Kerangka konseptual menunjukkan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga
saham sedangkan variabel independen terdiri dari Rasio Likuiditas Loan to Deposite Ratio, Rasio aktiva produktif Non Performing Loan, Rasio
Rentabilitas Return on Asset, Return On Equity, Biaya OperasionalPendapatan
Operasional dan Net Interest Margin dan Rasio Solvabilitas Capital Adequacy Ratio dan Debt to equity ratio.
Penelitian ini dilakukan terhadap harga saham, keuntungan perusahaan akan menjadi daya tarik bagi para investor dan calon investor untuk menanamkan
dananya ke dalam bank tersebut. Dengan daya tarik tersebut membawa dampak pada calon investor dan atau investor untuk memiliki saham bank semakin
banyak. Jika permintaan atas saham bank semakin banyak maka harga saham bank tersebut di pasar modal cenderung meningkat. Dengan meningkatnya harga
saham maka harga saham dari saham tersebut juga meningkat. Hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen dijelaskan pada kerangka konsep
ini dengan uraian sebagai berikut :
a. Hubungan Rasio Likuiditas dengan Harga Saham
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendeknya atau kewajiban yang telah jatuh
tempo. Rasio likuiditas yang sering digunakan dalam menilai kinerja suatu bank adalah Loan to Deposit Ratio LDR. Loan to Deposit Ratio LDR digunakan
untuk mengukur kemampuan bank tersebut mampu membayar hutang-hutangnya dan membayar kembali kepada deposannya, serta dapat memenuhi permintaan
kredit yang diajukan. LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang
Universitas Sumatera Utara
diberikan terhadap dana pihak ketiga. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank. Jika bank tidak mampu menyalurkan kredit
sementara dana yang terhimpun banyak maka akan menyebabkan bank tersebut rugi Kasmir, 2004. Loan to Deposit Ratio dalam periode tertentu akan
mempengaruhi harga saham sehingga diharapkan komponen Loan to Deposit Ratio mempunyai hubungan yang positif dengan harga saham.
b. Hubungan Rasio aktiva produktif dengan Harga Saham
Rasio aktiva produktif dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31147KEPDIR Tanggal 12 November 1998 tentang Kualitas Aktiva Produktif
adalah penanaman dana bank baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, penyertaan, komitmen
dan kontijensi pada transaksi rekening administratif. Salah satu rasio aktiva produktif yang sering digunakan adalah Non Performing Loan NPL dalam
mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Risiko kredit yang diterima oleh bank merupakan salah satu
risiko usaha bank, yang diakibatkan dari ketidakpastian dalam pengembaliannya atau yang diakibatkan dari tidak dilunasinya kembali kredit yang diberikan oleh
pihak bank kepada debitur, Hasibuan, 2007. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah
semakin besar dan menyebabkan kerugian, sebaliknya jika semakin rendah NPL maka laba atau profitabilitas bank ROA tersebut akan semakin meningkat. Non
Performing Loan dalam periode tertentu akan mempengaruhi harga saham sehingga diharapkan komponen Non Performing Loan mempunyai hubungan
yang positif dengan harga saham.
Universitas Sumatera Utara
c. Hubungan Rasio Rentabilitas dengan Harga Saham