Pembelajaran Berbantuan Komputer Perancangan Aplikasi Pembelajaran Berbantuan Komputer Berbasis Multimedia

BAB 2 TINJAUAN TEORI

2.1 Pembelajaran Berbantuan Komputer

Dunia pendidikan terus bergerak secara dinamis, khususnya untuk menciptakan media, metode dan materi pendidikan yang semakin interaktif dan komprehensif. Para ahli pendidikan telah mencoba untuk meneliti dan menciptakan metode-metode belajar yang baru, seperti Cara Belajar Siswa Aktif CBSA, Cara Belajar Siswa Mandiri CBSM dan Metode Belajar Sempoa. Semuanya itu dirumuskan dengan tujuan agar siswa dapat lebih mudah dan sederhana untuk mencerna secara logis materi pendidikan yang sudah ditetapkan. Perkembangan komputer baik dalam segi kuantitas, kualitas, maupun teknologinya cenderung sangat pesat belakangan ini. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya jumlah kepemilikan perangkat komputer dengan aplikasi yang bervariasi pula. Perkembangan komputer yang begitu pesat mengharuskan para pendidik untuk mengoptimalkan fungsi dan aplikasinya dalam bidang pendidikan. CAI merupakan salah satu bentuk pemanfaatan komputer tersebut. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa belajar dengan menggunakan alat bantu komputer dalam bentuk aplikasi CAI ternyata lebih efektif dibanding dengan alat Bantu lainnya Herman DS., 1995, Bright, 1983. Tentu saja agar diperoleh efektivitas belajar yang tinggi sebagaimana terungkap dalam penelitian tersebut, aplikasi CAI harus dikembangkan dengan benar. Dengan kata lain, aplikasi CAI yang dibuat secara sembarang atau asal jadi tentunya tidak banyak manfaatnya. Oleh karena itu, pembuatan aplikasi CAI harus Universitas Sumatera Utara direncanakan dengan matang dan mengikuti prinsip-prinsip instruksional. Perencanaan itu dimulai dengan pemilihan perangkat lunak yang akan digunakan. Permasalahannya adalah bagaimana seorang pengembang program CAI memilih perangkat lunak yang sesuai. Perangkat lunak yang dipilih tentunya yang sudah dikuasainya, apabila belum maka dia akan mempelajarinya. Sedangkan aplikasi CAI suatu materi pelajaran bidang tertentu sebaiknya dibuat oleh seseorang yang ahli dalam bidang tersebut dan dalam hal ini adalah guru atau dosen yang bersangkutan. Salah satu aspek yang memainkan peranan penting dalam kesuksesan implementasi CAI adalah tersedianya materi ajar elektronik yang dirancang sesuai dengan kebutuhan. Dengan tersedianya materi ajar tersebut pada berbagai topik dan juga tingkatan akan sangat membantu guru ataupun dosen dalam proses belajar mengajar. Bentuk bantuan tersebut dapat berupa penelusuran topik dengan cepat, kelengkapan sumber belajar, penyimpanan yang kompak serta dapat memvisualisasikan penjelasan secara interaktif.

2.1.1 Pengertian Pembelajaran Berbantuan Komputer

Pembelajaran Berbantuan Komputer diadopsi dari istilah Computer Aided Instruction CAI. Sebenarnya ada banyak istilah lain yang digunakan selain Computer Aided Instruction, istilah-istilah itu antara lain Computer Based Instruction CBI, Computer Assisted Learning CAL, dan Computer Based Education CBE. Pembelajaran Berbantuan Komputer CAI terkait langsung dengan pemanfaatan komputer dalam kegiatan pembelajaran didalam dan diluar kelas, baik secara individu maupun secara kelompok. CAI dapat diartikan sebagai bentuk pembelajaran yang menempatkan komputer dalam peran guru, dimana siswa berinteraksi secara langsung dengan komputer dan kontrol sepenuhnya ditangan siswa sehingga memungkinkan siswa belajar sesuai kemampuan dan memilih materi pembelajaran sesuai kebutuhannya. Wihardjo, 2007, hal: 1 Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Penerapan Pembelajaran Berbantuan Komputer

CAI perlu dilakukan pada situasi-situasi sebagai berikut: 1 biaya dan metode lain lebih mahal, 2 keamanan kurang terjamin, 3 materi sangat sulit diajarkan dengan metode lain, 4 praktik siswa secara individual sangat diperlukan, 5 motivasi siswa kurang, dan 6 terdapat kesulitan yang logis dalam pembelajaran konvesional Wihardjo, 2007, hal: 3

2.1.3 Jenis Pembelajaran Berbantuan Komputer

CAI dapat dikelompokkan menjadi: 1 tutorial, 2 latih dan praktik, 3 simulasi, 4 permainan, 5 pemecahan masalah, dan 6 informasional. Lockard et al, 1990:191

2.1.3.1 Tutorial

Tutorial bertujuan untuk menyampaikan atau menjelaskan materi tertentu, dimana komputer menyampaikan materi, mengajukan pertanyaan dan memberikan umpan balik sesuai dengan jawaban siswa. Dalam menyajikan materi, tutorial dapat dibedakan menjadi tutorial linier dan tutorial bercabang. Tutorial linier menyajikan suatu topik ke topik berikutnya sesuai urutan yang telah ditetapkan oleh pemrogram, sehingga siswa tidak dapat memilih materi pembelajaran sesuai dengan keinginan dan kemampuannya. Dengan demikian, Universitas Sumatera Utara karena siswa harus mempelajari materi yang sama, tutorial linier mengabaikan perbedaan individu. Sebaliknya pada tutorial bercabang perbedaan individu diperhatikan dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk mempelajari materi sesuai keinginan dan kemampuannya. Penyajian materi dan topik pada tutorial bercabang menyesuaikan dengan pilihan dan kemampuan siswa. Dalam hal ini, tutorial bercabang memiliki kelebihan dibanding tutorial linier, karena: a siswa dapat menentukan materi yang akan dipelajari, b pembelajaran lebih menarik, kreatif dan fleksibel, dan c pembelajaran lebih efektif.

2.1.3.2 Latih dan Praktik

Latih dan praktik dapat diterapkan pada siswa yang sudah mempelajari konsep kemampuan dasar dengan tujuan untuk memantapkan konsep yang telah dipelajari, dimana siswa sudah siap mengingat kembali atau mengaplikasikan pengetahuan yang telah dimiliki.

2.1.3.3 Simulasi

Simulasi digunakan untuk memperagakan sesuatu keterampilan sehingga siswa merasa seperti berada dalam keadaan yang sebenarnya. Simulasi banyak digunakan pada pembelajaran materi yang membahayakan, sulit, atau memerlukan biaya tinggi, misalnya untuk melatih pilot pesawat terbang atau pesawat tempur. Universitas Sumatera Utara

2.1.3.4 Permainan Game

Jenis permainan ini tepat jika diterapkan pada siswa yang senang bermain. Bahkan, jika didesain dengan baik sebagai sarana bermain sekaligus belajar, maka akan lebih meningkatkan motivasi belajar siswa.

2.1.3.5 Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah mirip dengan latih dan praktik, namun dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, karena siswa tidak sekedar mengingat konsep-konsep atau materi dasar, melainkan dituntut untuk mampu menganalisis dan sekaligus memecahkan masalah.

2.1.3.6 Inquiry

Inquiry adalah suatu pangkalan data yang dapat dikonsultasikan oleh siswa, dimana pangkalan data tersebut berisi data yang dapat memperkaya pengetahuan siswa.

2.1.3.7 Informasional

Informasional biasanya menyajikan informasi dalam bentuk daftar atau tabel Informasional menuntut interaksi yang sedikit dari pemakai.

2.1.4 Kriteria Pembelajaran Berbantuan Komputer yang Baik

Northwest Regional Education Laboratory menetapakan 21 kriteria suatu Pembelajaran Berbantuan Komputer CAI dikatakan baik, yaitu: 1 isi harus tepat, 2 memuat nilai pendidikan, 3 memuat nilai-nilai yang baik, Universitas Sumatera Utara 4 bebas dari ras, etnis, seks dan steriotip lainnya, 5 tujuan pembelajaran dinyatakan dengan baik, 6 isi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, 7 penyampaian materi jelas, 8 kesesuaian tingkat kesukaran, kesesuaian penggunaan warna, suara dan grafis, 9 kesesuaian tingkat motivasi, 10 menantang kreativitas siswa, 11 umpan balik efektif, 12 kontrol di tangan siswa, 13 materi sesuai dengan pengalaman belajar siswa sebelumnya, 14 materi dapat digeneralisasikan, 15 program harus sempurna, 16 program ditata dengan baik, 17 pengaturan tampilan efektif, 18 pembelajaran jelas, 19 membantu dan memudahkan guru, 20 sesuai dengan perkembangan teknologi komputer, 21 program sudah diujicoba.

2.1.5 Tahapan Pengembangan Pembelajaran Berbantuan Komputer

Terdapat sejumlah metode pengembangan Pembelajaran Berbantuan Komputer CAI, satu diantaranya adalah metode yang dikembangkan oleh Alessi dan Trollip. Metode ini memiliki kelebihan dalam hal pentahapan pengembangan yang demikian rinci. Metode pengembangan Alessi dan Trollip terdiri dari 10 tahapan pengembangan, sebagaimana dipaparkan pada bagian berikut:

2.1.5.1 Menentukan Kebutuhan dan Tujuan

Pada tahap ini ditentukan tujuan dari suatu pembelajaran tunggal. Tujuan pembelajaran meliputi apa yang akan diketahui atau bisa dilakukan siswa setelah Universitas Sumatera Utara menyelesaikan pembelajaran. Pertimbangan utama yang mempengaruhi definisi tujuan adalah pengetahuan masukan dari siswa. Menentukan tujuan itu meliputi menilai karakteristik dan pembelajaran dari para siswa yang diharapkan.

2.1.5.2 Mengumpulkan Sumber Daya

Material sumber daya terkait dengan pokok materi, pengembangan pembelajaran, dan sistem pengiriman pembelajaran, dalam hal ini komputer. Sumber daya pokok yang bermanfaat meliputi buku teks, buku referensi petunjuk, materi-materi sumber asli, dan yang paling penting, pengetahuan orang lain di bidang itu. Materi sumber daya untuk desain pembelajaran meliputi teks mendesain pembelajaran, lembar storyboarding, materi seni grafik, suatu perangkat lunak pengolah kata, dan jika semua mungkin, orang yang mempunyai pengalaman mendesain pembelajaran. Sumber daya materi untuk sistem pengiriman meliputi komputer itu sendiri, manual operasinya, panduan referensi perangkat lunak, dan orang yang berpengalaman dengan komputer dan perangkat lunak yang diinginkan untuk digunakan selama pengembangan. 2

2.1.5.3 Mempelajari Materi

Orang yang mengembangkan suatu Pembelajaran Berbantuan Komputer CAI akan menjadi salah satu pakar materi yang harus belajar mengenai desain CAI atau seorang perancang yang harus belajar materi pembelajaran. Bahkan ketika bekerjasama dengan seorang pakar materi, perancang harus belajar materi itu. Hingga suatu batas tertentu, pakar materi akan juga belajar mengenai pembelajaran. Bagi perancang, mempelajari materi meliputi mewawancarai pakar, membaca teks dan materi pembelajaran lain, dan biasanya menjadi seorang siswa lagi. Perancang tidak bisa mengembangkan pembelajaran efektif bila tidak menghadapi tantangan para siswa secara kreatif kecuali jika perancang menjadi telah terbiasa Universitas Sumatera Utara sebelumnysa dengan materi itu. Pemahaman dangkal hanya dapat menghasilkan suatu pembelajaran dangkal.

2.1.5.4 Menghasilkan Gagasan

Tahap ini terdiri dari curah pendapat brainstorming untuk menghasilkan gagasan kreatif. Membangkitkan gagasan melalui curah pendapat sangat penting, dan disarankan prosedur ini untuk memberikan harapan gagasan kreatif di dalam proses pengembangan. Banyak perancang yang tetap tinggal di awal titik ini, ataupun meluangkan terlalu banyak waktu dengan berusaha untuk sampai pada gagasan yang sempurna atau lebih sering menyerah dan meneruskan dengan suatu gagasan. Dengan curah pendapat, perancang dengan bantuan dari lainnya, mengejar tujuan untuk membangkitkan sebanyak mungkin gagasan, menunda untuk menghakimi pertimbangan dari kelayakan atau kualitas para siswa sampai suatu waktu tertentu. Disarankan dengan sungguh-sungguh curah pendapat sebab telah terbukti menjadi suatu metoda yang memudahkan kreativitas dan dengan cepat menghasilkan suatu daftar yang akan meliputi beberapa gagasan baik dan menarik.

2.1.5.5 Mendesain Pembelajaran

Hasil curah pendapat adalah suatu daftar panjang gagasan yang mencakup di dalam hal kualitas dari sangat jelek ke sangat baik. Perancang harus menghapuskan gagasan yang terburuk dan kemudian mulai mengurutkan, mendetilkan, dan menyuling gagasan yang baik. Ini dilaksanakan dengan menganalisis tugas dan konsep pada materi itu. Dengan mengabaikan sifat alami materi, analisa seperti itu memusatkan pada prinsip belajar untuk menciptakan rencana suatu pelajaran yang efektif. Ini termasuk aneka pilihan persiapan tentang faktor dan metodologi pembelajaran. Itu tidak bisa ditekankan cukup bahwa pengembangan pembelajaran yang baik itu menyertakan Universitas Sumatera Utara evaluasi sepanjang proses, tidak hanya pada bagian akhir. Ini dicerminkan di dalam model dengan menyertakan kegiatan revisi dan evaluasi secara eksplisit sebagai bagian dari beberapa tahap. Setelah tahap desain, evaluasi meliputi diskusi dan tinjauan ulang oleh pakar konsep, para perancang pembelajaran, dan pengguna klien. Revisi memerlukan penilaian kembali tujuan, pengumpulan lebih banyak sumber daya, belajar lebih banyak tentang materi, membangkitkan lebih banyak gagasan, mengoreksi analisa tugas, mengubah metodologi, dan seterusnya. Setelah revisi maka evaluasi harus diulangi. Revisi dan evaluasi membentuk suatu siklus yang mana maju sampai semua bagian terkait disetujui bahwa kualitas adalah cukup untuk maju kepada tahap yang berikutnya.

2.1.5.6 Membuat Bagan Alir Pelajaran

Suatu bagan alir adalah suatu rangkaian diagram yang menggambarkan operasi pelaksanaan suatu komputer. Membuat bagan alir adalah penting sebab Pembelajaran Berbantuan Komputer CAI harus interaktif, dan interaksi terbaik dilukiskan sebagai penyajian visual dari keputusan dan peristiwa. Jika bagan alir tidak meliputi tes yang nyata dari gambaran mengenai pelajaran perancang, maka perlu meliputi urutan para siswa. Bagan alir meliputi informasi tentang kapan komputer akan menggambar atau menganimasi gambar, apa yang terjadi ketika siswa melakukan kesalahan, dan kapan pelajaran berakhir. Pembuatan bagan alir bisa dilakukan di dalam sejumlah detil yang bermacam-macam. Untuk penerapan skripsi ini, penulis hanya melaksanakan metodologi yang lebih sederhana tutorial, latihan, dan tes, penulis merekomendasikan bagan alir sederhana untuk memberi suatu ikhtisar menyangkut urutan dan lingkup pelajaran. Untuk metodologi yang lebih kompleks seperti simulasi dan game pembelajaran penulis merekomendasikan bagan alir lebih terperinci yang meliputi algoritma mendasari model simulasi, aturan game, dan seterusnya. Universitas Sumatera Utara

2.1.5.7 Memajang Storyboard Secara Tertulis

Pembuatan storyboard adalah proses menyiapkan pajangan tekstual dan gambar sehingga user akan sesuai di dalam keterbatasan pajangan dari komputer perancang. Jika bagan alir melukiskan urutan dan keputusan dari suatu pelajaran, storyboard melukiskan materi dan presentasinya. Tahap ini meliputi merencanakan drafting tujuan pembelajaran nyata yang akan disampaikan kepada siswa, seperti presentasi informasi, pertanyaan, umpan balik, petunjuk, gambar, dan animasi. Dalam posisi ini draft pelajaran secara tertulis harus secara hati-hati dievaluasi dan ditinjau. Adalah penting untuk menggunakan lebih dari pakar materi dan para perancang pembelajaran untuk tinjauan ulang ini. Material perlu juga dilihat oleh para siswa potensial dan para orang tua tidak banyak mengetahui tentang materi itu. Ini membongkar kerancuan, kebingungan atau materi yang hilang, dan materi yang terlalu mudah atau juga terlalu sukar.

2.1.5.8 Memprogram Pelajaran

Ini adalah proses penerjemahan apa yang sudah perancang tulis ke dalam satu rangkaian pembelajaran yang dapat dimengerti ke komputer itu. Perancang menggunakan kata pemrograman dalam suatu pengertian yang lebih umum dibanding telah digunakan di masa lalu. Menurut sejarah, pemrograman telah menunjuk pada penulisan kode di dalam suatu bahasa standar seperti Pascal atau BASIC. Digunakan bahasa pemograman dalam memproduksi suatu pelajaran pada komputer. Seperti status dari seni dari macam bahasa-bahasa pemrograman yang berbeda, pengarang bahasa, pengarang sistem, dan perkakas. Dibuat sejumlah usul pada bagaimana cara melakukan pemrograman, bagaimana cara menghindari kesalahan, memeriksa program itu dari kesalahan, dan membuat perubahan hingga menjadi sebagaimana yang diinginkan. Universitas Sumatera Utara

2.1.5.9 Membuat Materi yang Mendukung

Pembelajaran Berbantuan Komputer CAI jarang cukup tanpa materi pendukung. Didiskusikan empat macam: manual untuk siswa, manual untuk instruktur, manual teknis, dan pembelajaran tambahan yang berarti. Para guru dan para siswa mempunyai kebutuhan berbeda, dan materi untuk para guru dan siswa juga berbeda. Para guru memerlukan informasi tentang pengaturan program, mengakses data siswa, dan mengintegrasikan materi ke dalam kurikulum. Para guru juga memerlukan informasi ringkasan, kedua-duanya untuk menentukan apakah untuk menggunakan program tertentu dan juga untuk menopang para siswa yang lulus program. Para siswa memerlukan bantuan bagaimana menjalankan program dan bergerak di sekitarnya. Manual teknis adalah perlu manakala pengaturan suatu pelajaran rumit atau memerlukan alat canggih seperti jaringan area lokal. Pembelajaran tambahan meliputi lembar kerja worksheets, diagram, ujian, foto, dan lembar tugas.

2.1.5.10 Mengevaluasi dan Menijau Kembali

Akhirnya, Pembelajaran Berbantuan Komputer CAI dan materi pendukung harus dievaluasi dengan penekanan pada bagaimana CAI dilihat dan bekerja. Perancang akan menentukan seberapa baik penampakan CAI dengan menggunakannya sendiri dan meminta orang yang berpengalaman. Prosedur ini disebut tinjauan ulang CAI. Perancang akan menilai seberapa baik CAI bekerja dengan pedoman mengamati hasil dari siswa yang mempelajari dan menaksir berapa banyak siswa itu belajar. Siswa ini harus mewakili pada siapa materi pembelajaran dimaksudkan. Tahap ini meliputi pengujian dan pengesahan validasi. Pada umumnya pengembangan program pembelajaran berbantuan komputer meliputi 4 tahapan, yakni tahap penilaian kebutuhan, tahap perancangan, tahap pengembangan dan tahap evaluasi. Universitas Sumatera Utara

2.1.6 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbantuan Komputer

Pembelajaran Berbantuan Komputer CAI memiliki banyak kelebihan dibandingkan proses pembelajaran secara konvensional. Disamping memiliki kelebihan CAI juga memiliki beberapa kekurangan jika dibandingkan dengan sistem pembelajaran konvesional.

2.1.6.1 Kelebihan Pembelajaran Berbantuan Komputer

Kelebihan komputer sebagai media pembelajaran adalah: 1 meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa, 2 meningkatkan motivasi siswa, 3 menyesuaikan materi dengan kemampuan siswa, 4 mereduksi penggunaan waktu penyampaian materi, 5 membuat pengalaman belajar lebih menyenangkan, memuaskan dan menguatkan siswa, 6 dapat mengakomodasi banyak siswa dan menjalankan fungsinya dengan sedikit kesalahan, 7 komputer tidak mudah lelah, benci, lupa dan marah, 8 dapat menggunakan fasilitas penyimpanan untuk mengetahui kemajuan belajar siswa, 9 bersifat tanggap dan bersahabat sehingga siswa belajar tanpa tekanan psikologis, 10 materi dapat didesain lebih menarik, 11 tingkat kemampuan dan kecepatan belajar dapat dikontrol oleh siswa sehingga siswa dapat belajar dan berprestasi sesuai dengan kemampuannya, dan 12 dapat mendorong guru untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mengenai komputer. Wihardjo, 2007, hal: 17 Universitas Sumatera Utara

2.1.6.2 Kekurangan Pembelajaran Berbantuan Komputer

Pada sisi lain, CAI juga memiliki kekurangan, antara lain karena: 1 dikembangkan dalam dialog terbatas sehingga tidak dapat menjawab semua permasalahan siswa, 2 tidak dapat melihat teknik siswa dalam menjawab soal, 3 pengembangan CAI memerlukan biaya, waktu dan tenaga yang tidak sedikit, 4 pada kasus khusus, CAI hanya dapat dijalankan pada spesifikasi komputer tertentu, 5 kecepatan perkembangan teknologi komputer memerlukan upgrade yang terus menerus, 6 penilaian tidak mempertimbangkan apakah siswa sedang lelah, mengantuk atau sakit, 7 pada umumnya hanya menilai hasil akhir, bukan proses belajar, 8 komputer tidak dapatmeniru tingkah laku guru. Wihardjo, 2007, hal: 18

2.2 Multimedia