Pelajaran 6 Ekspresi Diri Melalui Kriya Tekstil dan Gambar Ilustrasi 83
Pelatihan 111
c. Aspek Kriya
Salah satu peran seniman karya seni kriya adalah lahirnya bentuk-bentuk ungkapan baru sebagai wujud kreativitas berkesenian yang tak pernah surut.
Peniruan karya sebagian merupakan hal yang lumrah dalam seni kriya. Hal ini justru mendorong lahirnya ekspresi baru yang lebih menarik.
d. Aspek Alat
Faktor alat sangat mendukung dalam pembuatan karya seni terapan, misalnya
dalam pembuatan kain tenun tradisional Ulap Doyo dari Kalimantan Timur. Alat
tradisional pakan lungsi lebih tepat dibandingkan dengan mempergunakan
alat tenun mesin.
e. Aspek Fungsi
Fungsi yang paling umum dalam seni kriya adalah fungsi pakai. Fungsi lain yang
tidak kalah pentingnya untuk kerajinan jenis tertentu adalah fungsi dekorasi atau
hias.
B. Ragam Seni Kriya Nusantara
Di Indonesia, seni kriya tekstil sangat beragam bentuknya. Teknik pembuatannya juga berbeda-beda. Dua ragam seni kriya tekstil yang populer di
Indonesia adalah batik dan tenun.
1. Batik
Kegiatan membuat karya seni tekstil berupa batik dilakukan di beberapa daerah di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Teknik membatik di Indonesia ini
Gambar 6.3
Kipas untuk menghias dinding Sumber: www.wisconsinhistory.org
G b
6 3
Kerjakan soal-soal berikut dengan baik 1. Jelaskan perbedaan antara seni rupa murni dan seni rupa terapan
2. Sebutkan persyaratan yang harus dipenuhi untuk menciptakan karya
yang layak dan bermutu 3. Apakah hasil seni kriya hanya memiliki fungsi pakai?
Di unduh dari : Bukupaket.com
84 Seni Rupa untuk SMPMTs
Kelas VIII
Gambar 6.5
Kegiatan menenun Sumber: www.batik.go.id
telah ada sejak ratusan tahun lalu. Pada awalnya membatik merupakan tradisi
turun menurun sehingga kadang-kadang motif batik tertentu menjadi motif batik
sebuah keluarga. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang.
Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga
keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia Jawa yang sampai
saat ini masih ada. Batik pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai
batik pada Konferensi PBB.
Pada masa awal pembuatannya, batik dibuat pada bahan dasar berupa kain mori. Kain ini berwarna putih dan terbuat dari kapas. Saat ini batik dapat juga
dibuat di atas kain sutera, poliester, rayon, dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dari cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting
untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain.
Pembuatan batik dapat dilakukan dengan tiga teknik, yaitu dengan cara tulis, cap, dan cetak printing. Alat yang digunakan untuk membuat ketiga jenis batik
tersebut berbeda. Untuk membuat batik dengan teknik tulis digunakan alat berupa canting dan lilin cair warna. Untuk membuat batik dengan teknik cap digunakan
alat berupa cap dan lilin cair warna. Adapun untuk membuat batik dengan teknik cetak digunakan mesin cetak yang memiliki motif batik.
2. Tenun