variabel terikatnya adalah stres kerja. Analisis bivariat ini menggunakan uji Chi- square.
4.3.1 Uji Hubungan antara Umur dengan Stres Kerja
Berdasarkan penelitian diperoleh tabulasi silang antara umur dengan stres kerja dapat dilihat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hubungan antara umur dengan stres kerja
Umur Tingkat Stres kerja
P value
Rendah Tinggi
Total Σ
Σ Σ
40 6
13,6 5
11,4 11
25 0,016
≥ 40
30 68,2
3 6,8
33 75
Total 36
81,8 8
18,2 44
100 Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa pengemudi dengan umur 40 tahun
sebanyak 6 responden 13,6 mengalami tingkat stres kerja rendah dan untuk tingkat stres kerja tinggi sebanyak 5 responden 11,4, sedangkan untuk pengemudi
dengan umur
≥ 40 tahun sebanyak 30 responden 68,2 mengalami tingkat stres
kerja rendah dan sebanyak 3 responden 6,8 mengalami tingkat stres kerja tinggi. Hasil analisis statistic uji Chi-square diperoleh nilai p value 0,024 p value
0,05 maka H ditolak Ha diterima, yang menyatakan ada hubungan antara umur
dengan stres kerja pada pengemudi taksi New Atlas Semarang. Namun demikian uji Chi-square yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara umur dengan stres
kerja pada pengemudi taksi New Atlas Semarang tidak memenuhi syarat uji karena
terdapat 1 sel 25 dengan expected count kurang dari 5, maka uji alternatif menggunakan Uji Fisher didapatkan p value sebesar 0,016. Nilai p value lebih kecil
dari 0,05 p value 0,05, dapat di interpretasikan bahwa ada hubungan antara umur dengan kejadian stres kerja pada pengemudi taksi New Atlas Semarang.
4.3.2 Uji Hubungan Antara Masa Kerja dengan Stres Kerja
Berdasarkan penelitian diperoleh tabulasi silang antara masa kerja dengan stres kerja dapat dilihat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hubungan Antara Masa Kerja dengan Stres Kerja
Masa Kerja Tingkat Stres kerja
P value
Rendah Tinggi
Total Σ
Σ Σ
Lama+sedang
25 56,8
1 2,3
26 59,1
0,005 Baru
11 25
7 15,9
18 40,9
Total
36 81,8
8 18,2
44 100
Berdasarkan tabel 4.7 terlihat bahwa pengemudi dengan masa kerja lama dan sedang sebanyak 25 responden 56,8 mengalami tingkat stres kerja rendah dan
sebanyak 1 responden 2,3 mengalami tingkat stres kerja tinggi, sedangkan sebanyak 11 responden 25 dengan masa kerja baru mengalami tingkat stres kerja
rendah dan sebanyak 7 responden 15,9 mengalami tingkat stres kerja tinggi. Hasil analisis statistic uji Chi-square diperoleh nilai p value 0,01 p value
0,05 maka H ditolak Ha diterima, yang menyatakan ada hubungan antara masa kerja
dengan stres kerja pada pengemudi taksi New Atlas Semarang. Namun demikian uji
Chi-square yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara masa kerja dengan stres kerja pada pengemudi taksi New Atlas Semarang tidak memenuhi syarat uji
karena terdapat 2 sel 50 dengan expected count kurang dari 5, maka uji alternatif menggunakan Uji Fisher didapatkan p value sebesar 0,005. Nilai p value lebih kecil
dari 0,05 p value 0,05, dapat di interpretasikan bahwa ada hubungan antara masa kerja dengan kejadian stres kerja pada pengemudi taksi New Atlas Semarang.
4.3.3 Uji Hubungan Antara UpahPendapatan dengan Stres Kerja