho jika t obs t tab atau t oba ttab atau sebaliknya
Dasar pengambilan keputusan: 1.
Jika T
hitung
T
tabel
, maka Ho diterima Jika T
hitung
T
tabel
, maka Ho ditolak
2. Berdasarkan nilai probabilitas signifikan dasar pengambilan keputusan
adalah: Jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima
Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak 3.10.2 Uji Hipotesis R
2
Uji R
2
digunakan untuk menunjukkan besarnya konstribusi variabel independen variabel dependen. Menurut Nawari 2010 koefisien determinasi R
2
menyatakan proporsi keragaman pada variabel bergantung yang mampu dijelaskan oleh variabel penduganya. Nilai koefisien determinasi dihitung dengan
rumus:
2
= = … … … … … … … … … … … … … . 3.6
Nilai korelasi r berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1
berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan
hubungan searah X naik maka Y naik dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik X naik maka Y turun. Data yang digunakan biasanya berskala interval
atau rasio.
3.10.3 Uji Hipotesis F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Nilai F dapat dirumuskan
sebagai berikut: =
… … … … … … … … … … … … … … … … … … … 3.7