Gejala Diagnosis Diabetes Mellitus

karena obatzat kimia, infeksi, imunologi, dan sindrom genetik Soegondo, 2005. d. DM Gestasional DM Gestasional GDM didefinisikan berupa setiap kelainan kadar gula yang ditemukan pertama kali pada saat kehamilan. DM gestasional didiagnosis pada sekitar 4 dari semua kehamilan di Amerika Serikat. Selama kehamilan, plasenta dan hormon plasenta menimbulkan resistensi insulin yang paling mencolok pada trimester ketiga Katzung, 2010.

3. Gejala

Gejala utama pada DM adalah : a. Polifagia meningkatnya rasa lapar Polifagia terjadi karena berkurangnya kadar glukosa dalam tubuh walaupun kadar glukosa darah tinggi. Hal ini karena tubuh berusaha memperoleh tambahan cadangan glukosa dari makanan. b. Polidipsia meningkatnya rasa haus Terjadinya polifagia akibat tubuh banyak mengeluarkan urin. Untuk menghindari dehidrasi, maka tubuh akan merespon secara otomatis. Respon ini akan menimbulkan rasa haus pada pasien selama glukosa darah belum terkontrol. c. Poliuria meningkatnya buang air kecil Hal ini disebabkan kadar glukosa darah yang berlebihan, sehingga merangsang tubuh untuk mengeluarkannya melalui ginjal bersama air dan urin. Gejala ini umumnya timbul pada malam hari Lanywati, 2001.

4. Diagnosis

Gambar 1. Tingkat Kadar Glukosa Darah Untuk Diagnosis DM dan Prediabetes Anonim d, 2012. Tes darah digunakan untuk diagnosis awal DM dan Prediabetes karena penyakit DM tipe 2 mungkin tidak memiliki gejala. Salah satu dari tes berikut dapat digunakan untuk diagnosis DM : a. Uji Hemoglobin A1C Tes A1C digunakan untuk mendeteksi DM tipe 2 dan Prediabetes. Tes A1C adalah tes darah yang mencerminkan rata-rata kadar glukosa darah seseorang selama 3 bulan terakhir dan tidak menunjukkan fluktuasi harian. Tes A1C lebih nyaman bagi pasien dibandingkan dengan tes glukosa tradisional karena tidak memerlukan puasa dan dapat dilakukan setiap saat sepanjang hari. Hasil pengujian A1C dilaporkan sebagai persentase Gambar 1, semakin tinggi persentase maka tingkat kadar glukosa darah seseorang juga tinggi. Normalnya kadar A1C adalah di bawah 5,7 persen. Nilai A1C sebesar 5,7 sampai 6,4 persen menunjukkan Prediabetes. Orang yang didiagnosis dengan Prediabetes dapat diuji kembali dalam 1 tahun. Orang dengan A1C di bawah 5,7 persen mungkin masih berisiko untuk DM, tergantung pada kehadiran karakteristik lain yang menempatkan mereka pada risiko, juga dikenal sebagai faktor risiko. Orang dengan A1C di atas 6,0 persen harus dianggap berisiko sangat tinggi terkena DM. jika nilai A1C 6,5 persen atau di atas berarti seseorang mengalami DM Anonim d, 2012. b. Uji Fasting Plasma Glucose FPG Uji FPG digunakan untuk mendeteksi DM dan Prediabetes. Uji FPG telah menjadi tes yang paling umum digunakan untuk mendiagnosis DM karena lebih nyaman daripada OGTT dan lebih murah. Tes FPG mengukur glukosa darah pada orang yang telah berpuasa selama minimal 8 jam dan paling dapat diandalkan ketika diberikan di pagi hari. Orang dengan kadar glukosa puasa 100 sampai 125 mgdL memiliki gangguan glukosa puasa IFG, atau Prediabetes Gambar 1. Tingkat dari 126 mgdL atau di atas, dikonfirmasi dengan mengulangi tes pada hari lain, berarti seseorang mengalami DM Anonim d, 2012. c. Oral Glucose Tolerance Test OGTT OGTT dapat digunakan untuk mendiagnosa DM, Prediabetes dan DM gestasional. Ketika digunakan untuk menguji DM atau Pradiabetes, diukur kadar glukosa darah setelah pasien dipuasakan minimal 8 jam dan 2 jam setelah orang minum cairan yang mengandung 75 gram glukosa Anonim d, 2012. Pasien dinyatakan mengalami gangguan toleransi glukosa IGT apabila kadar glukosa darah 2 jam setelah minum cairan yang mengandung 75 gram glukosa antara 140-199 mgdL Gambar 1. Konfirmasi pada tes kedua, 2 jam kadar glukosa 200 mgdL atau di atas berarti seseorang mengalami DM Anonim d, 2012.

B. Metabolisme Karbohidrat

Dokumen yang terkait

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL 96% BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP TIKUS JANTAN Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol 96% Buah Pare(Momordica charantia L.) Terhadap Tikus Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan.

0 2 17

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL 96% BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol 96% Buah Pare(Momordica charantia L.) Terhadap Tikus Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan.

0 2 13

UJI DAYA ANTIFUNGI JUS BUAH PARE (Momordica charantia Uji Daya Antifungi Jus Buah Pare (Momordica Charantia L) Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Candida Albicans Secara In Vitro.

0 1 7

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Buah Pare (Momordica charantia L.)Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Alok

0 0 11

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH PARE (Momordica charantia L.)TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Buah Pare (Momordica charantia L.)Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi AloksaN

0 1 15

Pengaruh Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica charantia L.) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah pada Tikus Jantan Wistar yang Diinduksi Aloksan.

0 9 20

Pengaruh jus buncis (Phaseolus vulgaris L.) terhadap kadar gula darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

3 31 81

Efek pemberian jus buah pisang ambon (Musa paradisiace var. sapientum (L.) Kunt.) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

0 0 8

Interaksi jus buah pare (Momordica charantia L.) dan jus buah naga merah (Hylocereus purpusii L.) terhadap tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa.

3 19 100

Efek pemberian jus buah pisang ambon (Musa paradisiace var. sapientum (L.) Kunt.) terhadap kadar glukosa darah tikus jantan galur wistar yang terbebani glukosa

0 0 6