24 Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri. Yang termasuk kedalam
faktor eksternal antara lain: keluarga, fasilitas belajar di rumah dan di sekolah, sumber belajar, guru, masyarakat dan lingkungan sekitar Dalyono, 2009: 5 .
Syah 2008: 132 menambahkan bahwa sealain faktor internal dan faktor eksternal, prestasi belajar siswa juga dipengaruhi faktor pendekatan belajar.
Faktor lingkungan keluarga merupakan faktor yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap perkembangan siswa. Cara orang tua mendidik anaknya akan
berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Adanya dukungan dan perhatian dari orang tua tentu akan berpengaruh terhadap prestasi belajar anaknya. Fasilitas
belajar juga dapat menunjang prestasi yang diperoleh siswa. Alat atau media pembelajaran akan mepermudah bagi siswa untuk menerima pelajaran dengan
baik Slameto, 2010: 60-63. Dalam mengajar seorang guru mempunyai cara mengajar yang berbeda-beda.
kepribadian guru sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar-mengajar di dalam kelas. Ada guru yang cara menyampaikan materi dengan sangat baik
sehingga mudah diterima oleh siswanya, begitu pula sebaliknya ada guru yang menyampaikan materi kurang jelas sehingga siswa kurang mampu memahami
oleh apa yang disampaikan oleh guru Djamarah, 2011: 185. Masyarakat dan lingkungan sekitar merupakan faktor eksternal yang juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Lingkungan masyarakat yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yaitu, lingkungan di sekolah maupun lingkungan
25 di sekitar rumah. Lingkungan sekolah yang baik dengan udara yang segar akan
membuat siswa belajar dengan baik dan kondusif sehingga kegiatan belajar mengajar dapat terlaksanan dengan baik Djamarah, 2011: 178.
Pendekatan belajar adalah segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang kefektifan dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Oleh
karena itu pendekatan belajar yang digunakan oleh siswa juga akan mempengaruhi keberhasilan siswa dlaam belajar. Siswa yang menggunakan
pendekatan belajar deep deep learning akan berpeluang lebih tinggi untuk berhasil dalam belajar dari pada siswa yang menggunakan pendekatan surface
learning atau reproductive learning Syah, 2008: 156
26
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2016 di SMP Negeri 2 Metro, SMP Negeri 4 Metro dan SMP Negeri 7 Metro, di
Kecamatan Metro Timur, Kota Metro tahun ajaran 20152016.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas VIII SMPN 2 Metro, SMPN 4 Metro dan SMPN 7 Metro Kecamatan Metro Timur Kota Metro semester genap
tahun pelajaran 20152016. Total populasi adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Populasi penelitian
No. Nama Sekolah
Jumlah Kelas VIII Jumlah Siswa
1. SMPN 2 Metro
8 237
2. SMPN 4 Metro
8 224
3. SMPN 7 Metro
7 196
Jumlah 23
657
2. Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
cluster random sampling, yaitu populasi dibagi menjadi beberapa kelompok
27 klaster, dari kelompok tersebut diambil sebagai sampel Sugiyono 2012:
94. Dalam penelitian ini, klaster adalah siswa kelas VIII dari masing- masing sekolah yang menjadi populasi penelitian. Menurut Arikunto 2006:
134 jika ukuran populasi lebih dari 100 maka sampel dapat diambil minimal 10 – 15, 20 – 25, atau lebih. Berdasarkan teori tersebut, maka
dalam penelitian ini diambil sampel sebesar 50 dari populasi kelas setiap sekolah. Dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah 327 siswa
yang terdistribusi dalam 12 kelas yang dijelaskan pada Tabel 2 berikut: Tabel 2. Sebaran sampel penelitian
No. Sekolah
Kelas Jumlah Sampel
1 SMPN 2 Metro
VIII.A 29
VIII.B 29
VIII.C 30
VIII.E 28
VIII.H 26
2 SMPN 4 Metro
VIII.A 24
VIII.B 28
VIII.C 27
3 SMPN 7 Metro
VIII.B 28
VIII.C 27
VIII.E 25
VIII.F 26
Jumlah 12
327
28
C. Desain penelitian
Desain penelitian adalah desain deskriptif dengan jenis studi korelasional. Penelitian deskriptif ini ditujukan untuk menggambarkan apa adanya tenang
suatu fenomena atau suatu kejadian Sukardi, 2010: 157. Studi korelasional digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel, dalam penelitian
ini yaitu hubungan antara cara belajar siswa dengan prestasi belajar IPA dan untuk menegtahui faktor-faktor yang memiliki hubungan dengan cara belajar
siswa dalam mata pelajaran IPA.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Prapenelitian Kegiatan yang dilakukan pada tahap prapenelitian sebagai berikut:
a. Menetapkan subjek penelitian, yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri se- Kecamatan Metro Timur.
b. Mengunjungi sekolah untuk mendapatkan izin penelitian yang menjadi tempat penelitian, yaitu SMP Negeri 2, SMP Negeri 4 dan
SMP Negeri 7 Kecamatan Metro Timur Kota Metro. c. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian,
untuk mengambil data siswa dan berapa jumlah siswa kelas VIII pada setiap sekolah, serta jumlah guru yang mengajar Biologi di kelas
VIII, untuk mendapatkan jumlah populasi sehingga dapat mentukan jumlah sampel.
29 d. Membuat instrumen penelitian yaitu angket cara belajar siswa, angket
faktor yang berhubungan dengan cara belajar IPA siswa, butir wawancara siswa dan soal untuk tes tertulis.
e. Melakukan uji coba instrumen. Uji coba dilakukan pada 20 siswa kelas VIII di SMP Negeri 10 Bandar Lampung. Uji coba dilakukan
sebnayak 3 kali yiatu pada tanggal 2, 4 dan 6 Februari 2016. f.
Melakukan uji validitas angket untuk mengetahui apakah intrumen ampuh atau tidak untuk mengumpulkan data. Validitas instrumen
diukur dengan menggunakan metode Pearson product moment, kemudian membandingkan r
hitung
dengan r
tabel
bersignifikansi 5 Arikunto, 2006: 170 dengan rumus Pearson product moment
sebagai berikut:
keterangan: r
xy
= koefisien korelasi antara butir x dan y ∑ X
= jumlah skor total X per butri soal ∑ Y
= jumlah skor total Y per responden ∑ X
2
= jumlah skor total kuadrat X ∑ Y
2
= jumlah skor total kuadrat Y ∑ XY
= jumlah hasil perkalian skor X dengan skor Y N
= jumlah responden g. Melakukan uji reliabilitas angket untuk menunjukkan sejauh mana
suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan dalam mengumpulkan data Arikunto, 2006:178. Uji reliabilitas instrumen
angket dalam penelitian ini menggunakan metode Cronbach’s Alpha r
xy
= N
XY- X
Y {N
X
2
- X
2
} {N Y
2
- Y
2