Pelajaran 11 Karya Seni Rupa Murni Indonesia 163
A. Sejarah Perkembangan Seni Lukis Indonesia
Perkembangan seni rupa Indonesia khususnya seni lukis tidak banyak diketatahui. Hal itu karena karya tulis yang mengupas parjalanan seni rupa masih
sedikit dan terbatas pada kalangan akademis. Namun, akhir-akhir ini banyak seniman yang mengupas dan menulis seputar seni dan kesenian di Indonesia,
terutama tentang seni lukis.
Secara garis besar perkembangan seni rupa Indonesia meliputi seni prasejarah, sejarah seni Indonesia-Hindu, seni Indonesia-Islam, dan seni Indonesia Modern.
1. Seni Lukis Prasejarah Indonesia
Pada zaman prasejarah, seni lukis memegang peranan penting karena setiap lukisan mempunyai makna dan maksud
tertentu. Pada zaman tersebut lukisan dibuat pada dinding-dinding gua dan karang.
Salah satu teknik yang digunakan oleh orang-orang gua untuk melukis di dinding-
dinding gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu disemprot
dengan kunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna. Teknik menyemprot ini
dikenal dengan nama aerograph. Media lain yang digunakan untuk membuat lukisan
adalah tanah liat. Pewarna yang digunakan berasal dari bahan-bahan alami seperti mineral dan lemak binatang. Pada umumnya tujuan dan tema yang dipilih untuk
membuat lukisan-lukisan tersebut adalah magis.
Contoh karya seni lukis yang dihasilkan pada zaman prasejarah dapat dilihat di Gua Leang Pa akere di Maros, Sulawesi Selatan. Lukisan tersebut menggambarkan
adegan perburuan. Selain itu, ada juga lukisan pada dinding-dinding gua di pantai selatan Irian Jaya Papua. Lukisan yang terdapat di tempat tersebut
menggambarkan nenek moyang. Hal yang menarik perhatian pada lukisan yang tersebar di daerah yang amat luas itu adalah siluet tangan yang terdapat di mana-
mana. Cap tangan ini terdapat pula di Sulawesi Selatan, pada lukisan di tebing batu di teluk Sulaeman Seram, di teluk Berau Papua, dan di pulau Arguni dan
di kepulauan Kei. Selain motif bayangan tangan, motif yang terdapat di banyak tempat ialah sosok manusia, perahu, matahari, bulan, burung, ikan, kura-kura,
manusia, kadal, kaki, dan babi rusa.
2. Seni Lukis Hindu Klasik Indonesia
Setelah zaman prasejarah berakhir, bangsa Indonesia telah memiliki berbagai macam keahlian seperti pembuatan batu besar berbentuk piramida berundak, seni
tuang logam, pertanian dan peralatannya, seni pahat, serta pembuatan batik yang
Gambar 11.1
Lukisan telapak tangan pada dinding gua Sumber: www.catatanperjalanan.com
G b
11 1
Di unduh dari : Bukupaket.com
164 Seni Rupa untuk SMPMTs
Kelas IX
dikembangkan dengan penambahan unsur-unsur baru pada waktu masuknya pengaruh Hindu. Zaman ini merupakan babak baru dalam periodisasi kebudayaan
di Indonesia dan dapat dikatakan sebagai zaman sejarah karena pada zaman ini telah ditemukan peninggalan berupa tulisan. Hal ini terjadi karena adanya kontak
kebudayaan dengan India sekitar abad ke-5 M.
Tema yang umum digunakan pada suatu karya seni pada masa ini antara lain tema agama, mitologi, legenda, dan cerita sejarah. Contohnya lukisan Bali
Klasik yang berisi cerita Ramayana dan Mahabharata. Gaya yang dipakai pada pahatan dinding candi zaman Majapahit adalah gaya wayang dengan komposisi
bidang mendatar yang padat dan sarat dengan stilasi. Sebutan gaya wayang di sini menunjukkan tanda persamaan dalam stilasi bentuk tokoh cerita wayang kulit dan
lukisan Bali Klasik. Warna lukisan terbatas pada warna-warna yang dapat dicapai bahan alami seperti kulit kayu, daun-daunan, tanah, dan jelaga. Lukisan dibuat
pada kain memanjang tanpa dipasang pada bingkai rentang sehingga hasilnya menyerupai lukisan gulungan. Seperti juga pahatan dinding candi dan gambar
lontar, fungsi dari lukisan Bali Klasik adalah sebagai media pendidikan sesuai dengan ajaran agama atau falsafah hidup zaman Hindu.
Seni lukis di Bali mulai berlangsung ketika kebudayaan Hindu Jawa Timur
terdesak oleh kebudayaan Islam. Keberadaan seni lukis yang menyatu dan berakulturasi
dengan kebudayaan Hindu menjadi khas dan dikenal oleh berbagai negara hingga
kini. Perkembangan seni lukis Hindu-Bali dapat diuraikan dalam tiga bagian, yaitu
seni lukis Kamasan, seni lukis Pita Maha, dan seni lukis Seniman Muda.
3. Seni Lukis Islam Indonesia