lalumenurun secara bertahap pada kelompok usia 30 tahun 11,7 dan 40 tahun 2,2. Acne sangat jarang terjadi pada subjek di atas 50 tahun.
Penelitian di Malaysia Ismail et al. 2012 menunjukkan, prevalensi Acne vulgaris pada remaja sebesar 67,5. Ada 71,1 laki-laki dan 64,6
merupakan perempuan. Patofisiologi Acnevulgaris dapat diakibatkan oleh beberapa faktor
yang bekerja sinergis ataupun mendominasi. Peningkatan produksi sebum oleh kelenjar sebasea dan deskuamasi abnormal dari folikel rambut terjadi
sebagai respon peningkatan level androgen pada masa pubertas Mancini 2008. Kelebihan produksi sebum menyebabkan hiperplasia kelenjar
sebasea yang kemudian memicu hiperkeratinisasi folikel rambut. Jika berkelanjutan maka akan terjadi akumulasi debris dan lipid yang
menyebabkan kolonisasi Propionibacterium Acnes. Hal ini kemudian dapat memprovokasi respon imun dan juga inflamasiFeldman et al. 2004,
p. 2123. Meskipun Acne bukanlah penyakit gawat darurat, tetapi Acne bisa
menjadi pertimbangan psikologis. Gejala depresi yang sering muncul pada AcneBehnam 2013. Ada 18 remaja merasa malu dan depresi berat
akibat Acne. Hal ini bisa disebabkan karena kejadian Acne seringkali berlangsung lama dan meninggalkan skar Jankovic et al. 2012.
Belum ada penelitian mengenai angka kejadian maupun gambaran Acne vulgaris di Indonesia, khususnya di Medan. Hal inilah yang
mendasari peneliti makin ingin menggali lebih dalam mengenai gambaran kejadian Acne vulgaris di Medan, khususnya di Rumah Sakit Umum
Daerah Pirngadi RSUD Pirngadi pada tahun 2013.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran kejadian Acne vulgaris di RSU Pirngadi pada tahun 2013?
1.3. Tujuan Penelitian
1.2.1. Tujuan Umum
Universitas Sumatera Utara
Mengetahui karakteristik, frekuensi, dan distribusi kejadian Acne vulgaris di RSUD Dr. PirngadiMedan pada tahun 2013
1.2.2. Tujuan Khusus Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
a. Mengetahui proporsi Acne vulgaris di RSUD Dr. PirngadiMedan pada tahun 2013
b. Mengetahui gambaran usia penderita Acne vulgaris tahun 2013 c. Mengetahui gambaran jenis kelamin penderita Acne vulgaris tahun
2013 d. Mengetahui tingkat keparahan penderita Acne vulgaris tahun 2013
e. Mengetahui gambaran pekerjaan penderita Acne vulgaris tahun 2013 f. Mengetahui gambaran pemakaian kosmetik terhadap kejadian Acne
vulgaris tahun 2013
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1.4.1. Peneliti
a. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian ilmiah di bidang yang sama
b. Meningkatkan kemampuan dalam mengaplikasikan pengetahuan tentang Acne vulgaris dalam penelitian selanjutnya
1.4.2. Dinas Kesehatan Untuk mengetahui gambaran kejadian Acne vulgaris sehingga dapat ikut
serta dalam melakukan pencegahan maupun pengobatan terhadap Acne vulgaris
1.4.3. Rumah sakit Sebagai sumber data bagi RSUD Dr. Pirngadi untuk dapat meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan pada penderita Acne vulgaris, seperti penyediaan fasilitas bagi Acne vulgaris, baik dalam pengembangan alat
diagnosis ataupun terapi
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Acne vulgaris
Acne merupakan inflamasi yang paling sering terjadi pada kelenjar keringkat pilosebaceous yang dikarakteristikkan dengan produksi
berlebihan sebum dan keberadaan komedo, papul, pustul, dan kista Rycroft et al. 2010. Inflamasi kronis Acne vulgaris terpengaruh pada
daerah seborrheic, terutama pada dada 15, wajah 99, dan punggung 60. Lesi yang muncul ditandai dengan keberadaan komedo, erupsi
papular, erupsi pustular, kista purulen, dan skarBergler-Czop et al.2013;Layton 2010.
2.2. Epidemiologi