protein yang memiliki efek hipoglikemik seperti insulin atau sering disebut dengan p-insulin. Vicine merupakan senyawa glikoalkaloid yang terbukti
menginduksi hipoglikemia non-diabetes tikus puasa Harris, 2009.
H. Buah Naga Merah
Gambar 5. Buah Naga Merah Gunawan, 2013
1. Nama daerah
Banyak orang mengira buah naga Gambar 5 ini berasal dari Cina. Buah yang dianggap membawa berkah ini hampir selalu hadir di setiap
upacara pemujaan mereka. Buah naga adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Asal buah ini dari Amerika Latin
yang kemudian menyebar ke Israel, Australia, Cina, dan negara Asia Timur lainnya, Srilanka, dan akhirnya Asia Tenggara. Di Amerika Latin, buah naga
dikenal dengan nama phitahaya, orang Inggris menyebutnya pitaya, di Vietnam dikenal sebagai thanh long, sementara orang Cina menyebutnya hu
long gu atau long zhu gu Wardayati dan Tatik, 2011.
2. Sistematika tanaman buah naga
Buah naga termasuk dalam kelompok tanaman kaktus atau family Cactaceae dan Subfamili Hylocereanea. Dalam subfamili ini terdapat
beberapa genus, sedangkan buah naga termasuk dalam genus Hylocereus. Genus ini pun terdiri dari sekitar 16 spesies, dua diantaranya memiliki buah
yang komersial, yaitu Hylocereus undatus berdaging putih dan Hylocereus purpusii buah berdaging merah. Adapun klasifikasi buah naga tersebut
sebagai berikut : Kingdom
: Plantae Sub Kingdom
: Trachcobionta Super Division
: Spermatophyta Dision
: Magnoliophyta Kelas
: Magnoliophyta Kelas
: Magnoliopsida Dicotyledon Ordo
: Caryophyllales Famili
: Cactaceae Sub Famili
: Cactoideae Suku
: Hylocereae Genus
: Hylocereus Spesies
: Hylocereus spp. Waristo, 2007. 3.
Morfologi buah naga Akar tanaman buah naga bersifat epifit, yaitu merambat dan menempel
pada batang tanaman lain. Perakaran tanaman buah naga sangat tahan dengan
kekeringan dan tidak tahan genangan yang cukup lama. Kalaupun tanaman ini di cabut dari tanah, tanaman ini masih hidup terus sebagai tanaman epifit
karena menyerap air dan mineral melalui akar udara yang ada pada batangnya Kristanto, 2008.
Batang tanaman buah naga mengandung air dalam bentuk lendir dan berlapiskan lilin bila sudah dewasa. Warnanya hijau kebiru-biruan atau ungu,
batang tersebut berukuran panjang dan bentuknya siku atau segi tiga. Batang tanaman ini banyak tumbuh cabang yang bentuk dan warnanya sama dengan
batang. Batang dan cabang ini berfungsi sebagai daun dalam proses asimilasi. Batang dan cabang mengandung kambium yang berfungsi untuk pertumbuhan
tanaman. Batang dan cabang ditumbuhi duri-duri yang keras, tetapi sangat pendek sehingga tidak mencolok. Biasanya jumlah duri disetiap titik tumbuh
pada batang sekitar 4-5 buah. Letak duri tersebut pada tepi siku-siku batang maupun cabang. Ukuran tanaman buah naga sangat pendek maka tanaman ini
sering dianggap sebagai kaktus tidak berduri Kristanto, 2008. Kuncup bunga yang sudah berukuran panjang sekitar 30 cm akan
mulai mekar pada sore hari. Ini terjadi karena pada siang hari kuncup bunga dirangsang untuk mekar oleh sinar matahari dan perubahan suhu yang agak
tajam antara siang dan malam hari. Bunga ini mekar penuh pada sekitar tengah malam. Itulah sebabnya tanaman ini dijuluki sebagai night blooming
cereus. Bunga pada saat mulai mekar penuh akan menyebarkan bau yang harum sehingga mengundang kelelawar untuk hinggap dan menyerbukkan
bunganya Kristanto, 2008.
Buah berbentuk bulat panjang serta berdaging warna merah dan sangat tebal. Letak buah pada umumnya mendekati ujung cabang atau batang.
Cabang atau batang dapat ditumbuhi lebih dari satu buah, kadang bersamaan atau berhimpitan. Bentuk buah bulat lonjong. Ketebalan kulit buah 2-3 cm.
permukaan kulit buah terdapat jumbai atau jambul berukuran 1-2 cm Kristanto, 2008.
Biji berbentuk bulat berukuran kecil dengan warna hitam. Kulit biji sangat tipis, tetapi keras. Biji ini dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman
secara generatif. Biji merupakan organ perkembangbiakan, tetapi jarang digunakan. Umumnya biji hanya digunakan dikalangan peneliti dalam upaya
mencari varietas baru karena dibutuhkan waktu relative lama untuk mendapatkan tanaman bereproduksi. Setiap buah terdapat sekitar 1200-2300
biji Kristanto, 2008. 4.
Kandungan kimia buah naga Berbagai hasil penelitian ilmiah menunjukkan buah naga berfaedah
bagi kesehatan. Berdasarkan Journal of Agricultural and Food Chemistry tahun 2006, telah dibandingkan tanaman tropis buah naga merah dan putih
yang tumbuh di Florida, dibandingkan buah-buahan lain seperti apel, blueberi, peach, dan sebagainya. Buah tropis ini memiliki lebih banyak kapasitas
antioksidan, vitamin C, serat dibandingkan buah-buahan tersebut. Itulah sebabnya buah naga sangat baik dikonsumsi oleh penderita DM untuk
membantu mengontrol kadar gula darah Ide, 2009.
I. Interaksi Obat
Interaksi obat merupakan suatu peristiwa yang terjadi saat efek suatu obat diubah oleh keberadaan obat lain, obat herbal, makanan, minuman, atau beberapa
zat kimia lingkungan Baxter, 2006. Interaksi obat di dalam tubuh dapat terjadi melalui berbagai mekanisme. Pada dasarnya ada dua jenis mekanisme interaksi
obat, yaitu mekanisme interaksi farmakokinetik dan interaksi farmakodinamik. 1.
Interaksi farmakokinetik Interaksi farmakokinetik merupakan interaksi yang mempengaruhi
proses absorpsi, distribusi, metabolisme dan eliminasi obat di dalam tubuh Baxter, 2006. Interaksi ini biasanya diukur dari perubahan satu atau lebih
parameter farmakokinetik, seperti konsentrasi serum maksimum, AUC Area Under Curve, half-life, dan jumlah obat yang disekresikan dalam urin Tarto,
2001. 2.
Interaksi farmakodinamik Interaksi farmakodinamik terjadi dimana suatu obat memacu
perubahan respon pasien terhadap obat lain tanpa mengubah farmakokinetik obat objek. Oleh karena itu, suatu interaksi obat dapat terjadi tanpa perubahan
konsentrasi obat dalam plasma Tatro, 2001. Interaksi farmakodinamik terjadi saat efek dari suatu obat diubah oleh keberadaan obat lain pada tempat
aksinya. Efek dari interaksi farmakodinamik ini dapat bersifat sinergis aditif atau antagonis Baxter, 2006.
Dua obat yang mempunyai efek farmakologi yang sama maka efeknya dapat bersifat aditif. Sebagai contohnya adalah alkohol yang sifatnya menekan
sistem saraf pusat bila dikonsumsi dalam jumlah yang banyak bersama obat lain seperti obat sedatif dalam rentang dosis terapetik akan menyebabkan
drowsiness yang berlebihan Baxter, 2006. Sebaliknya, jika dua obat menghasilkan efek farmakodinamik yang berbeda antagonis, akan
mengurangi respon salah satu atau kedua obat. Sebagai contohnya obat-obat yang cenderung menaikkan tekanan darah seperti NSAID Nonsteroid Anti-
inflammatory Drugs dapat menghambat efek obat-obat antihipertensi seperti ACE-Inhibitor Hansten and Horn, 2003.
J. Landasan Teori