Taraf Kesukaran Daya Pembeda

∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item ∑ : varians total dengan rumus varians : ∑ ∑ Keterangan: X: skor pada belah awal dikurangi skor pada belah akhir; N: jumlah peserta tes. Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu nilai dikonsultasikan dengan harga tabel, jika maka item tes yang di uji cobakan reliabel. Dari uji coba yang dilakukan dikatakan reliabel. Contoh perhitungan reliabiltas pada lampiran 10.

3.5.3. Taraf Kesukaran

Soal yang baik menurut Arikunto 2002 adalah soal yang tidak terlalu mudah dan soal yang tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah akan menyebabkan siswa tidak tertarik untuk memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat untuk mencoba lagi. Rumus yang digunakan untuk tipe uraian adalah sebagai berikut. Klasifikasi taraf kesukaran adalah sebagai berikut. 0,00 ≤ TK ≤ 0,30 soal sukar 0,30 TK ≤ 0,70 soal sedang 0,70 TK ≤ 1,00 soal mudah Makin tinggi indeks kesukaran maka makin mudah pula tingkat kesukran suatu soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang mudah cenderung tidak merangsang kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal dan soal yang terlalu sukar menyebabkan siswa putus asa dalam mengerjakan soal tersebut. Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang dilakukan, diperoleh hasil pengujian tingkat kesukaran butir soal pada Tabel 3.3 sebagai berikut. Tabel 3.3 Tingkat Kesukaran Butir Soal Kriteria Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 Mudah Sedang     Sulit    Dalam perhitungan tersebut dihasilkan bahwa perbandingan soal mudah: sedang: sulit adalah 0:4:3. Contoh perhitungan tingkat kesukaran pada lampiran 10.

3.5.4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan untuk menghitung daya pembeda soal bentuk uraian adalah sebagai berikut. Keterangan : D : daya pembeda JA : bnayaknya peserta kelompok atas JB : banyaknya peserta kelompok bawah BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar Untuk kriteria yang dikembangkan oleh Ebel Arifin, 2012 dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut ini. Tabel 3.4Kriteria Daya Pembeda Daya Pembeda Kriteria 0,40 ke atas Butir yang sangat bagus 0,30-0,39 Butir yang layak digunakan, tapi mungkin butuh perbaikan 0,20-0,29 Butir yang kurang baik digunakan, ditolak Kurang dari 0,19 Butir jelek, ditolak Berdasarkan pengujian daya pembeda, diperoleh bahwa butir soal nomor 6 mempunyai daya beda yang kurang baik. Sedangkan butir nomor 1, 2, 3, 4, 5, dan 7 baik.Perhitungan mengenai daya pembedamasing-masing soal dapat dilihat pada Lampiran 10.

3.6 Analisis Data

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERNUANSAETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA

0 13 308

KEEFEKTIFAN PROJECT BASED LEARNING PADA PENCAPAIAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS X SMK MATERI PROGRAM LINEAR

5 31 328

KEEFEKTIFAN MODELRESOURCE BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATERI LINGKARAN

6 26 297

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL INQUIRY Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Pendekatan Scientific Dengan Model Inquiry Learning Dalam Pembelajaran Matematika (PTK Pembelajaran Ma

0 2 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Dengan Strategi Problem Based Learning (PBL) Melalui Pendekatan Scientific Pada Pokok Bahasan Bangu

0 1 11

Integrasi Model Pembelajaran Problem-Based Learning dengan Appreciative Inquiry Approach dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa.

0 0 32

KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII -

0 0 70

Pengaruh penerapan model pembelajaran brain-based learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa

0 1 8

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM MENEMUKAN POLA BARISAN DAN DERET ARITMATIKA Rahmat

0 7 6

KEMAMPUAN DAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DI SMP

0 0 10