1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah salah satu negara yang menganut sistem otonomi
daerah dalam pelaksanaan pemerintahannya, dimana daerah diberikan
kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya sendiri namun tetap dikontrol oleh Pemerintah Pusat dan Undang-Undang. Penerapan
otonomi daerah diatur oleh Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang didalamnya memuat
tentang pengelolaan keuangan dalam rangka
penyelenggaran pemerintahan. Pengelolaan keuangan daerah harus sesuai dengan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas yang dilakukan dengan
tertib dan disiplin, karena seluruh aktivitas pembangunan negara di bidang apapun selalu menggunakan uang negara, baik pembangunan ekonomi,
politik, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan, maka dari itu sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan pemerintah daerah
terhadap rakyat atas wewenang yang diberikan negara kepada daerah, Pemerintah Daerah harus membuat laporan keuangan Pemerintah Daerah.
Pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan SAP berbasis kas untuk
mewujudkan tata kelola keuangan Pemerintah Daerah yang transparan dan akuntabel, tetapi standar tersebut diganti oleh standar baru pada tahun 2010
yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 mengenai Standar Akuntansi Pemerintahan SAP berbasis akrual.
Dalam prosesnya, Pemerintah Indonesia tidak serta-merta dapat langsung melakukan peralihan dari sistem akuntansi berbasis kas ke sistem
akuntansi berbasis akrual, maka dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 pasal 7 ayat 1 menyebutkan bahwa penerapan SAP berbasis akrual
dilaksanakan secara bertahap dari penerapan SAP berbasis kas menuju akrual menjadi penerapan SAP berbasis akrual. Ketentuan ini juga ada pada
Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 di lampiran 1 dan lampiran 2. Lampiran 1
menguraikan Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual yang mulai akan diterapkan paling lambat 4 empat tahun semenjak Peraturan
Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 ini ditetapkan, dan Lampiran II menguraikan Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis kas menuju akrual yang diterapkan
untuk pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran sampai dengan tahun 2014. Dengan adanya standar Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010
yang mengatur pelaporan keuangan seluruh Pemerintah Daerah, maka akan tercipta keseragaman dalam hal penyajian laporan keuangan, sehingga daya
banding dalam penyajian laporan keuangan pun dapat tercipta. Selain itu, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 membuat laporan keuangan yang disusun menjadi lebih transparan dan akuntabel.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengevaluasi penyajian laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak terutama kepada pihak Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul.
B. Rumusan Masalah