Metabolisme Karbohidrat PENELAAHAN PUSTAKA

Pasien dinyatakan mengalami gangguan toleransi glukosa IGT apabila kadar glukosa darah 2 jam setelah minum cairan yang mengandung 75 gram glukosa antara 140-199 mgdL Gambar 1. Konfirmasi pada tes kedua, 2 jam kadar glukosa 200 mgdL atau di atas berarti seseorang mengalami DM Anonim d, 2012.

B. Metabolisme Karbohidrat

Sumber energi terbesar manusia berasal dari karbohidrat. Karbohidrat dari makanan dirombak di usus halus dan diubah menjadi glukosa, kemudian dilepas ke aliran darah dan diangkut ke sel – sel tubuh Tjay dan Raharja, 2002. Kadar glukosa dalam darah diatur oleh beberapa hormon. Hormon insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas menurunkan kadar glukosa dan pembentukan glikogen dari glukosa. Diantara beberapa penyakit kelainan metabolisme karbohidrat, yang paling banyak diketahui adalah DM Tjay dan Raharja, 2002. Sekresi insulin oleh sel β tergantung oleh 3 faktor utama yaitu kadar glukosa darah, ATP-sensitive K + channels dan Voltage-sensitive Calsium Channels sel β pankeas. Mekanisme kerja faktor-faktor tersebut yakni pada keadaan puasa, kadar glukosa dalam darah turun. ATP-sensitive K + channels pada membran sel β akan terbuka sehingga ion kalium akan meninggalkan sel β dan Ca-channels tertutup, akibatnya kalsium tidak dapat masuk ke sel β, dan perangsangan sel β untuk mensekresi insulin menurun Merentek, 2006. Gambar 2. Sekresi Insulin Pada Saat Kadar Glukosa Naik Setelah Makan Cartailler,2004 Kadar glukosa darah meningkat setelah makan, kemudian ditangkap oleh sel β melalui glucose transporter 2 GLUT2 dan dibawa ke dalam sel β Gambar 2. Didalam sel, glukosa mengalami fosforilase menjadi glukosa-6-fosfat G6P dengan bantuan enzim glukokinase. Glukosa-6-fosfat akan mengalami glikolisis menjadi asam piruvat. Proses glikolisis juga akan menghasilkan produk 6-8 ATP. Penambahan ATP dari proses glikolisis ini akan meningkatkan rasio ATPADP dan menutup kanal kalium. Penumpukan kalium dalam sel ini akan mengakibatkan depolarisasi membran sel sehingga membuka kanal kalsium dan kalsium akan masuk ke dalam sel dan insulin akan dilepaskan Merentek, 2006. Sekresi insulin pada orang normal meliputi 2 fase, yakni early peak fase 1 yang terjadi dalam 3-10 menit pertama setelah makan. Insulin yang disekresi pada fase 1 adalah insulin yang disimpan dalam sel β siap pakai. Fase 2 atau disebut fase lanjut adalah sekresi insulin yang dimulai 20 menit setelah stimulasi glukosa. Sekresi insulin pada fase 1 bertujuan untuk mencegah kenaikan kadar glukosa dalam darah, dan kenaikan glukosa selanjutnya akan merangsang fase 2 untuk meningkatkan produksi insulin. Sekresi insulin DM tipe 2 pada fase 1 tidak mampu untuk menurunkan kadar glukosa dalam darah sehingga merangsang fase 2 untuk menghasilkan insulin lebih banyak, tetapi sudah tidak mampu untuk meningkatkan sekresi insulin seperti orang normal Merentek, 2006.

C. Terapi Diabetes Mellitus

Dokumen yang terkait

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL 96% BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP TIKUS JANTAN Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol 96% Buah Pare(Momordica charantia L.) Terhadap Tikus Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan.

0 2 17

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL 96% BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol 96% Buah Pare(Momordica charantia L.) Terhadap Tikus Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan.

0 2 13

UJI DAYA ANTIFUNGI JUS BUAH PARE (Momordica charantia Uji Daya Antifungi Jus Buah Pare (Momordica Charantia L) Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Candida Albicans Secara In Vitro.

0 1 7

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Buah Pare (Momordica charantia L.)Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Alok

0 0 11

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH PARE (Momordica charantia L.)TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Buah Pare (Momordica charantia L.)Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi AloksaN

0 1 15

Pengaruh Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica charantia L.) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah pada Tikus Jantan Wistar yang Diinduksi Aloksan.

0 9 20

Pengaruh jus buncis (Phaseolus vulgaris L.) terhadap kadar gula darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

3 31 81

Efek pemberian jus buah pisang ambon (Musa paradisiace var. sapientum (L.) Kunt.) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 0 8

Interaksi jus buah pare (Momordica charantia L.) dan jus buah naga merah (Hylocereus purpusii L.) terhadap tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

3 19 100

Efek pemberian jus buah pisang ambon (Musa paradisiace var. sapientum (L.) Kunt.) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa

0 0 6