Berdasarkan teori diatas, maka peneliti menetapkan indikator sisa hasil usaha adalah dari SHU yang diperoleh anggota. Hal ini dikarenakan besar
kecilnya SHU yang diperoleh anggota tergantung dari partisipasi yang diberikan anggota terhadap koperasi, anggota akan mendapatkan SHU tinggi apabila
anggota berperan aktif dalam koperasi tetapi sebaliknya apabila anggota malas untuk berperan aktif dalam koperasi maka SHU yang diperoleh akan rendah.
2.3 Tinjauan Partisipasi Anggota
2.3.1 Pengertian Partisipasi Anggota
Menurut Anoraga 2003:111 “partisipasi anggota adalah kesediaan anggota untuk memikul kewajiban dan menjalankan hak keanggotaan secara bertanggung
jawab”. Jika anggota koperasi sudah menunaikan kewajiban dan melaksanakan haknya secara bertanggung jawab maka dapat dikatakan partisipasi anggota
tersebut dapat dikatakan baik, tapi apabila hanya sedikit anggota yang menjalankan kewajiban dan haknya terhadap koperasi maka dapat dikatakan
buruk atau rendah. Partisipasi anggota dalam koperasi juga dapat berupa modal koperasi. Hal
ini senada dengan pendapat Sitio dan Tamba 2001:88 “partisipasi modal adalah kontribusi anggota dalam memberi modal koperasinya yaitu dalam bentuk
simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan usaha, dan simpanan lainnya”. Partisipasi anggota memegang peranan penting yang menentukan dalam
perkembangan koperasi. Partisipasi anggota dapat menimbulkan rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban mereka sebagai anggota
koperasi maupun sebagai pemilik koperasi. Jika partisipasi anggota kurang maka
akan berakibat miskinnya ide-ide dalam sebuah koperasi yang akan berdampak pada perkembangan koperasi itu sendiri.
Dalam penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa partisipasi anggota adalah
kesediaan anggota
untuk melaksanakan
hak dan
kewajiban keanggotaannya secara bertanggung jawab.
2.3.2 Pentingnya Partisipasi Anggota
Partisipasi anggota sangat penting bagi berkembangan koperasi, tanpa partisipasi anggota maka kemungkinan atas rendah atau menurunnya efisiensi dan
efektivitas anggota dalam mencapai kinerja koperasi yang baik akan lebih besar. Ropke 2012:39 mengatakan bahwa “partisipasi dibutuhkan untuk mengurangi
kinerja yang buruk, mencegah penyimpangan dan membuat pemimpin koperasi bertanggung jawab”. Melalui partisipasi maka segala aspek koperasi yang
berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan untuk tercapainya tujuan koperasi dapat terrealisasikan.
Menurut Widiyanti 2002:56 “maju atau mundurnya usaha koperasi tergantung pada peran serta dan kegiatan anggota-
anggotanya”. Senada dengan pendap
at Sitio dan Tamba 2001:30 yang menyatakan bahwa “keberhasilan koperasi sangat erat hubungannya dengan partisipasi aktif setiap anggotanya”.
Jadi setiap anggota koperasi bertanggung jawab atas maju atau mundurnya koperasi mereka karena anggota koperasi berkewajiban membantu memajukan
usaha koperasi mereka, tanpa ditopang oleh kegiatan dan peran aktif anggota- anggotanya koperasi tidak mungkin maju dan berkembang dengan baik. Dengan
partisipasi aktif anggota koperasi maka usaha koperasi dapat maju dan berkembang sehingga tercapai keberhasilan koperasi.
2.3.3 Unsur-Unsur Partisipasi Anggota