secara simultan terhadap SHU anggota adalah 63,1 dan
sisanaya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti
secara parsial, kontribusi pengaruh partisipasi anggota,
lingkungan usaha dan konflik terhadap SHU anggota
masing-masing sebesar 20,52, 32,6, dan 16,4
Mencermati dari tiga penelitian terdahulu diatas dapat disimpulkan bahwa partisipasi anggota dan kemampuan manajerial pengurus berpengaruh terhadap
SHU anggota, tetapi setiap lembaga mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dalam sistem maupun kebijaksanaan yang ditetapkan. Sehingga dalam setiap
koperasi tidak selalu baik dalam partisipasi dan kemampuan manajerialnya, karena apabila kemampuan manajerial pengurus dan partisipasi anggota yang
sama tapi dalam sistem yang berbeda maka akan menghasilkan perolehan SHU yang berbeda pula dalam setiap koperasi. Inilah yang membedakan penelitian
yang akan dilakukan penulis dengan penekanan pada perbedaan tempat penelitian.
2.6 Kerangka Berfikir
2.6.1 Partisipasi Anggota terhadap Perolehan SHU Anggota
Partisipasi aktif anggota sangat dibutuhkan oleh koperasi karena tanpa partisipasi aktif anggotanya koperasi tidak dapat menjalankan usahanya bahkan
tidak dapat mencapai tujuannya untuk mensejahterakan anggota pada khususnya serta masyarakat pada umumnya. Maka dengan adanya partisipasi aktif dari
anggota maka anggota juga mendapat keuntungan dari hal tersebut yaitu dengan memperoleh SHU yang besar.
Menurut Widiyanti dan Sunindhia 2003:158 “SHU harus dibagikan
kepada anggota sesuai dengan jasa masing- masing anggota”. Jasa yang dimaksud
tersebut adalah partisipasi anggota, sehingga besarnya SHU yang diperoleh anggota ditentukan oleh seberapa besar partisipasi yang diberikan anggota
terhadap koperasi.
2.6.2 Kemampuan Manajerial Pengurus terhadap Perolehan SHU Anggota
Selain partisipasi anggota yang dibutuhkan dalam mencapai keberhasilan juga dibutuhkan kemampuan manajerial pengurus untuk mencapai keberhasilan
usaha koperasi. Menurut Anoraga 2003:109 “manajemen yang baik adalah
faktor yang paling penting untuk suksesnya koperasi”. Dalam menerapkan manjemen pengurus mempunyai tanggung jawab untuk merumuskan kebijakan,
menyetujui rencana, dan program, serta melimpahkan wewenang kepada manajer. Sehingga pengurus tidak bekerja sendiri tetapi dibantu oleh manajer dalam
menjalankan tugasnya. Selain itu kemampuan pengurus juga dapat dilihat dari kualitas pelayanan
terhadap pemenuhan kebutuhan pada anggota. Semakin lengkap barang yang ditawarkan kepada anggota dengan mutu yang baik dan harga yang wajar maka
semakin baik kinerja pengurus sehingga partisipasi anggota meningkat Rusdarti 2009. Sehingga dengan adanya peningkatan partisipasi anggota maka akan
meningkatkan pula perolehan SHU anggota.
2.6.3 Partisipasi Anggota dan Kemampuan Manajerial Pengurus terhadap