c. Hubungan Rasio Rentabilitas dengan Harga Saham
Rasio  Rentabilitas  sebagai  alat  untuk  menganalisa  atau  mengukur  tingkat efisiensi  usaha  dan  profitabilitas  yang  dicapai  oleh  bank  yang  bersangkutan.
Selain itu, rasio-rasio dalam kategori ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank. Rasio-rasio rentabilitas terdiri dari:
1.  Return on asset ROA, rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dengan menggunakan aset yang dimiliki, semakin
tinggi Return On Asset suatu perusahaan semakin tinggi pula harga saham yang  diterima  oleh  investor  dalam  bentuk  deviden.  Kinerja  keuangan
perusahaan dari sisi manajemen, mengharapkan laba bersih sebelum pajak earning  before  tax  yang  tinggi  karena  semakin  tinggi  laba  perusahaan
semakin    flexible  perusahaan  dalam  menjalankan  aktivitas  operasional perusahaan.  Sehingga  EBT  perusahaan  akan  meningkat  bila  kinerja
keuangan  perusahaan  meningkat.  Pencapaian  laba  merupakan  indikator yang  dominan  karena  hasil  akhir  kinerja  operasi  usaha  selalu  mengarah
pada  EBT.  Karena  EBT  merupakan  nilai  rupiah  dan  masing-masing perusahaan  berbeda  dalam  jumlah  modal  maka  besar  EBT  tidak  bisa
menunjukkan  kinerja  laba  sehingga  perlu  dipakai  indikator  lain,  dalam penelitian  ini  digunakan  Return  on  Asset  ROA.  Kinerja    keuangan
berguna  untuk  menilai  kondisi  keuangan bank. Return on Asset dalam periode  tertentu  akan  mempengaruhi  harga  saham  sehingga  diharapkan
komponen  Return  on  Asset  mempunyai  hubungan  yang  positif  dengan harga saham.
Universitas Sumatera Utara
2.  Return  on  equity  ROE  menggambarkan  sejauh  mana  kemampuan perusahaan  menghasilkan  laba  yang  bisa  diperoleh  pemegang  saham.
Semakin tinggi nilai ROE menggambarkan semakin tingginya kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan laba untuk para pemegang saham. Jika
dihubungkan dengan harga saham, kecenderungan yang terjadi adalah jika ROE  meningkat  maka  harga  saham  juga  meningkat  karena  investor
menganggap  bahwa  perusahaan  mempunyai  prospek  yang  baik  dalam menciptakan laba.
3.  Rasio  Beban  OperasionalPendapatan  Operasional  BOPO  digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan
kegiatan  operasinya.  Mengingat  kegiatan  utama  bank  pada  prinsipnya adalah  bertindak  sebagai  perantara,  yaitu  menghimpun  dan  menyalurkan
dana masyarakat, maka biaya dan pendapatan operasional bank didominasi oleh  biaya  bunga  dan  hasil  bunga.  Setiap  peningkatan  biaya  operasional
akan berakibat pada berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya akan  menurunkan  laba  bank  yang  bersangkutan  Dendawijaya,  2003.
Rasio  Beban  OperasionalPendapatan  Operasional  dalam  periode  tertentu akan  mempengaruhi  harga  saham  sehingga  diharapkan  komponen  Rasio
Beban  OperasionalPendapatan  Operasional  mempunyai  hubungan  yang positif dengan harga saham.
4.  Net  Interest  Margin  NIM
menunjukkan  kemampuan  bank dalam
menghasilkan  pendapatan  dari bunga  dengan  melihat  kinerja  bank
dalam menyalurkan  kredit  Selamet
Riyadi,  2006.  Semakin  besar  NIM yang
diperoleh  oleh  bank
.  Semakin  besar  NIM  yang  dicapai  oleh  suatu  bank
Universitas Sumatera Utara
maka  akan  meningkatkan  pendapatan  bunga  atas  aktiva  produktif  yang dikelola  oleh  bank  yang  bersangkutan.  Net  interest  margin  NIM
merupakan  rasio  yang  mengukur  kemampuan  bank  menghasilkan pendapatan  bunga  bersih  dengan  menggunakan  income-producing  assets.
Net  interest  margin  yang  tinggi  menunjukkan  kemampuan  bank  untuk menghasilkan  pendapatan  bunga  yang  tinggi  pula.  Net  interest  margin
dalam  periode  tertentu  akan  mempengaruhi  harga  saham  sehingga diharapkan  komponen.  Net  interest  margin  mempunyai  hubungan  yang
positif dengan harga saham.
d. Hubungan Rasio Solvabilitas dengan Harga Saham