20
anggota dewan harus mampu menjalankan peran dan fungsinya sebagai dewan DPRD dengan baik, harus adil, amanah, harus berani jujur,
bermoral, berkualitas, mampu membela kepentingan masyarakat. Peran semacam ini belum terwujud karena kepentingan partai politik masih
dominan dalam diri anggota legislatif. 2.
Pemecahan masalah Dalam kaitan dengan pemecahan masalah problem solving, seorang
anggota legislatif diharapkan mempunyai modal pengetahuan yang konkret tentang persoalan mikro yang dihadapi masyarakat dan dapat
membantu masyarakat dalam penyelesaian masalah. 3.
Prioritas perhatian Untuk program yang menjadi prioritas, masyarakat mendambakan
pemenuhan kebutuhan dasar dan penanganan pengelolaan sumber daya alam. Kebutuhan dasar yang perlu diperhatikan seperti bahan-bahan
pangan murah, pendidikan.
D. Demokrasi Dalam Sistem Rekrutmen Calon Legislatif
Pemilu merupakan proses politik yang secara konstitusional bersifat niscaya bagi negara demokrasi. Disamping prasyarat demokrasi, pemilu juga
menjadi pintu masuk atau tahap awal dari proses pelembagaan demokrasi.
51
Sebagai negara yang menganut sistem demokrasi maka keberadaan partai politik
51
Joko J. Prihatmoko dan Moesafa. 2008. Menang Pemilu Di Tengah Oligarki Partai. Analisis Strategis Keberhasilan Anggota Legislatif Meraih Kursi Dengan BPP. Yogyakarta : Pustaka Belajar. hal. 43
Universitas Sumatera Utara
21
di Indonesia merupakan sebuah keniscayaan.Dalam perjalanan sejarah demokrasi Indonesia, partai politik memiliki peran strategis untuk melahirkan para pemimpin
bangsa.
52
Partai Politik sebagai suatu organisasi yang sangat berperan dalam mencetak pemimpin yang berkualitas dan berwawasan nasional. Partai politik
didefenisikan sebagai organisasi publik yang bertujuan untuk membawa pemimpinnya berkuasa dan memungkinkan para pendukungnya politisi untuk
mendapatkan keuntungan dari dukungan tersebut. Tujuan utama di bentuknya partai politik adalah mendapatkan kekuasaan dan melakukan kontrol terhadap
orang-orang yang duduk dalam pemerintahan sekaligus kebijakannya. Partai politik sangat terkait dengan kekuasaan, untuk membentuk dan mengontrol
kebijakan publik.
53
Partai Demokrat merupakan salah satu partai yang sudah menerapkan sistem demokrasi dalam kepengurusan partai. Hal tersebut dapat dilihat dari
pembentukan kepengurusan dilakukan dengan adanya musyawarah. Musyawarah dilakukan dalam menentukan siapa saja yang akan masuk dalam kepengurusan
partai dalam periode berjalan. Dan musyawarah juga mengundang beberapa masyarakat baik masyarakat umum maupun tokok masyarakat, sehingga
pemilihan keanggotaan partai diketahui masyarakat secara umum.
54
52
Koirudin.2004. Partai Politik Dan Agenda Transisi Demokrasi. Menakar Kinerja Partai Politik Era Transisi di Indonesia. Yogyakarta : Pustaka Belajar. hal. 106
53
Firmanzah. 2008. Mengelola Partai Politik. Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di Era Demokrasi.Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Hal. 66
54
Wawancara dengan Bapak Ir. Irwan Sitepu di Kantor DPC Partai Demokrat Kabupaten Karo pada tanggal 15 Maret 2014
Universitas Sumatera Utara
22
Demokrasi dalam pengelolaan partai politik memiliki empat konsep yaitu :
55
1. Dapat dikontrol oleh rakyat. Partai politik yang dapat dikontrol oleh rakyat
adalah partai yang dibentuk bukan dari kalangan parlemen melainkan dari kalangan masyarakat sebagai suatu gerakan rakyat.
2. Sistem kepartaian pluralis, bahwa perlu ada dan dikembangkan sistem
kepartaian yang dipandang cocok. 3.
Visi demokrasi pimpinan partai. Partai politik hendaknya dikelola oleh para pemimpin dan aktivis yang memahami demokrasi.
4. Partai politik tidak mengedepankan monopoli dalam hal : defenisi
kepentingan bersama sebagai bangsa, dimana partai bersedia berdialog dengan masyarakat untuk menyepakati apa yang menjadi kepentingan
bersama. Dalam mewujudkan demokrasi dalam pengelolaan DPC Partai Demokrat
Kabupaten Karo, setiap tindakan-tindakan yang dilakukan untuk memajukan partai atau pengambilan keputusan terhadap permasalahan yang ada di partai
semuanya dilakukan dengan musyawarah sehingga menciptakan hal-hal terbaik untuk kelangsungan partai tersebut.
56
Berdasarkan tiga dimensi utama demokrasi politik yaitu kompetisi, tingkat partisipasi politik, dan tingkat kebebasan politik dan sipil kebebasan
55
Koirudin.Ibid. hal. 189
56
Wawancara dengan Bapak Masa Sinulingga di Kantor DPC Partai Demokrat Kabupaten Karo pada tanggal 15 Maret 2014
Universitas Sumatera Utara
23
berpendapat.
57
Partai Demokrat tidak menerapkan kompetisi yang baik serta tidak mempertimbangkan tingkat partisipasi politik calon legislatif. Hal ini dapat dilihat
dari penetapan nomor urut calon legislatif Partai Demokrat, salah satunya untuk Daerah Pemilihan II Kabupaten Karo. Calon legislatif yang bernama Nora Else
Surbakti yang mendapatkan nomor urut satu, yang jika di bandingkan nomor urut dua Drg. Bantuan Purba M.Si tidak mempunyai pengalaman dalam bidang politik
dan juga menjadi anggota baru dalam Partai Demokrat. Dari 35 orang calon legislatif Partai Demokrat untuk Kabupaten Karo,
dapat dilihat sebagian besar calon tidak mempunyai pengalaman di bidang politik dan kebanyakan calon mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta dan tidak
berpengalaman dalam bidang politik. Dalam hal ini, Partai Demokrat melakukan rekrutmen calon legislatif dari berbagai latar belakang masyarakat. Namun
pendaftaran yang tertutup mengakibatkan banyak masyarakat yang tidak mengetahui adanya penerimaan calon legislatif untuk Partai Demokrat.
57
Georg Sorensen. Ibid. hal 18
Universitas Sumatera Utara
24
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN