2.3 Program
2.3.1 Pengertian Program
Program di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI di definisikan sebagai rancangan mengenai asas-asas serta usaha-usaha yang akan dijalankan.
Jones dalam Arif Rohman 1994: 101-102 menyebutkan program merupakan salah satu komponen dalam suatu kebijakan. Program merupakan upaya yang
berwenang untuk mencapai tujuan. Indra Gunawan, 2014 A programme is collection of interrelated project designed to harmonize
and integrated various action an activities for achieving averral policy abjectives suatu program adalah kumpulan proyek-proyek yang berhubungan telah
dirancang untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang harmonis dan secara integraft untuk mencapai sasaran kebijaksanaan tersebut secara keseluruhan.
Menurut Charles O. Jones, 1994: 30 pengertian program adalah cara yang disahkan untuk mencapai tujuan, beberapa karakteristik tertentu yang dapat
membantu seseorang untuk mengindentifikasi suatu aktivitas sebagai program atau tidak yaitu:
a. Program cenderung membutuhkan staf, misalnya untuk melaksanakan atau sebagai pelaku program.
b. Program biasanya memiliki anggaran tersendiri, program kadang biasanya juga diidentifikasikan melalui anggaran.
c. Program memiliki identitas sendiri, yang bila berjalan secara efektif dapat diakui oleh publik.
Program terbaik didunia adalah program yang didasarkan pada model teoritis yang jelas, yakni: sebelum menentukan masalah sosial yang ingin diatasi
dan memulai melakukan intervensi, maka sebelumnya harus ada pemikiran yang serius terhadap bagaimana dan mengapa masalah itu terjadi dan apa yang menjadi
solusi terbaik Jones, 1994: 295. Dari beberapa pengertian di atas, yang di maksud program dalam
penelitian ini adalah suatu program diimplementasikan, terlebih dahulu harus diketahui secara jelas mengenai uraian pekerjaan yang dilakukan secara
sistematis, tata cara pelaksanaan, jumlah anggaran yang dibutuhkan dan kapan waktu pelaksanaannya agar program yang direncanakan dapat mencapai target
yang sesuai dengan keinginan.
2.3.2 Tahap-tahap Program
Tahapan Membuat
Program meliputi
proses bagaimana
mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah. Proses dari masalah hingga terbentuk suatu algoritma disebut tahap pemecahan masalah,
sedangkan tahap dari algoritma hingga terbentuk suatu solusi disebut dengan tahap implementasi. Solusi yang dimaksud adalah suatu program merupakan
proses impelementasi dari algoritma yang disusun.
2.3.3 Tujuan Program
Program adalah unsur pertama yang harus ada demi terciptanya suatu kegiatan. Di dalam program dibuat beberapa aspek, disebutkan bahwa di dalam
setiap program dijelaskan mengenai tujuan kegiatan yang akan dicapai. a. Kegiatan yang diambil dalam mencapai tujuan.
b. Aturan yang harus dipegang dan prosedur yang harus dilalui. c. Perkiraan anggaran yang dibutuhkan.
d. Strategi pelaksanaan. e. Melalui program maka segala bentuk rencana akan lebih terorganisir
dan lebih mudah untuk diopersionalkan. Hal ini sesuai dengan pengertian program yang diuraikan.
2.3.4 Manfaat Program
Suksesnya sebuah pekerjaan bisa dilihat dari pelaksanaan program kerja di lapangan. Percuma bila telah membuat program kerja dengan detail, tetapi pada
praktiknya tidak sesuai. Semua pelaksana di bidang pekerjaan yang telah dibuatkan program kerjanya harus benar-benar bekerja sama dalam bekerja
sehingga dihasilkan nilai yang sempurna dalam pekerjaannya. Beberapa manfaat pembuatan sebuah program kerja di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Membuat pekerjaan menjadi efektif. Adanya pembuatan program kerja pada perusahaan akan membuat pekerjaan menjadi efektif.
b. Sebagai tolok ukur kemajuan atau proses perusahaan. Adanya program kerja bisa melihat kemajuan dan proses perusahaan.
c. Membuat semua pekerjaan menjadi terjadwal dan mudah dikerjakan. Program kerja harian, mingguan, bulanan, atau tahunan harus dibuat
dengan terperinci untuk menjadwalkan setiap pekerjaan. d. Setiap pegawai mempunyai patokan dalam menyelesaikan pekerjaan.
Dengan adanya program kerja, setiap pegawai bisa menjalankan job descriptionnya lebih tepat. Tak akan ada lagi masa lembur yang tidak
efektif ketika program kerja yang telah dibuat harus dijalankan sebagaimana mestinya.
e. Program kerja bisa membuat rencana kerja menjadi terukur dan terorganisir. Banyak perusahan atau instansi yang kalang kabut ketika
hasil kerjaan yang diharapkan sesuai tak terukur. Semua pekerjaan tumpang tindih tak jelas siapa yang akan mengerjakannya.
2.3.5 Klasifikasi Program
Program-program yang terdapat di Balai Woro Wiloso Salatiga ada tiga yaitu program pendidikan formal, pendidikan informal, pendidikan nonformal.
2.3.5.1 Pendidikan Formal Pendidikan formal merupakan pendidikan di sekolah yang di peroleh
secara teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan berkembang
secara efektif dan efisien dari dan oleh serta untuk masyarakat, merupakan perangkat yang berkewajiban memberikan pelayanan kepada generasi muda
dalam mendidik warga negara. 2.3.5.2 Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan
bertanggung jawab. Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar
nasional pendidikan. Alasan pemerintah mengagas pendidikan informal adalah: a. Pendidikan dimulai dari keluarga.
b. Informal diundangkan juga karena untuk mencapai tujuan pendidikan nasonal dimulai dari keluarga.
c. Homeschooling: pendidikan formal tapi dilaksanakan secara informal. d. Anak harus dididik dari lahir.
2.3.5.3 Pendidikan Nonformal Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal
yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia dini, serta pendidikan dasar, adalah TPA, atau
Taman Pendidikan Al Quran, yang banyak terdapat di Masjid dan Sekolah Minggu, yang terdapat di semua Gereja. Selain itu, ada juga berbagai kursus,
diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan sebagainya.
2.4 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS