Setelah terbina hubungan saling percaya antara peneliti dan partisipan, peneliti menjelaskan tujuan dari penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian.
Apabila calon partisipan bersedia berpartisipasi dalam penelitian, maka partisipan dipersilahkan untuk menandatangani informed concent. Jika partisipan menolak
untuk diteliti, maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak calon partisipan tersebut.
Penelitian ini menggunakan etika penelitian dengan menerapkan beberapa prinsip etik. Penelitian ini tidak menimbulkan resiko bagi individu yang
menjadi partisipan, baik resiko fisik maupun psikis. Pertimbangan etik dalam penelitian ini yaitu anonimitas annonimity dengan tidak menuliskan nama
partisipan pada instrumen, tetapi hanya menggunakan inisial saja dan menjaga kerahasiaan confidentility dimana hanya informasi yang diperlukan saja yang
akan dicantumkan dalam penelitian. Seluruh data-data yang diperoleh dari partisipan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
5. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dua bagian. Pertama merupakan Koesioner Data Demografi KDD yang berisi pernyatan
mengenai data umum partisipan meliputi inisial, usia, suku, pendidikan terakhir, dan pekerjaan lihat lampiran 5.
Instrumen kedua merupakan panduan wawancara. Panduan wawancara ini berisi pertanyaan yang diajukan kepada partisipan, dimana pertanyaan tersebut
dibuat sendiri oleh peneliti. Panduan wawancara ini berisi tujuh pertanyaan yang akan diajukan seputar pengalaman orang tua dalam memberi hukuman, hukuman
Universitas Sumatera Utara
fisik dan kekerasan verbal pada anak usia sekolah lihat lampiran 6. Panduan
wawancara dibuat berdasarkan landasan teori yang relevan dengan masalah yang akan digali dalam penelitian. Pertanyaan dapat berkembang sesuai dengan proses
yang sedang berlangsung selama wawancara tanpa meninggalkan landasan teori yang telah ditetapkan. Panduan wawancara dibuat untuk memudahkan peneliti
supaya jalannya wawancara terarah dan sesuai dengan tujuan penelitian. Selain itu panduan wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti terhadap pokok
permasalahan yang dibahas Speziale Carpenter, 2012. Instrumen panduan wawancara ini telah divalidasi oleh dua dosen pakar
Fakultas Keperawatan USU yaitu Dewi Elizadiani Suza, S.Kp, MNS, Ph.D, dan Wadiah Daulay, S.Kep, Ns, M.Kep. Hasil dari validasi tersebut didapatkan tujuh
pertanyaan yang dibuat peneliti telah clear, credible, dan relevant dengan judul penelitian yang akan dilakukan lihat lampiran 7.
6. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat izin dari bagian pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan memperoleh
ethical clearance dari komisi etik Penelitian Keperawatan. Selanjutnya peneliti melakukan pilot study. Pilot study adalah satu cara untuk melakukan studi awal
dalam skala kecil atau suatu tes yang digunakan sebagai persiapan untuk penelitian kualitatif Polit Beck, 2012. Pilot study dilakukan dengan cara
mewawancarai satu orang ibu yang tinggal di Lingkungan III Kelurahan Padang Bulan Selayang II yang dapat dijadikan partisipan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Setelah pilot study dilakukan, peneliti melakukan wawancara kepada partisipan. Proses wawancara dimulai dengan melakukan prolonged engagement
yaitu pendekatan dengan pertemuan beberapa kali agar terbina hubungan yang akrab, saling percaya, dan terbuka sehingga wawancara bisa dilakukan dengan
lancar dan partisipan memberikan semua informasi tanpa ada yang disembunyikan. Peneliti memperkenalkan diri serta maksud dan tujuan dari
penelitian. Jika partisipan bersedia untuk diwawancarai maka partisipan diminta membaca dan mengisi lembar persetujuan dan data demografi untuk mendapatkan
data dasar kemudian peneliti melakukan wawancara mendalam atau in-dept interview. In-dept interview adalah salah satu cara pengumpulan data melalui
percakapan dan proses tanya jawab antara peneliti dan partisipan yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektifitas yang
dipahami oleh individu Polit Beck, 2012. Pada metode ini peneliti dan partisipan bertemu secara langsung untuk
mendapatkan informasi secara jelas dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian. Dalam hal ini peneliti datang kerumah
paritisipan dan wawancara akan dilakukan di rumah partisipan atau di tempat lain yang disetujui oleh partisipan. Sesuai dengan jenisnya, peneliti menggunakan
wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara lebih luas tanpa terikat oleh susunan pertanyaan yang telah
dipersiapkan sebelumnya, biasanya pertanyaan muncul dengan spontan sesuai dengan situasi dan kondisi. Dengan teknik ini diharapkan terjadi komunikasi
langsung yang terbuka sehingga informasi serta data yang dibutuhkan didapat
Universitas Sumatera Utara
lebih banyak. Wawancara dilakukan kurang lebih 60 menit selama beberapa kali sampai peneliti memahami apa yang disampaikan oleh partisipan. Peneliti
menggunakan panduan wawancara yang telah dibuat untuk memandu peneliti dalam mengumpulkan informasi. Peneliti menggunakan alat perekam untuk
merekan wawancara dan mencatat bahasa non verbal partisipan selama wawancara atau disebut juga catatan lapangan atau field note lihat lampiran 8.
Catatan lapangan field note merupakan catatan tertulis tentang apa yang
didengar dan dilihat dari ekspresi partisipan yang didapat selama wawancara berlangsung. Catatan lapangan berupa dokumentasi respon non verbal selama
proses wawancara berlangsung Polit Beck, 2012. Hasil catatan lapangan pada partisipan ini berisi Nama partisipan inisial kode partisipan, tanggal, waktu,
tempat, lama wawancara, posisi partisipan, situasi lingkungan, serta respon non verbal partisipan selama proses wawancara. Hasil catatan lapangan tersebut
memperkuat temuan data sehingga memperkaya data yang diperoleh.
7. Analisa Data