bawah tanah. Zona Selatan ini meliputi Kecamatan Saptosari, Paliyan, Girisubo, Tanjungsari, Tepus, Rongkop, Purwosari, Panggang,
Ponjong bagian selatan, dan Kecamatan Semanu bagian selatan.
C. Klimatologi
Wilayah Kabupaten Gunungkidul termasuk daerah beriklim tropis, dengan topografi wilayah yang didominasi dengan daerah kawasan perbukitan
karst. Wilayah selatan didominasi oleh kawasan perbukitan karst yang banyak terdapat goa-goa alam dan juga sungai bawah tanah yang mengalir. Dengan
kondisi tersebut menyebabkan kondisi lahan di kawasan selatan kurang subur yang berakibat budidaya pertanian di kawasan ini kurang optimal. Kondisi
klimatologi Kabupaten Gunungkidul secara umum menunjukkan kondisi sebagai berikut:
1. Curah hujan rata-rata pada Tahun 2010 sebesar 1.954,43 mm per tahun
dengan jumlah hari hujan rata-rata 103 hari per tahun. Bulan basah 7 bulan, sedangkan bulan kering berkisar 5 bulan. Wilayah Kabupaten
Gunungkidul sebelah utara merupakan wilayah yang memiliki curah hujan paling tinggi dibanding wilayah tengah dan selatan. Wilayah
Gunungkidul wilayah selatan mempunyai awal hujan paling akhir. 2.
Suhu udara rata-rata harian 27,7° C, suhu minimum 23,2°C dan suhu maksimum 32,4°C.
3. Kelembaban nisbi berkisar antara 80 - 85 , tidak terlalu
dipengaruhi oleh tinggi tempat, tetapi lebih dipengaruhi oleh musim.
D. Pemerintahan
Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan Ibu Kota Wonosari yang terletak 39 km sebelah
tenggara Kota Yogyakarta. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 44.
Organisasi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul terdiri dari Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah yang terdiri atas Sekretariat Daerah,
Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Rumah Sakit Umum Daerah, dan Kecamatan. Perangkat Daerah dimaksud bertanggung
jawab kepada Kepala Daerah dan membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan
Tugas Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul
Nomor 19 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan
Tugas Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Struktur Organisasi Sekretariat Daerah yaitu:
1. Sekretaris Daerah;
2. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, yang membawahi:
a. Bagian Administrasi Pemerintahan Umum;
b. Bagian Administrasi Pemerintahan Desa;
c. Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat.
3. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, yang membawahi:
a. Bagian Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam;
b. Bagian Administrasi Pembangunan.
4. Asisten Administrasi Umum, yang membawahi:
a. Bagian Umum;
b. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol;
c. Bagian Hukum;
d. Bagian Organisasi.
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
Dalam ketentuan Pasal 8A dan Pasal 8B Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 19 Tahun 2011 diatur juga mengenai Staf Ahli Bupati
dengan nomenklatur jabatan staf ahli dapat terdiri dari: 1.
Staf ahli bidang hukum dan politik; 2.
Staf ahli bidang pemerintahan; 3.
Staf ahli bidang pembangunan; 4.
Staf ahli bidang kemasyarakatan dan sumber daya manusia; dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Staf ahli bidang ekonomi dan keuangan.
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 19 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dengan struktur organisasi
sebagai berikut: 1.
Sekretaris DPRD; 2.
Bagian Tata Usaha; 3.
Bagian Perencanaan dan Keuangan; 4.
Bagian Risalah dan Perundang-undangan; 5.
Bagian Persidangan dan Protokol; dan 6.
Kelompok Jabatan Fungsional. Dinas-dinas Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Dinas-Dinas Daerah, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 20 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Dinas-Dinas Daerah, yaitu:
1. Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga;
2. Dinas Kesehatan;
3. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura;
4. Dinas Peternakan;
5. Dinas Kelautan dan Perikanan;
6. Dinas Kehutanan dan Perkebunan;
7. Dinas Pekerjaan Umum;
8. Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi;
9. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi, dan Sumber Daya
Mineral; 10.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; 11.
Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika; 12.
Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan; dan 13.
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah. Lembaga Teknis Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Lembaga Teknis Daerah, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Lembaga Teknis Daerah, adalah sebagai berikut:
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
2. Badan Kepegawaian Daerah;
3. Inspektorat Daerah;
4. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga
Berencana; 5.
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik; 6.
Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan; 7.
Kantor Pengelolaan Pasar; 8.
Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan; 9.
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah; 10.
Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu; dan 11.
Satuan Polisi Pamong Praja. Selain Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, 13 tiga belas Dinas-dinas Daerah, 11 sebelas Lembaga Teknis Daerah LTD, masih terdapat 3 tiga Lembaga yang dibentuk dalam
peraturan daerah tersendiri, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Wonosari, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Kecamatan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 22 Tahun 2011 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
RSUD Wonosari dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan
Tugas Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 23 Tahun 2011
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Rumah Sakit
Umum Daerah Wonosari. Pemerintah Kecamatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Gunungkidul Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Kecamatan. Berdasarkan
Peraturan Daerah tersebut dibentuk 18 kecamatan dengan 144 desa. Kecamatan yang dibentuk mempunyai tugas salah satunya adalah membina
penyelenggaraan pemerintahan desa. Untuk penyelenggaraan pemerintahan desa diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2006 tentang Pedoman
Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa. Dalam RPJMD Kabupaten Gunungkidul tahun 2010-2015 telah
dirumuskan tema dan prioritas pembangunan tahun 2011 sampai 2015 serta visi dan misi pembangunan.
Visi Pembangunan Kabupaten Gunungkidul
“MEWUJUDKAN GUNUNGKIDUL YANG LEBIH MAJU, MAKMUR, DAN SEJAHTERA”
Misi Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul
Dalam mewujudkan visi pembangunan daerah tersebut ditempuh melalui 7 tujuh misi pembangunan daerah sebagai berikut:
1. Peningkatan pemanfaatan air sebagai sumber kemakmuran;
2. Pemanfaatan sumber daya alam untuk menggerakan perekonomian
daerah secara lestari; 3.
Peningkatan pengelolaan pariwisata; 4.
Pengembangan sumber daya manusia yang terampil, profesional, dan peduli;
5. Peningkatan iklim usaha yang kondusif;
6. Peningkatan tatakelola pemerintahan yang baik good governance dan
bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme KKN; 7.
Peningkatan peluang investasi dan penggalangan sumber-sumber pendanaan.
E. Potensi