BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk melihat gambaran kejadian Acne vulgaris di RSUD Dr. PirngadiMedan pada tahun 2013.
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitan dilakukan dengan mengambil data rekam medis SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin di RSUD Dr. Pirngadi Medan. Penelitian
dimulai dari bulan September-Oktober 2014.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1. Populasi
Populasi penelitian adalah seluruh pasien yang menderita Acne vulgaris yang datang ke RSUD Dr. Pirngadi Medan dari 1 Januari hingga 31
Desember 2013.
4.3.2. Sampel
Besar sampel diperoleh dengan metode total sampling, yaitu dengan mengambil secara keseluruhan anggota populasi sebagai
respondensampel. Dalam penelitian ini keseluruhan dari populasi penelitian merupakan sampel karena perlu didapat jumlah secara
keseluruhan penderita Acne vulgaris. a. Kriteria inklusi adalah seluruh penderita Acne vulgaris berdasarkan
rekam medis. b. Kriteria ekslusi adalah seluruh status rekam medis yang tidak lengkap.
4.4. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data diambil dari rekam medis penderita Acne vulgaris di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Pirngadi
Universitas Sumatera Utara
Medan dari 1 Januari sampai 31 Desember 2013. Kartu status penderita Acne vulgaris yang pilih sebagai sampel, dikumpulkan dan ditabulasi
sesuai variabel.
4.5. Metode Analisis Data
Semua data yang terkumpul diolah dan disusun dalam bentuk tabel distribusi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik dengan
program komputer SPSS versi 17.0.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Kota Medan merupakan rumah sakit pendidikan yang berlokasi di pusat kota Medan. Pada tanggal 10
April 2007 Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Kota Medan resmi menjadi Rumah Sakit tempat Pendidikan berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor : 433MenkesSKIV2007.
5.1.2. Karakteristik Individu
Sepanjang 2013, dari 1 Januari sampai 31 Desember, didapatkan sebanyak 54 penderita Acne vulgaris yang telah didiagnosis di RSUD Dr.
Pirngadi Medan. Namun, yang memiliki kelengkapan data yang sesuai dengan kriteria inklusi dalam penelitian ini ada 34 orang.
5.1.3. Distribusi Karakteristik Sampel dan Analisa Data
Dari keseluruhan sampel yang ada, diperoleh distribusi penderita Acne vulgaris atas beberapa variabel antara lain, usia, jenis kelamin,
tingkat keparahan, pekerjaan, dan pemakaian kosmetik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1 Gambaran distribusi frekuensi penderita Acne vulgaris
Variabel n=34
Jenis Kelamin n,
Laki-laki 17 50
Perempuan 17 50
Usia n,
10 tahun 0 0
10-19 tahun 16 47,1
20-29 tahun 13 38,2
30-40 tahun 3 8,8
40 tahun 2 5,9
Tingkat Keparahan n,
Ringan 5 14,7
Sedang 16 47,1
Berat 13 38,2
Pekerjaan n,
Pelajar 18 52,9
Pegawai Negeri Sipil PNS 2 5,9
Pegawai Swasta 9 26,5
Ibu Rumah Tangga 5 14,7
Pemakaian Kosmetik n,
Memakai kosmetik 15 44,1
Tidak memakai kosmetik 19 55,9
Tingkat keparahan: Ringan beberapa lesi noninflamasisedikit lesi inflamasi pada 1 predileksisedikit lesi noninflamasi pada beberapa tempat predileksi; Sedang banyak lesi
noninflamasisedikit lesi inflamasibeberapa lesi inflamasi pada 1 predileksibeberapa lesi noninflamasi pada lebih dari 1 predileksi; Berat banyak lesi noninflamasi pada lebih
dari 1 predileksibanyak lesi inflamasi pada 1 atau lebih predileksi. Sedikit5, beberapa 5-10, banyak10; Noninflamasi : komedo putih, komedo hitam, papul; Inflamasi : pustul,
nodus, kista
.
Universitas Sumatera Utara
Dari 34 penderita yang didiagnosa Acne vulgaris, perbandingan yang sama ditemukan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan 50 laki-
laki dan 50 perempuan. Hal ini memberikan perbedaan yang sedikit berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang menjelaskan
proporsi penderita Acne yang cenderung lebih tinggi pada laki-laki tabel 5.1.
Perbedaan proporsi penderita Acne vulgaris ditemukan pada variabel usia. Penderita Acne terbanyak berada pada usia 10-19 tahun. Proporsi
penderita Acne terbanyak kedua berada pada usia 20-29 tahun. Hal yang sama juga dipaparkan pada penelitian lainnya Rzany 2006; Bergler-Czop
et al.2013; Jankovic 2012; Ghodsi 2009. Usia dalam rentang tersebut adalah usia remaja yang memiliki persentasi 80-90 menderita Acne
vulgaris. Hal yang bervariasi juga ditemukan dalam hal tingkat keparahan.
Penderita Acne vulgaris yang datang ke RSUD dr. Pirngadi yang dilakukan rawat jalan ada 47,1 yang berada pada tingkat keparahan
sedang. Gambaran pekerjaan yang ditemukan pada penderita Acne vulgaris
sebagian besar adalah kelompok pelajar dengan presentase 52,9. Dalam hal penggunaan kosmetik, sebagian sampel merupakan penderita Acne
yang tidak menggunakan kosmetik. Kosmetik dalam penelitian ini mengeksklusikan pembersihan wajah dengan menggunakan air wash
dalam kriteria kosmetik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2 Karakteristik Acne vulgaris berdasarkan jenis kelamin
Karakteristik Jenis kelamin
Laki-laki n, Perempuan
n, Usia
10 tahun 0 0
0 0 10-19 tahun
10 29,4 6 17,6
20-29 tahun 4 11,7
9 26,4 30-39 tahun
1 2,9 2 5,8
40 tahun 2 5,8
0 0
Tingkat keparahan
Ringan 3 8,8
2 5,8 Sedang
10 29,4 6 17,6
Berat 4 11,7
9 26,4
Pekerjaan
Pelajar 11 32,2
7 20,5 PNS
1 2,9 1 2,9
Pegawai Swasta 5 14,7
4 11,7 Ibu Rumah Tangga
0 0 5 14,7
Pemakaian Kosmetik
Memakai Kosmetik 0 0
15 44,1 Tidak Memakai Kosmetik
17 50 2 5,8
Tingkat keparahan: Ringan beberapa lesi noninflamasisedikit lesi inflamasi pada 1 predileksisedikit lesi noninflamasi pada beberapa tempat predileksi; Sedang banyak lesi
noninflamasisedikit lesi inflamasibeberapa lesi inflamasi pada 1 predileksibeberapa lesi noninflamasi pada lebih dari 1 predileksi; Berat banyak lesi noninflamasi pada lebih
dari 1 predileksibanyak lesi inflamasi pada 1 atau lebih predileksi. Sedikit5, beberapa 5-10, banyak10; Noninflamasi : komedo putih, komedo hitam, papul; Inflamasi : pustul,
nodus, kista
.
Universitas Sumatera Utara
Pada gambaran karakteristik Acne vulgaris berdasarkan jenis kelamin Tabel 5.2 memperlihatkan proporsi pasien Acne dengan jenis
kelamin laki-laki terbesar pada usia 10-19 tahun. Sementara pada perempuan, proporsi usia pasien Acne berada pada usia 20-29 tahun.
Gambaran tingkat keparahan penderita Acne pada laki-laki juga berbeda dengan pada perempuan. Pada laki-laki ada 29,4 penderita Acne tingkat
sedang sementara pada perempuan 26,4 merupakan tingkat berat. Proporsi laki-laki dengan jenis pekerjaan pelajar merupakan yang
terbanyak 32,2. Proporsi yang mirip juga ditemukan pada perempuan 20,5. Pemakaian kosmetik paling banyak dilakukan perempuan
dengan persentase 44,1. Angka yang berlawanan ditemukan pada laki- laki dengan persentase 50 tanpa kosmetik.
5.2. Pembahasan