sistem saraf pusat bila dikonsumsi dalam jumlah yang banyak bersama obat lain seperti obat sedatif dalam rentang dosis terapetik akan menyebabkan
drowsiness yang berlebihan Baxter, 2006. Sebaliknya, jika dua obat menghasilkan efek farmakodinamik yang berbeda antagonis, akan
mengurangi respon salah satu atau kedua obat. Sebagai contohnya obat-obat yang cenderung menaikkan tekanan darah seperti NSAID Nonsteroid Anti-
inflammatory Drugs dapat menghambat efek obat-obat antihipertensi seperti ACE-Inhibitor Hansten and Horn, 2003.
J. Landasan Teori
DM merupakan kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
keduanya. Seseorang yang terkena DM menyebabkan pankreas tidak mampu memproduksi insulin atau memproduksi insulin terlalu sedikit sehingga kadar
glukosa darah meningkat. Gejala utama pada DM adalah polifagia, polidipsia, dan poliuria. Berdasarkan penelitian Parmar et al 2011, pemberian jus buah pare
memiliki efek menurunkan kadar glukosa darah pada toleransi glukosa dan profil lipid pada tikus diabetes tipe 2 yang diinduksi streptozocin.
Buah naga yang diberikan sebagai bagian dari diet DM juga memberikan pengaruh positif dalam
mengontrol kadar gula darah penderita DM tipe 2. Kandungan utama buah pare yang diketahui memiliki sifat hipoglikemik
adalah charantin, polipeptida-p p-insulin, dan vicine. Buah naga kaya akan antioksidan, serat dan vitamin C, sehingga buah naga baik dikonsumsi oleh
penderita DM untuk membantu mengontrol kadar gula darah. Penggunaan kombinasi jus buah pare dan jus buah naga merah pada percobaan ini untuk
melihat apakah kombinasi jus buah pare dan jus buah naga merah mampu menurunkan kadar glukosa darah bila dibandingkan dengan penggunaan secara
tunggal dan untuk melihat apakah buah pare dapat mempengaruhi buah naga merah dalam menurunkan kadar glukosa darah atau sebaliknya. Penggunaan buah
naga merah pada kombinasi ini juga diharapkan dapat mengurangi rasa pahit yang dihasilkan oleh buah pare.
Pada dasarnya ada dua jenis mekanisme interaksi obat, yaitu mekanisme interaksi farmakokinetik dan interaksi farmakodinamik. Interaksi farmakokinetik
merupakan interaksi yang mempengaruhi proses absorpsi, distribusi, metabolisme dan eliminasi obat di dalam tubuh. Interaksi farmakodinamik terjadi saat efek dari
suatu obat diubah oleh keberadaan obat lain pada tempat aksinya. Efek dari interaksi farmakodinamik ini dapat bersifat sinergis aditif atau antagonis.
Berdasarkan keterangan di atas maka peneliti berinisiatif melakukan penelitian tentang interaksi jus buah pare dan jus buah naga merah terhadap tikus
jantan galur Wistar yang terbebani glukosa. Percobaan ini digunakan bentuk sediaan jus karena disesuaikan dengan masyarakat yang lebih sering
mengkonsumsi jus dibandingkan mengkonsumsi buah secara utuh.
K. Hipotesis