Insidens Klasifikasi Gejala dan Tanda Klinis

b. Memperpendek kala II c. Pembedahan cesar dilakukan bila terdapat maternal distress dan fetal distress. d. Primigravida direkomendasikan pembedahan cesar. e. Anastesi: regional anastesia, epidural anastesia. Tidak dianjurkan anastesia umum.

2.2 SINDROMA HELLP

2.2.1 Definisi Definisi dari sindroma HELLP masih kontroversi. Menurut Godlin 1982 sindroma HELLP merupakan bentuk awal dari PEB. Weinstein 1982 melaporkan sindroma HELLP merupakan varian yang unik dari preeklampsia, tetapi Mackenna dkk 1983 melaporkan bahwa sindroma ini tidak berhubungan dengan preeklampsia. Di lain pihak banyak penulis melaporkan bahwa sindroma HELLP merupakan bentuk lain dari disseminated intravascular coagulation DIC yang terlewatkan karena proses pemeriksaan laboratorium yang tidak adekuat. 2,3

2.2.2 Insidens

Sampai saat ini insidens sindroma HELLP belum diketahui dengan pasti. Hal ini disebabkan sindroma ini sulit diduga serta gambaran klinisnya mirip dengan penyakit nonobstetri. 2,3 Menurut Sibai 1964 angka kejadian sindroma HELLP berkisar antara 4 -14 dari seluruh penderita PEB, sedangkan angka kejadian Sindroma HELLP pada seluruh kehamilan adalah 0,2 – 0,6. Sindroma ini secara bermakna lebih tinggi pada wanita kulit putih dan multigravida. diambil dari 2

2.2.3 Klasifikasi

Terdapat 2 klasifikasi yang digunakan pada Sindroma HELLP, yaitu: 1. Berdasarkan jumlah keabnormalan yang dijumpai. Audibert dkk 1996 melaporkan pembagian Sindroma HELLP berdasarkan jumlah keabnormalan parameter yang didapati, yaitu: sindroma HELLP murni bila didapati ketiga parameter, yaitu 1 hemolisis, peningkatan enzim hepar, dan penurunan jumlah trombosit dengan karakteristik gambaran darah tepi dijumpainya burr cell, schistocyte, atau spherocytes, LDH 600 IUL,, SGOT 70 IU L, bilirubin 1,2 Universitas Sumatera Utara mldl, dan jumlah trombosit 100.000mm 3 , 2 sindroma HELLP parsial bila dijumpai hanya satu atau dua parameter sindroma HELLP. 2. Berdasarkan jumlah trombosit. Martin 1991 mengelompokkan penderita Sindroma HELLP dalam tiga kelas: a. kelas I : jumlah trombosit ≤ 50.000mm 3 b. kelas II : jumlah trombosit 50.000 - ≤ 100.000mm 3 c. kelas III : jumlah trombosit 100.000 - ≤ 150.000mm 3

2.2.4 Gejala dan Tanda Klinis

Gejala yang paling sering dijumpai adalah nyeri pada daerah epigastrium atau kuadran kanan atas 90, nyeri kepala, malaise sampai beberapa hari sebelum dibawa ke rumah sakit 90, serta mual dan muntah 45 – 86. 1,4 Selain itu, dapat pula ditemukan penambahan berat badan dan edema 60. Hipertensi tidak dijumpai sekitar 20 kasus, hipertensi ringan 30, dan hipertensi berat 50. 2,3 Pada beberapa kasus dijumpai hepatomegali, kejang-kejang, jaundice, perdarahan gastrointestinal, dan perdarahan gusi. Sangat jarang dijumpai hipoglikemi, koma, hiponatremia, gangguan mental, buta kortikal, dan diabetes insipidus yang nefrogenik. Edema pulmonum dan gagal ginjal akut biasa dijumpai pada kasus sindroma HELLP yang onsetnya postpartum atau antepartum yang ditangani secara konservatif. 2,3

2.2.5 Penatalaksanaan