Chi-square yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara masa kerja dengan stres kerja pada pengemudi taksi New Atlas Semarang tidak memenuhi syarat uji
karena terdapat 2 sel 50 dengan expected count kurang dari 5, maka uji alternatif menggunakan Uji Fisher didapatkan p value sebesar 0,005. Nilai p value lebih kecil
dari 0,05 p value 0,05, dapat di interpretasikan bahwa ada hubungan antara masa kerja dengan kejadian stres kerja pada pengemudi taksi New Atlas Semarang.
4.3.3 Uji Hubungan Antara UpahPendapatan dengan Stres Kerja
Berdasarkan penelitian diperoleh tabulasi silang antara upahpendapatan dengan stres kerja dapat dilihat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hubungan Antara UpahPendapatan dengan Stres Kerja
UpahPendapatan Tingkat Stres kerja
P value
Rendah Tinggi
Total Σ
Σ Σ
Rendah+sedang 19
43,2 8
18,2 27
61,4 0,016
Tinggi+sangat tinggi
17 38,6
17 38,6
Total
36 81,8
8 18,2
44 100
Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa pengemudi dengan upahpendapatan rendah dan sedang sebanyak 19 responden 43,2 mengalami tingkat stres kerja
rendah dan sebanyak 8 responden 18,2 mengalami tingkat stres kerja tinggi, sedangkan pengemudi dengan upahpendapatan tinggi dan sangat tinggi sebanyak 17
responden 38,6 mengalami tingkat stres kerja rendah dan tidak ada responden yang mengalami tingkat stres kerja tinggi.
Hasil analisis statistic uji Chi-square diperoleh nilai p value 0,038 p value 0,05 maka H
ditolak Ha diterima, yang menyatakan ada hubungan antara upahpendapatan dengan stres kerja pada pengemudi taksi New Atlas Semarang.
Namun demikian uji Chi-square yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara upahpendapatan dengan kejadian stres kerja pada pengemudi taksi New Atlas
Semarang tidak memenuhi syarat uji karena terdapat 2 sel 50 dengan expected count kurang dari 5, maka uji alternatif menggunakan Uji Fisher didapatkan p value
sebesar 0,016. Nilai p value lebih kecil dari 0,05 p value 0,05, dapat di interpretasikan bahwa ada hubungan antara upahpendapatan dengan kejadian stres
kerja pada pengemudi taksi New Atlas Semarang.
4.3.4 Uji Hubungan Antara Hubungan Kerja dengan Stres Kerja
Berdasarkan penelitian diperoleh tabulasi silang antara Hubungan Kerja dengan stres kerja dapat dilihat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hubungan Antara Hubungan Kerja dengan Stres Kerja
Hubungan Kerja Tingkat Stres kerja
P value
Rendah Tinggi
Total Σ
Σ Σ
Sedang+buruk 5
11,4 3
6,8 8
18,2 0,145
Baik 31
70,4 5
11,4 36
81,8
Total 36
81,8 8
18,2 44
100
Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa pengemudi dengan hubungan kerja sedang dan buruk sebanyak 5 responden 11,4 mengalami tingkat stres kerja
rendah dan sebanyak 3 responden 6,8 mengalami stres kerja tinggi, sedangkan pengemudi dengan hubungan kerja baik sebanyak 31 responden 70,4 mengalami
stres kerja rendah dan untuk stres kerja tinggi sebanyak 5 responden 11,4. Hasil analisis statistic uji Chi-square diperoleh nilai p value 0,289 p value
0,05 maka H ditolak Ha diterima, yang menyatakan ada hubungan antara umur
dengan stres kerja pada pengemudi taksi New Atlas Semarang. Namun demikian uji Chi-square yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara hubungan kerja
dengan kejadian stres kerja pada pengemudi taksi New Atlas Semarang tidak memenuhi syarat uji karena terdapat 1 sel 25 dengan expected count kurang dari
5, maka uji alternatif menggunakan Uji Fisher didapatkan p value sebesar 0,145. Nilai p value lebih besar dari 0,05 p value 0,05, dapat di interpretasikan bahwa
tidak ada hubungan antara hubungan kerja dengan kejadian stres kerja pada pengemudi taksi New Atlas Semarang.
4.4 Ringkasan Hasil Analisis Bivariat