Diagnosis Prognosis Penatalaksanaan EKLAMPSIA .1 Definisi

Koma berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam. Secara perlahan-lahan penderita mulai sadar kembali. Kadang-kadang antara kesadaran timbul serangan baru dan akhirnya penderita tetap dalam keadaan koma

2.3.4 Diagnosis

Diagnosis eklampsia umumnya tidak mengalami kesukaran. Dengan adanya tanda dan gejala preeklampsia yang disusul oleh serangan kejang seperti telah diuraikan, diagnosis eklampsia sudah tidak diragukan. Walaupun demikian, eklampsia harus dibedakan dari : 2,3,7 1. Epilepsi Pada anamnesis pasien epilepsi akan didapatkan episode serangan sejak sebelum hamil atau pada hamil muda tanpa tanda preeklampsia. 2. Kejang karena obat anestesi Apabila obat anestesi lokal disuntikkanke dalam vena, kejang baru timbul. 3. Koma karena sebab lain, seperti diabetes melitus, perdarahan otak, meningitis, ensefalitis, dan lain-lain.

2.3.5 Prognosis

Kriteria Eden adalah kriteria untuk menentukan prognosis eklampsia. Kriteria Eden antara lain: 21,30 1. koma yang lama prolonged coma 2. nadi diatas 120 3. suhu 39,4 ° C atau lebih 4. tekanan darah di atas 200 mmHg 5. konvulsi lebih dari 10 kali 6. proteinuria 10 g atau lebih 7. tidak ada edema, edema menghilang Bila tidak ada atau hanya satu kriteria di atas, eklampsia masuk ke kelas ringan; bila dijumpai 2 atau lebih masuk ke kelas berat dan prognosis akan lebih buruk. Tingginya kematian ibu dan bayi di negara-negara berkembang disebabkan oleh kurang sempurnanya pengawasan masa antenatal dan natal. Penderita eklampsia sering datang terlambat sehingga terlambat memperoleh pengobatan yang tepat dan cepat. Biasanya preeklampsia dan eklampsia murni tidak menyebabkan hipertensi menahun. Universitas Sumatera Utara

2.3.6 Penatalaksanaan

Prinsip penatalaksanaan eklampsia sama dengan PEB. Tujuan utamanya ialah menghentikan berulangnya serangan konvulsi dan mengakhiri kehamilan secepatnya dengan cara yang aman setelah keadaan ibu mengizinkan. 37-40 Pada dasarnya pengobatan eklampsia terdiri pengobatan medikamentosa dan obstetrik. Namun, pengobatan hanya dapat dilakukan secara simptomatis karena penyebab eklampsia belum diketahui dengan pasti. 2,3,21,30 Universitas Sumatera Utara

2.4 Kerangka Teori