1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani dan kesehatan pada hakekatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan kesehatan untuk menghasilkan
perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidkan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan
yang utuh, makluk total, daripada hanya menganggap sebagai seseorang yang terpisahkan kualitas fisik dan mentalnya. Paparan ini menurut H.J.S.
Husdarta2009:3. Dalam pelaksanaannya, pendidikan merupakan proses pembinaan yang
berlangsung seumur hidup dalam pembentukan karakter manusia agar lebih baik untuk hari ini maupun yang akan datang. Untuk menunjang keberhasilan
pendidikan diperlukan metode atau cara yang tepat dalam menyampaikan materi yang ada dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam menindak lanjuti hal ini
seorang guru bisa menerapkan metode pembelaran yang tidak membosankan dan membuat suasana lebih menyenangkan pada saat pembelajaran
berlangsung. Dengan melihat permasalahan tentang metode yang akan dipakai maka
metode pembelajaran terpadu dapat digunakan untuk menyampaikan materi yang akan disampaikan kepada siswanya. Menurut Trianto2010:5 proses
pembelajaran akan efektif apabila dilakukan melalui persiapan yang cukup dan
terencana dengan baik supaya dapat diterima untuk memenuhi 1 kebutuhan masyarakat setempat dan masyarakat global; 2 mempersiapkan peserta didik
dalam perkembangan dunia global; 3 sebagai proses untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pendidikan jasmani merupakan sarana pendukung pendidikan, karena di dalamnya terdiri dari beberapa unsur yang sangat berperan dalam pembentukan
karakter masing-masing individu. Di dalam pedidikan jasmani tersebut terdapat unsur pengembangan keterampilan motorik, fisik, sosial, dan kebiasaan pola
hidup sehat. Dengan pendidikan jasmani inilah akan membentuk siswa mendapatkan kecakapan, keterampilan, kreatif dan inovatif.
Dalam proses pendidikan jasmani guru diharapkan menguasai materi yang akan disampaikan meliputi berbagai keterampilan gerak dasar atletik, senam dan
permainan serta pendidikan kesehatan untuk membentuk peserta didiknya menjadi generasi yang bertanggung jawab, jujur, sportif dan sosial.
Pendidikan jasmani yang disampaikan tidak boleh menyimpang dari kurikulum yang sedang berlaku sekarang, sehingga dapat terwujudnya dan
tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang sehat jasmani dan rohani.
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan meliputi kajian teoritis mengenai pengetahuan pendidikan jasmani dan juga melibatkan unsur fisik, mental,
intelektual, emosi dan sosial. Aktivitas jasmani yang banyak diminati siswa biasanya yang mengandung unsur permainan yang melibatkan suatu kelompok
besar dalam suatu pertandingan. Sepak bola merupakan permainan yang mereka idolakan dalam aktivitas bermain siswa di SD. Kadang banyak siswa
menganggap olahraga itu adalah sepak bola, tetapi sebagian siswa putri kurang
menyukai permainan ini dengan alasan takut bila terkena bola pada bagian kepala maupun bagian yang lainya yang membuat siswa jera dalam bermain
bola. Dengan adanya permasalahan tersebut di SDN Jatipurwo Kecamatan
Rowosari Kabupaten Kendal berupaya mengatasi masalah yang ada dengan membuat pemgembangan metode dengan cara memodifikasi alat dan
permainannya. Harapannya dengan membuat metode modifikasi alat dan permainan ini siswa baik putra maupun putri melaksanakan pembelajaran
penjasorkes dengan suasana yang menyenangkan dan tercapainya tujuan pendidikan. Upaya yang dilakukan oleh guru penjasorkes dalam memecahkan
masalah ini adalah menciptakan permainan sederhana dengan peraturan yang dibuat bersama-sama serta modifikasi bola yang terbuat dari plastik. Target
permainan yaitu gawang berjumlah empat yang terbuat dari bambu. Permainan ini di beri nama striker vs back in four goal target.
Permainan ini sekilas agak asing bagi siswa, karena menggunakan bahasa inggris. Penggunaan bahasa inggris dalam permainan ini sebagai wujud
pembelajaran terpadu dengan pendekatan tematik yang menggabungkan unsur pendidikan jasmani dengan bahasa inggris dibuktikan nama permainan dan cara
menghitung dalam pemanasan. Dalam variasi bermain peneliti membuat peraturan sederhana dalam permainan yang berorientasi pada sistem permainan
bola yang menyenangkan dan menambah antusias dalam bermain. Permainan striker vs back in four goal target ini untuk memberikan jawaban atas masalah
metode pembelajaran yang menyenangkan dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar gerak dasar sepak bola. Aturan dalam permainan ini dibuat dengan
tujuan agar siswa dapat mengembangkan segi kognitif dengan mengerti arti
sehat, konsep gerak, kritis, cerdas dan pemecahkan masalah. Aspek afektifnya dilihat dari antusias, sprotivitas, percaya diri dan perilaku saat pembelajaran.
Aspek psikomotorik melalui keterampilan gerak. Agus Mahendra 2003:22 Permainan tersebut di atas sebagai pemecahan masalah yang ada pada
siswa kelas V SD Negeri Jatipurwo Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar mereka dalam hal sepak
bola. Demikian gambaran sebagai landasan penyusunan Penilitian Tindakan
Kelas PTK untuk siswa kelas V pada SDN Jatipurwo Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal tahun 2013
1.2 Rumusan Permasalahan