Menurut Widiyanti dan Sunindhia 2003:158 “SHU harus dibagikan
kepada anggota sesuai dengan jasa masing- masing anggota”. Jasa yang dimaksud
tersebut adalah partisipasi anggota, sehingga besarnya SHU yang diperoleh anggota ditentukan oleh seberapa besar partisipasi yang diberikan anggota
terhadap koperasi.
2.6.2 Kemampuan Manajerial Pengurus terhadap Perolehan SHU Anggota
Selain partisipasi anggota yang dibutuhkan dalam mencapai keberhasilan juga dibutuhkan kemampuan manajerial pengurus untuk mencapai keberhasilan
usaha koperasi. Menurut Anoraga 2003:109 “manajemen yang baik adalah
faktor yang paling penting untuk suksesnya koperasi”. Dalam menerapkan manjemen pengurus mempunyai tanggung jawab untuk merumuskan kebijakan,
menyetujui rencana, dan program, serta melimpahkan wewenang kepada manajer. Sehingga pengurus tidak bekerja sendiri tetapi dibantu oleh manajer dalam
menjalankan tugasnya. Selain itu kemampuan pengurus juga dapat dilihat dari kualitas pelayanan
terhadap pemenuhan kebutuhan pada anggota. Semakin lengkap barang yang ditawarkan kepada anggota dengan mutu yang baik dan harga yang wajar maka
semakin baik kinerja pengurus sehingga partisipasi anggota meningkat Rusdarti 2009. Sehingga dengan adanya peningkatan partisipasi anggota maka akan
meningkatkan pula perolehan SHU anggota.
2.6.3 Partisipasi Anggota dan Kemampuan Manajerial Pengurus terhadap
Perolehan SHU Anggota
Menurut Amitai Etzioni dalam Anoraga 2003:113 “organisasi sebagai hubungan kerja sama antara pengurus yang menjalankan kekuasaan disatu pihak
dan pengikut atau anggota mela kukan peran serta dalam hubungan itu”. Maka
dapat dikatakan anggota koperasi melakukan partisipasi aktif seperti yang telah dirumuskan atau ditetapkan oleh pengurus koperasi sehingga dapat tercapainya
tujuan dalam organisasi tersebut. Tanpa adanya partisipasi dan manajerial pengurus maka tidak akan tercapai tujuan yang diharapkan yaitu mensejahterakan
anggota pada khususnya serta masyarakat pada umumnya. Partisipasi aktif dari anggota akan tercipta apabila pengurus koperasi
mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, sehingga anggota memperoleh SHU yang besar karena keaktifan anggota pada koperasi tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa berkembang atau tidaknya sebuah koperasi dipengaruhi oleh partisipasi anggota dan manajemen yang baik pada
suatu kopertasi. Semakin banyak dan aktif anggota sebuah koperasi maka semakin besar peluang koperasi tersebut berkembang dan maju sehingga dapat bersaing
dengan badan usaha lain. Pengurus sebagai pengelola koperasi harus mampu memberikan dorongan
agar dapat menarik anggota untuk ikut serta dalam pengembangan koperasi. Untuk menarik anggota supaya berpartisipasi aktif diperlukan upaya pengurus
untuk menjelaskan tujuan dari kopearsi tersebut kepada anggota. Berdasarkan uraian di atas dapat dibuat skema sebagai berikut:
Partisipasi Anggota:
a. Partisipasi dalam rapat anggota
b. Partisipasi dalam permodalan c. Partisipasi dalam
memanfaatkan usahajasa koperasi
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Kemampuan Manajerial Pengurus:
a. Kemampuan mengelola dan memanfaatkan dana
b. Kemampuan membangun komunikasi dengan anggota
c. Kemampuan mengkoordinasi anggota dan melaksanakan
program kerja
Perolehan SHU:
SHU yang diperoleh anggota
2.7 Hipotesis