2.3 Kerangka Konseptual
Perusahaan yang sudah Go Public akan mengalami perubahan dalam beberapa kondisi. Perusahaan publik akan memiliki dana yang lebih besar
dibandingkan sebelumnya, yang didapat dari publik. Karena perusahaan telah menjadi milik publik, maka kinerja perusahaan akan diawasi oleh
publik. Dengan adanya pengawasan dari publik tersebut, manajemen dituntut untuk bertindak secara profesional agar investor tidak menarik
modalnya dan meninggalkan perusahaan. karena kebutuhan dana relatif terpenuhi dan manajer lebih profesional, maka diharapkan kinerja
perusahaan setelah menjadi perusahaan publik akan lebih baik. Jenis – jenis rasio yang dipergunakan untuk menganalisis kinerja
keuangan adalah berdasarkan pada rasio perusahaan yang data
keuangannya terdapat pada website www.idx.co.id yaitu rasio likuiditas
current ratio, rasio solvabilitas debt to equity ratio, rasio profitabilitas net profit margin, dan rasio aktivitas total asset turnover.
Analisis laporan keuangan umumnya dilakukan oleh para pemberi modal seperti kreditor, investor, dan oleh perusahaan itu sendiri berkaitan
dengan kepentingan manajerial dan penilaian kinerja perusahaan. Kerangka konsep analisis laporan keuangan adalah analisis laporan
keuangan yang diawali dari analisis kondisi lingkungan perusahaan yang memperhatikan berbagai pihak yang berkepentingan, kemudian informasi
manajerial mulai dari visi dan misi manajemen, pengendalian manajemen, sampai tingkat kebijakan operasional perusahaan, yang direfleksikan
dalam bentuk kinerja laporan keuangan Harmono. Adapun alat analisis
Universitas Sumatera Utara
Kinerja Keuangan Perusahaan sektor yg satu yang terdiri
dari: 1. Ratio Likuiditas.
2. Ratio Aktivitas. 3. Ratio Profitabilitas.
4. R atio Solvabilitas. yang umum digunakan adalah analisis rasio keuangan.
Berdasarkan uraian diatas, esensi kinerja keuangan berdasarkan analisis rasio dapat dibuat kerangka konseptual sebagai berikut:
Gambar 3.1 : Kerangka Konseptual
Sumber : Young dan O’Byrne 2001; Brigham dan Houston 2006
2.4 Hipotesis