Pembahasan ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

157

C. Pembahasan

1. Laporan realisasi anggaran Acuan yang dipakai untuk mengevaluasi laporan realisasi anggaran Pemerintah Kabupaten Gunungkidul adalah PSAP 02 tentang laporan reaslisasi anggaran, dan terdapat 64 paragraf yang mengatur mengenai laporan realisasi anggaran, akan tetapi penulis mengambil 45 paragraf untuk menganalisis penyajian laporan realisasi anggaran, karena paragraf-paragraf tersebut memuat ketentuan-ketentuan pokok laporan realisasi anggaran. Paragraf-paragraf tersebut meliputi: paragraf 9, paragraf 10, paragraf 11, paragraf 12, paragraf 13, paragraf 14, paragraf 17, paragraf 18, paragraf 20-21, paragraf 22-23, paragraf 24, paragraf 25, paragraf 26-30, paragraf 31-32, paragraf 36, paragraf 37, paragraf 38, paragraf 40, paragraf 44-46, paragraf 47-49, paragraf 50, paragraf 51, paragraf 52, paragraf 53, paragraf 54, paragraf 55, paragraf 56, paragraf 57, paragraf 58-59, paragraf 60-61, paragraf 62, dan paragraf 63. Dari hasil analisis laporan realisasi anggaran Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, terdapat 42 paragraf yang sama dengan penyajian laporan realisasi anggaran Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, dengan kata lain, 42 paragraf ini sesuai. Hanya 1 paragraf saja yang berbeda dengan penyajian laporan realisasi anggaran Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yaitu paragraf 18, artinya penyajian laporan realisasi anggaran Pemerintah Kabupaten 157 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gunungkidul tidak sesuai dengan paragraf 18, dan terdapat 2 paragraf lainnya yang tidak relevan yaitu paragraf 54 dan 57. Ketidaksesuaian dalam laporan realisasi anggaran Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terdapat di paragraf 18, yakni penyajian klasifikasi belanja yang tidak sepenuhnya sesuai, dalam PSAP 02 paragraf 18 menjelaskan bahwa entitas pelaporan menyajikan klasifikasi belanja menurut jenis belanja dalam laporan realisasi anggaran. Klasifikasi belanja menurut organisasi disajikan dalam laporan realisasi anggaran atau di catatan atas laporan keuangan. Klasifikasi belanja menurut fungsi disajikan dalam catatan atas laporan keuangan, namun Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul hanya menyajikan klasifikasi belanja menurut jenis belanja dalam laporan realisasi anggaran, dan rincian lebih lanjut jenis belanja disajikan pada catatan atas laporan keuangan, dan tidak menyajikan klasifikasi belanja menurut organisasi dalam laporan realisasi anggaran atau di catatan atas laporan keuangan, maupun menyajikan klasifikasi belanja menurut fungsi dalam catatan atas laporan keuangan. Paragraf 54 dan 57 berbicara tentang pencairan dana cadangan dan pembentukan dana cadangan, namun dalam tahun 2014 tidak terjadi pencairan dan pembentukan dana cadangan, maka aturan ini dapat dikatakan tidak relevan. 2. Neraca PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Acuan yang dipakai untuk mengevaluasi neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul adalah: a. PSAP 01 tentang penyajian laporan keuangan; Dalam PSAP 01 terdapat 46 paragraf yang mengatur tentang neraca, yakni dari paragraf 38-84, namun penulis hanya mengambil 34 paragraf untuk menganalisis penyajian neraca, karena paragraf-paragraf tersebut memuat ketentuan-ketentuan pokok neraca. Paragraf-paragraf tersebut meliputi: paragraf 38, paragraf 39, paragraf 43-44, paragraf 48, paragraf 49, paragraf 51, paragraf 52, paragraf 55, paragraf 56, paragraf 58, paragraf 59, paragraf 60, paragraf 61-62, paragraf 63-65, paragraf 66, paragraf 67, paragraf 69, paragraf 70-71, paragraf 72, paragraf 75-76, paragraf 77, paragraf 78, paragraf 79, paragraf 80, paragraf 81, dan paragraf 82-84. Dari hasil analisis neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, terdapat 32 paragraf yang sama dengan penyajian neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul artinya 32 paragraf ini sesuai. Hanya 1 paragraf saja yang berbeda dengan penyajian neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yaitu paragraf 66, hal ini menunjukkan bahwa penyajian neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak sesuai dengan paragraf 66, dan terdapat 1 paragraf lainnya yang tidak relevan yaitu paragraf 55. PSAP 01 paragraf 66 mengatur selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut, namun, dalam neraca akun akumulasi penyusutan tahun 2014 bersaldo nol rupiah, dan dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul disebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak menerapkan aturan mengenai penyusutan, artinya penyajian neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak sesuai dengan PSAP 01 paragraf 66. Paragraf 55 mengatur tentang penyajian klasifikasi investasi non permanen, tetapi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak memiliki investasi non permanen. b. PSAP 05 tentang akuntansi persediaan; Dalam PSAP 05 terdapat 26 paragraf yang mengatur mengenai akuntansi persediaan, akan tetapi penulis mengambil 19 paragraf untuk menganalisis penyajian akuntansi persediaan, karena paragraf-paragraf tersebut memuat ketentuan-ketentuan pokok akuntansi persediaan. Paragraf-paragraf tersebut meliputi: paragraf 6-13, paragraf 14-16, paragraf 18-24, dan paragraf 25. Dari hasil analisis, terdapat 18 paragraf yang sama dengan penyajian neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul artinya 32 paragraf ini sesuai. Terdapat 1 paragraf yang berbeda dengan penyajian neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yaitu paragraf 25, dengan kata lain penyajian neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak sesuai dengan paragraf 25. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Paragraf 25 berbicara tentang pengungkapan yang seharusnya dicantumkan dalam laporan keuangan: 1 Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan, hal ini dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, tetapi tidak dalam laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul; 2 Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau perlengkapan yang digunakan dalam pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang masih dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat. Hal-hal tersebut dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul; 3 Kondisi persediaan, hal ini tidak dijelaskan dalam laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Dengan kata lain, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak menerapkan sepenuhnya PSAP 05 paragraf 25 c. PSAP 06 tentang investasi; Terdapat 43 paragraf yang mengatur mengenai akuntansi investasi dalam PSAP 06, akan tetapi penulis mengambil 23 paragraf untuk menganalisis penyajian akuntansi investasi, karena PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI paragraf-paragraf tersebut memuat ketentuan-ketentuan pokok akuntansi investasi dalam neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Paragraf-paragraf tersebut meliputi: paragraf 9, paragraf 10-12, paragraf 13, paragraf 15, paragraf 16, paragraf 17, paragraf 18, paragraf 20-23, paragraf 28, paragraf 33-34, paragraf 36-37, paragraf 38-41, dan paragraf 42. Dari hasil analisis, terdapat 14 paragraf yang sama dengan penyajian neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul artinya 14 paragraf ini sesuai, dan tidak ada paragraf yang berbeda penyajiannya dengan neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, namun dalam PSAP 06 terdapat 9 paragraf yang tidak relevan dengan penyajian neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yaitu paragraf 10-12, paragraf 16, paragraf 18, dan paragraf 38-41. Paragraf 10-12 berbicara mengenai penyajian klasifikasi investasi jangka pendek, namun Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak memiliki investasi jangka pendek, maka hal ini dapat dikatakan tidak relevan. Paragraf 16 mengatur tentang penyajian klasifikasi investasi non permanen, dan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga tidak memiliki investasi non permanen pada posisi laporan keuangan per 31 Desember 2014, artinya paragraf 16 tidak relevan. Paragraf 18 mengatakan bahwa investasi permanen lainnya merupakan bentuk investasi yang tidak bisa dimasukkan ke penyertaan modal, surat obligasi jangka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI panjang yang dibeli oleh pemerintah, dan penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga, misalnya investasi dalam properti yang tidak tercakup dalam pernyataan ini, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak memiliki investasi permanen lainnya dalam periode tahun 2014, maka aturan paragraf 18 juga tidak relevan, serta paragraf 38-41 yang mengatur tentang pelepasan dan pemindahan investasi, tetapi dalam tahun 2014 tidak terjadi pelepasan dan pemindahan investasi di Pemerintahan Kabupaten Gunungkidul, artinya paragraf 38-41 juga tidak relevan. d. PSAP 07 tentang akuntansi aset tetap; Di PSAP 07 terdapat 82 paragraf yang mengatur mengenai akuntansi aset tetap, akan tetapi penulis mengambil 64 paragraf untuk menganalisis penyajian akuntansi aset tetap, karena paragraf- paragraf tersebut memuat ketentuan-ketentuan pokok akuntansi aset tetap. Paragraf-paragraf tersebut meliputi: paragraf 6, paragraf 7, paragraf 8, paragraf 16-21, paragraf 22, paragraf 24-28, paragraf 29-38, paragraf 39, paragraf 42, paragraf 43-45, paragraf 46, paragraf 49, paragraf 50-52, paragraf 53-57, paragraf 58-59, paragraf 60-61, paragraf 62-63, paragraf 64-71, paragraf 72-74, paragraf 75, paragraf 76-78, paragraf 79, paragraf 80, dan paragraf 81. Dari hasil analisis, terdapat 35 paragraf yang sama dengan penyajian neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul artinya 35 paragraf ini sesuai, dan terdapat 11 paragraf yang berbeda penyajiannya dengan neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, yaitu paragraf 49, paragraf 50-52, paragraf 53-57, paragraf 79, dan paragraf 80, artinya 11 paragraf ini tidak sesuai. Sisanya adalah paragraf yang tidak relevan yang berjumlah 18 paragraf, yaitu paragraf 42, paragraf 43-45, paragraf 58-59, paragraf 62-63, paragraf 64-71, paragraf 75, dan paragraf 81. Ketidaksesuaian yang pertama ada pada paragraf 49 yaitu, perolehan aset tetap melalui donasihibah tidak diakui sebagai pendapatan pemerintah dalam laporan realisasi anggaran, dan pengeluaran aset tetap sebagai hibah dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul kepada pihak lain juga tidak diakui sebagai belanja modal dalam laporan realisasi anggaran, karena dalam paragraf 49 disebutkan bahwa perolehan aset tetap melalui donasihibah diakui sebagai pendapatan pemerintah dan jumlah yang sama juga diakui sebagai belanja modal dalam laporan realisasi anggaran. Ketidaksesuaian kedua adalah paragraf 50-52 yang mengatur tentang pengungkapan kebijakan kapitalisasi biaya. Paragraf 50-52 berbunyi pengeluaran yang dapat dikapitalisasi merupakan pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dan mengenai batasan jumlah biaya kapitalisasi harus diterapkan secara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI konsisten dan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, namun dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terdapat realisasi belanja barang dan jasa tahun 2014 yang dapat dikapitalisasi menjadi aset tetap yang nilainya ditambahkan pada nilai aset tetap, namun kebijakan mengenai batasan kapitalisasi biaya tidak diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, tetapi diungkapkan dalam kebijakan akuntansi di Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Ketidaksesuaian ketiga terdapat pada paragraf 53-57 yang mengatur tentang pengukuran berikutnya untuk aset tetap. Inti paragraf 53-57 adalah aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut dikurangi akumulasi penyusutan, karena selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap disusutkan, namun dalam neraca akun akumulasi penyusutan tahun 2014 bersaldo nol rupiah, dan dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul disebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak menerapkan aturan mengenai penyusutan. Ketidaksesuaian yang selanjutnya ada di paragraf 79. Pada intinya, pengungkapan aset tetap harus menyajikan untuk masing- masing jenis aset tetap sebagai berikut PSAP 07 paragraf 79: 1 Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat, mengenai hal ini dalam laporan keuangan tidak dijelaskan, namun untuk dasar penilaian masing-masing aset tetap dijelaskan secara satu-persatu dalam kebijakan akuntansi di Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul; 2 Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir yang menunjukkan penambahan, pelepasan, akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, serta mutasi aset tetap lainnya, tetapi dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak menyajikan mengenai akumulasi penyusutan, karena hal ini tidak diatur oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul; 3 Informasi penyusutan, meliputi nilai penyusutan, metode penyusutan yang digunakan masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan, nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode. Semua hal ini tidak diungkapkan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul karena mengenai penyusutan aset tetap tidak diatur oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Ketidaksesuaian yang terakhir terdapat pada paragraf 80 . PSAP 07 paragraf 80 menjelaskan bahwa laporan keuangan juga harus mengungkapkan: 1 Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap, hal ini tidak diungkapkan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul; 2 Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan aset tetap, hal ini juga tidak diungkapkan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam laporan keuangannya, namun, hal ini dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul; 3 Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi; mengenai pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi ini disajikan dalam laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul; 4 Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap, hal ini tidak disajikan dalam laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Paragraf yang tidak relevan dalam PSAP 07 adalah paragraf 42, paragraf 43-45, paragraf 58-59, paragraf 62-63, paragraf 64-71, paragraf 75, dan paragraf 81, penjelelasanya adalah sebagai berikut: 1 Paragraf 42 tentang perolehan aset tetap dengan cara gabungan, namun semua aset tetap Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang diperoleh dalam tahun 2014 tidak secara gabungan, artinya paragraf 42 tidak relevan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Paragraf 43-45 tentang perolehan aset tetap melalui pertukaran, tetapi aset tetap Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam tahun 2014 tidak ada yang diperoleh dari hasil pertukaran, maka paragraf 43-45 tidak relevan. 3 Paragraf 58-59 tentang penilaian kembali atau revaluasi aset tetap, namun Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak melakukan revaluasi aset tetap dalam tahun 2014, maka mengenai hal ini tidak diungkapkan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, berarti paragraf 58-59. 4 Paragraf 62-63 tentang pengakuan tanah diluar negeri, namun Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak memiliki tanah diluar negeri, hal ini juga tidak relevan. 5 Paragraf 64-71 tentang aset bersejarah, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sebenarnya memiliki aset bersejarah, namun pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah Propinsi, dan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga belum mengakui kepemilikan aset bersejarah yang ada dikawasan Gunungkidul, dengan kata lain aturan ini tidak relevan. 6 Paragraf 75 tentang aset militer, tetapi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak memiliki aset militer, hal ini juga tidak relevan. 7 Paragraf 81 tentang pengungkapan aset tetap dicatat pada jumlah yang dinilai kembali, semua hal yang disebutkan dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PSAP 07 paragraf 81 tidak diungkapkan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, karena Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak melakukan revaluasi aset tetap, artinya paragraf 81 juga tidak relevan. e. PSAP 08 tentang konstruksi dalam pengerjaan; Dalam PSAP 08 terdapat 36 paragraf yang mengatur mengenai konstruksi dalam pengerjaan, akan tetapi penulis mengambil 24 paragraf untuk menganalisis penyajian konstruksi dalam pengerjaan, karena paragraf-paragraf tersebut memuat ketentuan-ketentuan pokok konstruksi dalam pengerjaan. Paragraf- paragraf tersebut meliputi: paragraf 6, paragraf 8-9, paragraf 10-12, paragraf 13, paragraf 14, paragraf 15-16, paragraf 17, paragraf 18 dan 21, paragraf 25-32, dan paragraf 33-35. Dari hasil analisis, terdapat 13 paragraf yang sama dengan penyajian neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul artinya 13 paragraf ini sesuai. Terdapat 3 paragraf yang berbeda dengan penyajian neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yaitu paragraf 33-35, artinya 3 paragraf ini tidak sesuai, dan untuk paragraf yang tidak relevan terdapat 8 paragraf yaitu paragraf 25-32. Paragraf 25-32 berbicara tentang konstruksi yang dibiayai dari pinjaman, namun dalam tahun 2014 tidak ada konstruksi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang dibiayai dari pinjaman. f. PSAP 09 tentang akuntansi kewajiban PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PSAP 09 mengatur tentang akuntansi kewajiban, dan dalam PSAP ini terdapat 86 paragraf, akan tetapi penulis mengambil 61 paragraf untuk menganalisis penyajian akuntansi kewajiban, karena paragraf-paragraf tersebut memuat ketentuan-ketentuan pokok akuntansi kewajiban. Paragraf-paragraf tersebut meliputi: paragraf 9-17, paragraf 18 dan 21 -22, paragraf 32, paragraf 37, paragraf 38, paragraf 40-41, paragraf 42-43, paragraf 44, paragraf 45-48, paragraf 49-53, paragraf 54-59, paragraf 60-62, paragraf 63-66, paragraf 67-72, paragraf 73-78, paragraf 79, paragraf 80-83, paragraf 84, dan paragraf 85. Dari hasil analisis, terdapat 32 paragraf yang sama dengan penyajian neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul artinya 32 paragraf ini sesuai, dan terdapat 1 paragraf yang berbeda penyajiannya dengan neraca Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, yaitu paragraf 84, artinya 1 paragraf ini tidak sesuai. Sisanya adalah paragraf yang tidak relevan yang berjumlah 28 paragraf, yaitu paragraf 49-53, paragraf 60-62, paragraf 63-66, paragraf 67-72, paragraf 73-78, dan paragraf 80-83. Ketidaksesuaian dalam PSAP 09 ada pada paragraf 84 yang mengungkapkan bahwa utang pemerintah harus diungkapkan secara rinci dalam bentuk daftar skedul utang untuk memberikan informasi yang lebih baik kepada pemakainya, tetapi utang pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang disajikan dalam bentuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI daftar skedul utang hanya utang dalam negeri kepada Pemerintah Pusat SLA-ADB, maka penyajian ini dikatakan tidak sesuai dengan paragraf 84. Paragraf yang tidak relevan yang berjumlah 28 paragraf, yaitu paragraf 49-53, paragraf 60-62, paragraf 63-66, paragraf 67- 72, paragraf 73-78, dan paragraf 80-83, penjelasannya adalah sebagai berikut: 1 Paragraf 49-53 tentang utang Pemerintah yang dapat diperjualbelikan, biasanya dalam bentuk sekuritas utang pemerintah government debt securities yang dapat memuat ketentuan mengenai nilai utang pada saat jatuh tempo, namun Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak memiliki utang Pemerintah yang dapat diperjualbelikan, maka paragraf 49-53 tidaklah relevan. 2 Paragraf 60-62 tentang penyelesaian sebelum jatuh tempo untuk sekuritas utang pemerintah, tetapi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak memiliki sekuritas utang yang diselesaikan sebelum jatuh tempo, artinya hal ini tidak relevan. 3 Paragraf 63-66 berbicara mengenai tunggakan, namun Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga tidak memiliki tunggakan, dengan kata lain paragraf 63-66 tidak relevan. 4 Paragraf 67-72 mengatur tentang utang yang direstrukturisasi, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memiliki utang yang direstrukturisasi pada periode tahun 2014, maka aturan ini juga tidak relevan. 5 Paragraf 73-78 tentang utang yang dihapus, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak memiliki utang yang dihapus, artinya aturan pada paragraf 73-78 dapat dikatakan tidak relevan. 6 Paragraf 80-83 tentang biaya pinjaman yang diatribusikan dengan perolehan atau produksi suatu aset tertentu, tetapi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak memiliki biaya pinjaman diatribusikan dengan perolehan atau produksi suatu aset tertentu, maka aturan ini juga dapat dikatakan tidak relevan. 3. Laporan arus kas Acuan yang dipakai untuk mengevaluasi laporan arus kas Pemerintah Kabupaten Gunungkidul adalah PSAP 03 tentang laporan arus kas, dan terdapat 56 paragraf yang mengatur mengenai laporan arus kas, akan tetapi penulis mengambil 25 paragraf untuk menganalisis penyajian laporan arus kas, karena paragraf-paragraf tersebut memuat ketentuan-ketentuan pokok laporan arus kas. Paragraf-paragraf tersebut meliputi: paragraf 14, paragraf 16, paragraf 19, paragraf 20, paragraf 24, paragraf 25, paragraf 27, paragraf 28, paragraf 30, paragraf 31, paragraf 33-34, paragraf 36-38, paragraf 39, paragraf 43, paragraf 45, paragraf 46-49, paragraf 50-51, dan paragraf 52. Dari hasil analisis laporan arus kas Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, terdapat 21 paragraf yang sama dengan penyajian laporan arus kas Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, dengan kata lain, 21 paragraf ini sesuai, dan tidak ada paragraf yang berbeda penyajiannya dengan laporan arus kas Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, namun terdapat 4 paragraf tidak relevan dengan penyajian laporan arus kas Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yaitu paragraf 46-49 yang membicarakan tentang arus kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan Perusahaan NegaraDaerah dan unit operasi lainnya, namun dalam tahun 2014 tidak terjadi perolehan atau pelepasan Perusahaan NegaraDaerah dan unit operasi lainnya. 4. Catatan atas laporan keuangan Acuan yang dipakai untuk mengevaluasi catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul adalah PSAP 04 tentang catatan atas laporan keuangan, dan terdapat 67 paragraf yang mengatur mengenai catatan atas laporan keuangan, akan tetapi penulis mengambil 33 paragraf untuk menganalisis penyajian catatan atas laporan keuangan, karena paragraf-paragraf tersebut memuat ketentuan-ketentuan pokok catatan atas laporan keuangan. Paragraf- paragraf tersebut meliputi: paragraf 12, paragraf 13, paragraf 19, paragraf 20, paragraf 21, paragraf 23, paragraf 27, paragraf 28-29, paragraf 30, paragraf 31, paragraf 32-33, paragraf 34, paragraf 35-36, paragraf 40-42 45, paragraf 46, paragraf 48, paragraf 50, paragraf 55-56, paragraf 58-61, paragraf 62-63, paragraf 64, paragraf 66. Dari hasil analisis catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, terdapat 12 paragraf yang sama dengan penyajian catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, dengan kata lain, 12 paragraf ini sesuai, dan terdapat 21 paragraf yang berbeda penyajiannya dengan catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, yaitu paragraf 13, paragraf 20, paragraf 21, paragraf 23, paragraf 27, paragraf 28-29, paragraf 30, paragraf 31, paragraf 32-33, paragraf 40-42 45, paragraf 46, paragraf 48, paragraf 50, paragraf 62-63, dan paragraf 66, dengan kata lain 21 paragraf ini tidak sesuai. Dalam PSAP 04 paragraf 13 catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak sepenuhnya sesuai karena catatan atas laporan keuangan seharusnya: 1 Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskalkeuangan, ekonomi makro, pencapaian target Undang-undang APBNPerda APBD berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target, hal ini disajikan dalam bab dua catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yakni tentang ekonomi makro, kebijakan keuangan, dan pencapaian target kinerja APBD, tetapi perihal hambatan yang dihadapi, dijelaskan dalam bab selanjutnya, yakni di bab 3 tentang ikhtisar pencapaian kinerja keuangan, hal ini seharusnya dijadikan satu di bab dua catatan atas laporan keuangan; 2 Menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan, hal ini tertuang dalam bab tiga catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang membahas tentang ikhtisar pencapaian kinerja keuangan; 3 Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya, hal ini terdapat pada bab empat catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yaitu mengenai kebijakan akuntansi; 4 Mengungkapkan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan, hal ini dijelaskan dalam bab enam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tentang informasi tambahan; 5 Mengungkapkan informasi untuk pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, hal ini tidak diungkapkan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam catatan atas laporan keuangannya, karena Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak membuat laporan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kinerja keuangan yang didalamnya harus menyajikan laporan berbasis akrual atas pendapatan dan belanja. Lagi pula, laporan kinerja keuangan bukan merupakan laporan keuangan pokok yang wajib disajikan, seperti yang tertuang dalam Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan paragraf 25; 6 Menyediakan informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan, hal ini tertuang dalam bab enam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tentang informasi tambahan. Dalam bab dua bagian pertama catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menguraikan mengenai kondisi ekonomi makro yang berupa produk domestik regional bruto, rasio gini, dan tingkat inflasi. Hal tersebut belum sepenuhnya sesuai dengan PSAP 04 paragraf 20, karena indikator yang digunakan tidak lengkap seperti yang dijelaskan dalam PSAP 04 paragraf 20 yakni seharusnya: produk domestik brutoproduk domestik regional bruto, pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, nilai tukar, harga minyak, tingkat suku bunga, dan neraca pembayaran. Dalam PSAP 04 paragraf 21 disebutkan bahwa catatan atas laporan keuangan harus dapat menjelaskan perubahan anggaran yang penting selama periode berjalan dibandingkan dengan anggaran yang pertama kali disahkan oleh DPRDPRD, hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan, serta masalah lainnya yang dianggap perlu oleh manajemen entitas pelaporan untuk diketahui pembaca laporan keuangan, tetapi dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak dijelaskan mengenai perubahan anggaran selama periode berjalan, dan mengenai hambatan dan kendala dalam pencapaian target dijelaskan dalam bab tiga tentang ikhtisar pencapaian kinerja keuangan yang seharusnya dijelaskan dalam bab dua catatan atas laporan keuangan. Dengan kata lain, hal ini tidak sepenuhnya sesuai dengan PSAP 04 paragraf 21. Aturan mengenai keharusan menjelaskan hambatan dan kendala dalam pencapaian target terdapat pula di PSAP 04 paragraf 23, tetapi hal ini dijelaskan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul di bab tiga, yakni tentang ikhtisar pencapaian kinerja keuangan, seharusnya hal ini digabung menjadi satu bagian dalam bab dua yaitu ekonomi makro, kebijakan keuangan, dan pencapaian target kinerja APBD. PSAP 04 paragraf 27 menjelaskan bahwa pencapaian kinerja keuangan yang telah ditetapkan dijelaskan secara obyektif dalam catatan atas laporan keuangan, dimana keberhasilan pencapaian kinerja dapat diketahui berdasarkan tingkat efisiensi dan efektivitas suatu program. Efisiensi dapat diukur dengan membandingkan keluaran output dengan masukan input. Sedangkan efektivitas diukur dengan membandingkan hasil outcome dengan target yang telah ditetapkan, tetapi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul hanya membandingkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI target anggaran masing-masing urusan wajib dan pilihan untuk bagian pendapatan dan belanja dengan realisasinya saja. Hal ini menjadi kurang sesuai dengan PSAP 04 paragraf 27. Di PSAP 04 paragraf 28 mengatur bahwa ikhtisar pembahasan kinerja keuangan dalam catatan atas laporan keuangan harus: 1 Menguraikan strategi dan sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan; 2 Memberikan gambaran yang jelas atas realisasi dan rencana kinerja keuangan dalam satu entitas pelaporan; dan 3 Menguraikan prosedur yang telah disusun dan dijalankan oleh manajemen untuk dapat memberikan keyakinan yang beralasan bahwa informasi kinerja keuangan yang dilaporkan adalah relevan dan andal; PSAP 04 paragraf 29 juga mengatur bahwa pembahasan mengenai kinerja keuangan harus: 1 Meliputi baik hasil yang positif maupun negatif; 2 Menyajikan data historis yang relevan; 3 Membandingkan hasil yang dicapai dengan tujuan dan rencana yang telah ditetapkan; 4 Menyajikan informasi penjelasan lainnya yang diyakini oleh manajemen akan dibutuhkan oleh pembaca laporan keuangan untuk dapat memahami indikator, hasil, dan perbedaan yang ada dengan tujuan atau rencana. Menurut PSAP 04 paragraf 28 dan 29, catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidaklah sesuai karena ikhtisar pembahasan kinerja keuangan dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul hanya membandingkan target anggaran masing-masing urusan wajib dan pilihan untuk bagian pendapatan dan belanja dengan realisasinya saja, beserta hambatan yang terjadi dalam pencapaian target. Dalam PSAP 04 paragraf 30 menerangkan bahwa untuk lebih meningkatkan kegunaan informasi, penjelasan entitas pelaporan harus juga meliputi penjelasan mengenai apa yang semestinya dilakukan dan rencana untuk meningkatkan kinerja program, namun catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak mencantumkan penjelasan mengenai apa yang semestinya dilakukan dan rencana untuk meningkatkan kinerja program seperti yang diatur dalam PSAP 04 paragraf 30, artinya hal ini juga tidak sesuai dengan aturan PSAP 04 paragraf 30. Informasi mengenai keterbatasan dan kesulitan yang penting sehubungan dengan pengukuran dan pelaporan kinerja keuangan yang diungkapkan dengan relevansinya atas indikator kinerja harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, hal ini diatur dalam PSAP 04 paragraf 31, tetapi dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga tidak terdapat penjelasan mengenai keterbatasan dan kesulitan yang penting sehubungan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengukuran dan pelaporan kinerja keuangan yang diungkapkan dengan relevansinya atas indikator kinerja seperti yang diatur dalam PSAP 04 paragraf 31. Informasi mengenai indikator kinerja yang harus dilengkapi dengan informasi penjelasan juga harus diungkapkan PSAP 04 paragraf 32-33, namun hal ini juga tidak terdapat pada catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, hal ini menunjukkan aturan PSAP 04 paragraf 32-33 tidak sesuai. PSAP 04 paragraf 40 mengatakan laporan keuangan mengandung informasi bagi pemakai yang berbeda-beda, seperti anggota legislatif, kreditor dan karyawan. Pemakai penting lain meliputi pemasok, pelanggan, organisasi perdagangan, analis keuangan, calon investor, penjamin, ahli statistik, ahli ekonomi, dan pihak yang berwenang membuat peraturan, kemudian di paragraf 41 menyebutkan para pemakai laporan keuangan membutuhkan keterangan kebijakan akuntansi terpilih sebagai bagian dari informasi yang dibutuhkan, untuk membuat penilaian, dan keputusan keuangan dan keperluan lain, sehingga pengungkapan kebijakan akuntansi merupakan bagian yang tidak boleh terpisahkan dari laporan keuangan PSAP 04 paragraf 42, hal ini belum sepenuhnya sesuai, karena kebijakan akuntansi dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul hanya merupakan intisari dari kebijakan akuntansi yang tertuang dalam Peraturan Bupati, dimana sebagian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI besar isinya hanya berupa pengertian-pengertian tentang laporan keuangan dan komponen-komponennya. Dalam PSAP 04 paragraf 45 menyebutkan pengungkapan kebijakan akuntansi harus mengidentifikasikan dan menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan oleh entitas pelaporan dan metode-metode penerapannya yang secara material mempengaruhi penyajian laporan realisasi anggaran, neraca, dan laporan arus kas. Pengungkapan juga harus meliputi pertimbangan-pertimbangan penting yang diambil dalam memilih prinsip-prinsip yang sesuai. Hal ini belum sepenuhnya sesuai dengan yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, karena kebijakan akuntansi dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul hanya merupakan intisari dari kebijakan akuntansi yang tertuang dalam Peraturan Bupati, dimana sebagian besar isinya hanya berupa pengertian-pengertian tentang laporan keuangan dan komponen-komponennya. Perihal kebijakan akuntansi juga diatur dalam PSAP 04 paragraf 46 yaitu kebijakan akuntansi pada catatan atas laporan keuangan menjelaskan hal-hal berikut ini: 1 Entitas pelaporan, hal ini tercantum dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan, hal ini tidak diungkapkan dalam kebijakan akuntansi di catatan atas laporan keuangan, namun diungkapkan dalam kebijakan akuntansi di Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul; 3 Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan, semua hal mengenai basis pengukuran juga tidak diungkapkan dalam kebijakan akuntansi di catatan atas laporan keuangan, namun diungkapkan secara terperinci dalam kebijakan akuntansi di Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul; 4 Sampai sejauh mana kebijakan-kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan-ketentuan masa transisi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan diterapkan oleh suatu entitas pelaporan, mengenai hal ini tidak dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di catatan atas laporan keuangan; 5 Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami laporan keuangan hal ini juga tidak dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di catatan atas laporan keuangan. Dengan kata lain, catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak sepenuhnya sesuai dengan PSAP 04 paragraf 46. Dalam PSAP 04 paragraf 48 menambahkan walaupun kerangka konseptual akuntansi Pemerintahan menyarankan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI penggunaan basis akuntansi tertentu untuk penyusunan laporan keuangan Pemerintah, pernyataan penggunaan basis akuntansi yang mendasari laporan keuangan Pemerintah semestinya diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan. Pernyataan tersebut termasuk pernyataan kesesuaiannya dengan kerangka konseptual akuntansi Pemerintahan, namun Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak mengungkapkan pernyataan penggunaan basis akuntansi dan pernyataan kesesuaiannya dalam catatan atas laporan keuangannya, tetapi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mengungkapkan penggunaan basis akuntansi Gunungkidul dan pernyataan kesesuaiannya dengan kerangka konseptual akuntansi Pemerintahan dalam kebijakan akuntansi di Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten, maka artinya hal ini tidak sesuai dengan PSAP 04 paragraf 48. PSAP 04 paragraf 50 mengatur tentang kebijakan-kebijakan akuntansi yang perlu dipertimbangkan untuk disajikan, tetapi tidak terbatas pada PSAP 04 paragraf 50: 1 Pengakuan pendapatan; 2 Pengakuan belanja; 3 Prinsip-prinsip penyusunan laporan konsolidasian; 4 Investasi; 5 Pengakuan dan penghentianpenghapusan aset berwujud dan tidak berwujud; 6 Kontrak-kontrak konstruksi; 7 Kebijakan kapitalisasi pengeluaran; 8 Kemitraan dengan pihak ketiga; 9 Biaya penelitian dan pengembangan; 10 Persediaan, baik yang untuk dijual maupun untuk dipakai sendiri; 11 Pembentukan dana cadangan; 12 Pembentukan dana kesejahteraan pegawai; 13 Penjabaran mata uang asing dan lindung nilai. Semua hal yang disebutkan dalam PSAP 04 paragraf 50 tidak dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di catatan atas laporan keuangan, namun sebagian besar hal-hal tersebut dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, hanya biaya penelitian dan pengembangan serta pembentukan dana kesejahteraan pegawai saja yang tidak dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. PSAP 04 paragraf 62 mengatakan bahwa catatan atas laporan keuangan juga harus mengungkapkan informasi yang bila tidak diungkapkan akan menyesatkan bagi pembaca laporan, kemudian dalam PSAP 04 paragraf 63 mengatakan suatu entitas pelaporan mengungkapkan hal-hal berikut ini apabila belum diinformasikan dalam bagian manapun dari laporan keuangan, yaitu: 1 Domisili dan bentuk hukum suatu entitas serta jurisdiksi tempat entitas tersebut berada; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Penjelasan mengenai sifat operasi entitas dan kegiatan pokoknya; 3 Ketentuan perundang-undangan yang menjadi landasan kegiatan operasionalnya. Hal-hal yang diatur sebagaimana disebutkan dalam PSAP 04 paragraf 62 dan 63 tidak dijumpai dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. PSAP 04 paragraf 66 menjelaskan bahwa agar dapat digunakan oleh pengguna dalam memahami dan membandingkannya dengan laporan keuangan entitas lainnya, catatan atas laporan keuangan biasanya disajikan dengan susunan sebagai berikut: 1 Kebijakan fiskalkeuangan, ekonomi makro, pencapaian target Undang-Undang APBNPerda APBD, hal ini tertuang dalam bab dua catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yakni tentang ekonomi makro, kebijakan keuangan, dan pencapaian target kinerja APBD; 2 Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan terdapat dalam bab tiga catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang membahas tentang ikhtisar pencapaian kinerja keuangan; 3 Kebijakan akuntansi yang penting: a Entitas pelaporan, hal ini tercantum dalam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan, hal ini tidak diungkapkan dalam kebijakan akuntansi di catatan atas laporan keuangan, namun diungkapkan dalam kebijakan akuntansi di Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul; c Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan, semua hal mengenai basis pengukuran juga tidak diungkapkan dalam kebijakan akuntansi di catatan atas laporan keuangan, namun diungkapkan secara terperinci dalam kebijakan akuntansi di Peraturan Bupati Pemerintah Kabupaten Gunungkidul; d Kesesuaian kebijakan-kebijakan akuntansi yang diterapkan dengan ketentuan-ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan oleh suatu entitas pelaporan, mengenai hal ini tidak dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di catatan atas laporan keuangan; e Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami laporan keuangan, hal ini juga tidak dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di catatan atas laporan keuangan. 4 Penjelasan pos-pos laporan keuangan: a Rincian dan penjelasan masing-masing pos laporan keuangan, hal ini terdapat pada bab lima pada catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul; b Pengungkapan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan, hal ini juga terdapat pada catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang membahas mengenai penjelasan pos-pos laporan keuangan; Penyajian pos-pos laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga disertai dengan saldo tahun 2013 untuk setiap pos dalam laporan keuangan yang dapat dijadikan perbandingan dengan tahun 2014. 5 Pengungkapan pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk entitas pelaporan yang menggunakan basis akrual, informasi ini tidak diungkapkan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam catatan atas laporan keuangan, karena Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak membuat laporan kinerja keuangan yang di dalamnya harus menyajikan laporan berbasis akrual atas pendapatan dan belanja. Lagi pula, laporan kinerja keuangan bukan merupakan laporan keuangan pokok yang wajib disajikan, seperti tertuang dalam Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan paragraf 25; 6 Informasi tambahan lainnya, yang diperlukan seperti gambaran umum daerah, hal ini tertuang dalam bab enam catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tentang informasi tambahan yang menjelaskan mengenai informasi seperti kontinjensi, serta informasi tambahan yang belum disajikan dalam bagian lain laporan keuangan meliputi penerimaan bantuan dana pelayanan kesehatan di Puskesmas, dana non APBD yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, dan piutang asuransi jiwa PNS dan Perangkat Desa. Dengan kata lain, catatan atas laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak sepenuhnya sesuai dengan PSAP 04 paragraf 66. 189

BAB VI PENUTUP

Dokumen yang terkait

Prosedur Pemilihan Kepala Desa Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 (Studi Desa Kutambaru Kecamatan Munthe Kabupaten Karo)

1 67 82

Implikasi Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Terhadap Restrukturisasi Organisasi Perangkat Daerah Di Kabupaten Gayo Lues

1 41 135

Analisis Penerapan Penuh Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Berbasis Akrual (Kasus Pada Pemerintah Kota Medan)

18 162 123

EVALUASI PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NO 71 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PADA LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (LKPD) KAB. NGANJUK

8 62 103

Analisis Penerapan Penuh Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Berbasis Akrual (Kasus Pada Pemerintah Kota Medan)

0 0 11

Analisis Penerapan Penuh Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Berbasis Akrual (Kasus Pada Pemerintah Kota Medan)

0 0 2

Analisis Penerapan Penuh Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Berbasis Akrual (Kasus Pada Pemerintah Kota Medan)

0 0 9

Analisis Penerapan Penuh Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Berbasis Akrual (Kasus Pada Pemerintah Kota Medan)

0 0 32

Analisis Penerapan Penuh Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Berbasis Akrual (Kasus Pada Pemerintah Kota Medan)

0 0 5

Analisis Penerapan Penuh Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) Berbasis Akrual (Kasus Pada Pemerintah Kota Medan)

0 0 30