Pola Asuh Orang Tua Variabel X Tabel .6

BAB V ANALISIS DATA Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan melalui teknik penyebaran angketkuesioner kepada responden, ternyata semua kuesioner telah diisi dan memenuhi syarat untuk dianalisis. Data kuesioner yang telah terkumpul sebanyak 24 kuesioner dari 24 responden. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai data yang telah terkumpul, dapat dilihat pada tabel-tabel distibusi data yang telah dianalisis sesuai dengan kemampuan penulis sebagai berikut: 5.1 Pola Asuh Orang Tua Variabel X Tabel 5.1.6 Jawaban Responden Tentang Pemberian Perintah Kepada Anak No Frekuensi Perintah Jumlah 1 2 Sering Kadang-kadang 19 5 79,17 20,83 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada tabel 5.1.6, diketahui bahwa frekuensi orang tua memberikan perintah kepada anaknya termasuk tinggi. Sebanyak 19 79,17 anak mengaku mereka sering diberikan perintah oleh orang tua mereka, sedangkan 5 20,83 anak hanya terkadang mendapatkan perintah dari orang tuanya. Sebagaian besar dari mereka mengatakan orang tua mereka memberikan perintah terutama dalam hal membantu pekerjaan rumah seperti membersihkan rumah, mencuci piring dan sebagainya. Tidak jarang orang tua mereka juga Universitas Sumatera Utara memberikan perintah kepada anaknya untuk ikut membantu pekerjaan mereka sehabis memulung untuk memilah-milah barang hasil memulung atau disortir walaupun pada saat itu mereka sangat ingin bermain dengan teman-temannya. Tabel 5.1.7 Kepatuhan Anak Terhadap Perintah Orang Tua No Frekuensi Kepatuhan Jumlah 1 2 3 Selalu Kadang-kadang Tidak 12 9 3 50 37,50 12,50 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.1.7, anak-anak di Desa Tapian Nauli harus selalu mematuhi peraturan yang diberikan orang tuanya. Sebanyak 12 50 orang anak mengaku selalu mematuhi peraturan dari orang tuanya dan 9 37,50 orang anak terkadang mematuhi peraturan dari orang tuanya. Sedangkan 3 12,50 orang anak tidak harus mematuhi peraturan dari orang tuanya. Pada umumnya anak-anak yang selalu mematuhi peraturan orang tuanya merasa takut apabila mereka melanggar peraturan tersebut. Peraturan yang ada seperti jika sudah pulang sekolah harus langsung pulang kerumah dan mengerjakan pekerjaan rumah untuk membantu meringankan pekerjaan orang tua mereka. Bentuk peraturan lainnya seperti mereka harus harus bangun pagi hari untuk menyiapkan segala keperluan sekolah sebelum berangkat ke sekolah. Bagi anak yang tidak selalu mematuhi peraturab orang tuanya umumnya adalah anak laki-laki. Mereka lebih mengutamakan bermain dengan teman- temannya dibandingkan membantu mengerjakan pekerjaan rumah walaupun orang tua mereka telah memberikan peraturan untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1.8 Tindakan Orang Tua Terhadap Kesalahan Anak No Tindakan Jumlah 1 2 Meberikan nasehat dan penjelasan Langsung memberikan hukuman 15 9 62,50 37,50 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.1.8, umumnya orang tua sudah cukup memahami tentang apa yang perlu dilakukan jika anak berbuat salah. Sebanyak 15 62,50 orang anak mengatakan orang tua mereka akan memberikan nasehat dan penjelasan jika mereka berbuat salah. Pekerjaan orang tua mereka sebagai pemulung dengan pendidikan yang juga rendah masih mampu memberikan penjelasan kepada anaknya jika berbuat salah tidak langsung memberikan hukuman kepada anaknya walaupun penjelasan tersebut hanya sekedar penjelasan ringan. Sedangkan 9 37,50 orang anak mengatakan orang tua mereka akan langsung memberikan hukuman kepada anaknya jika melakukan kesalahan. Bentuk hukuman itu tidak jarang berbentuk hukuman fisik maupun kata-kata kasar apabila anak mereka berbuat salah. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1.9 Frekuensi Orang Tua Bertanya Ketika Anak Melakukan Kesalahan No Frekuensi Bertanya Jumlah 1 2 Selalu Kadang-kadang 7 17 29,17 70,83 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.1.9, anak-anak di Desa Tapian Nauli akan ditanya orang tua mereka jika melakukan kesalahan. Sebanyak 7 29,17 orang anak selalu ditanya orang tuanya jika melakukan kesalahan dan sebanyak 17 70,83 orang anak terkadang ditanya orang tuanya jika melakukan kesalahan. Dalam hal ini orang terkadang akan bertanya alasan anaknya berbuat kesalahan. Sehingga anak diberikan kesempatan untuk berbicara dan menjelaskan permasalahannya dalam hal ini. Bagi anak yang hanya terkadang ditanya orang tuanya jika berbuat kesalahan karena orang tua mereka tidak memperdulikan alasan mereka dengan kesalahan yang mereka lakukan. Sehingga anak tidak diberi kesempatan untuk menjelasakan alasan dia berbuat kesalahan tersebut. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1.10 Frekuensi Orang Tua Memberikan Hukuman Kepada Anak Bila Tidak Mengerjakan Tugas Sekolah No Frekuensi Hukuman Jumlah 1 2 3 Selalu Kadang-kadang Tidak 2 20 2 8,33 83,34 8,33 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdsarkan data pada Tabel 5.1.10, orang tua mereka sangat jarang memberikan hukuman kepada anaknya bila tidak mengerjakan tugas sekolah. Hanya 2 8,33 orang anak yang selalu diberikan hukuman dan sebanyak 20 83,34 orang anak terkadang diberikan hukuman jika tidak mengerjakan tugas sekolah. Sisanya dua orang anak yang tidak pernah diberikan hukuman jika tidak mengerjakan tugas sekolah. Dari data tersebut terlihat orang tua tidak begitu terlalu memperdulikan anaknya jika tidak mengerjakan tugas sekolah. Hal ini ditambah lagi dengan kesibukan orang tua mereka bekerja sebagai pemulung sehingga menyita waktu mereka untuk memperhatikan anak mereka jika tidak mengerjakan tugas sekolah. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1.11 Jawaban Responden tentang Mewajibkan Disiplin No Frekuensi Disiplin Jumlah 1 2 3 Selalu Kadang-kadang Tidak 11 12 1 45,83 50 4,17 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.1.11, anak-anak Desa Tapian Nauli harus berdisiplin dalam segala hal. Sebanyak 11 45,83 orang anak mengatakan orang tua mereka mewajibkan disiplin dalam segala hal dan 12 50 orang anak terkadang orang tua mereka mewajibkan disiplin dalam segala hal. Bentuk kedisiplinanya seperti mereka harus bangun pagi untuk menyiapkan keperluan sekolah mereka sendiri sebelum berangkat ke sekolah. Anak-anak diharapkan kemandiriannya untuk mengurus keperluan mereka terutama untuk sekolah karena orang tua mereka tidak sempat untuk mengurus keperluan anaknya. Pada malam hari mereka harus mengerjakan tugas dari sekolah dan apabila tidak ada tugas dari sekolah mereka bisa membantu pekerjaan orang tua mereka seperti mensortir atau memilah barang-baran hasil memulung. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1.12 Jawaban Responden tentang Orang Tua Memberikan Pengarahan Pada Anak No Frekuensi Pengarahan Jumlah 1 2 Sering Kadang-kadang 17 7 70,83 29,17 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.1.12, anak-anak Desa Tapian Nauli sering mendapatkan pengarahan tentang perbuatan yang baik yang perlu dilakukan. Sebanyak 17 70,83 orang anak mengaku sering mendapatkan pengarahan tentang perbuatan yang baik dan 7 29,17 orang anak jarang mendapatkan pengarahan tentang perbuatan baik yang perlu dilakukan. Orang tua mereka sering memberikan pengarahan tentang mana yang baik karena dilingkungan mereka banyak anak-anak yang putus sekolah dan pada akhirnya mereka menjadi pencuri. Orang tua takut anak mereka mengikuti perbuatan yang tidak baik tersebut. Orang tua yang jarang memberikan pengarahan mana yang baik dikarenakan mereka tidak begitu memperdulikan apa yang anak mereka lakukan dan mereka tidak memikirkan bagaimana dengan perkembangan anak mereka jika anak mereka tersebut sampai terikut dengan kondisi lingkungan yang kurang baik. Mereka hanya memikirkan pekerjaan mereka guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1.13 Orang Tua Membimbing Anak Ketika Belajar No Frekuensi Membimbing Jumlah 1 2 3 Selalu Kadang-kadang Tidak 3 20 1 12,50 83,33 4,17 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.1.13, anak-anak Desa Tapian Nauli sebagian besar hanya terkadang mendapatkan bimbingan dari orang tuanya ketika mereka belajar. 3 12,50 orang anak selalu dibimbing orang tuanya ketika belajar dan sebanyak 20 83,33 orang anak terkadang mendapatkan bimbingan dari orang tuanya ketika belajar. Adapun bentuk bimbingan maupun bentuk perhatian orang tua mereka antara lain dengan menanyakan apakah sudah selesai mengerjakan tugas dari sekolah tanpa memeriksa apakah anaknya tersebut benar sudah mengerjakan tugas sekolahnya. Orang tua juga akan mengajari anaknya ketika anaknya tersebut bertanya kepada mereka jika tidak mengerti tentang tugas sekolahnya. Orang tua mereka tidak dapat selalu membimbing dalam bentuk mendampingi anaknya ketika belajar serta memeriksa tugas sekolah anaknya tersebut. Keadaan ini disebabkan mereka tidak memiliki begitu banyak waktu untuk mendampingi anaknya ketika belajar dan juga pemahan mereka tentang perlunya mendampingi anak ketika belajar. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1.14 Orang Tua Menghukum Anak Ketika Tidak Mematuhi Peraturan No Frekuensi Menghukum Jumlah 1 2 3 Selalu Kadang-kadang Tidak 3 19 2 12,50 79,17 8,33 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.1.14, anak-anak di Desa Tapian Nauli kebanyakan mendapatkan hukuman jika tidak mematuhi peraturan. Sebanyak 3 12,50 orang anak selalu mendapatkan hukuman jika tidak mematuhi perturan dan 19 79,17 orang anak terkadang mendapatkan hukuman jika melanggar peraturan. Adapun bentuk hukuman yang diberikan orang tua mereka seperti melarang bermain dengan teman-temannya dan harus menyelesaikan pekerjaan rumah. Bagi anak yang tidak mendapatkan hukuman jika tidak mematuhi perturan orang tuanya dikarenakan kesibukan orang tuanya dengan pekerjaannya sehingga mereka mengabaikan anaknya jika tidak mematuhi peraturan yang telah mereka berikan. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1.15 Tindakan Orang Tua Terhadap Nilai Raport yang Buruk No Tindakan Jumlah 1 2 Memberikan nasehat dan dorongan Langsung memberikan hukuman 19 5 79,17 20,83 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.1.15, anak-anak yang mendapatkan nilai raport yang buruk kebanyakan diberikan nasehat dan dorongan oleh orang tua mereka. Bentuk dorongan tersebut biasanya dengan nasehat agar lebih giat lagi belajar. Orang tua mereka hanya memberikan nasehat tanpa ada upaya untuk lebih mendapingi anaknya ketika belajar. Ini disebabkan juga kesibukan mereka dalam bekerja dari pagi hingga malam hari dan tidak ada waktu untuk mendampingi anaknya belajar. Penyebab lainnya adalah mereka juga kurang memahami pelajaran anaknya karena orang tua mereka kebanyakan hanya tamatan SMP Sekolah Menengah Pertama. Bagi orang tua langsung memberikan hukuman kepada anaknya jika mendapatkan nilai raport yang buruk biasanya dengan berkata kasar kepada anaknya. Mereka hanya bisa menyalahkan anaknya jika mendapatkan nilai raport yang buruk tanpa ada usaha untuk merubah hal tersebut seperti mendampingi dan lebih mengawasi anaknya ketika belajar. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1.16 Frekuensi Orang Tua Memberikan Dorongan Pada Anak No Frekuensi Dorongan Jumlah 1 2 Selalu Kadang-kadang 11 13 48,53 54,17 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.1.16, orang tua cukup memberikan dorongan kepada anaknya untuk meningkatkan prestasi. Sebanyak 11 48,53 orang anak selalu mendapat dorongan dari orang tuanya dan 13 54,17 orang anak terkadang mendapatkan dorongan dari orang tuanya. Bentuk dorongan orang tua kepada anaknya berupa mengizinkan anaknya untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolah sesuai dengan minat dan bakat mereka. Dengan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler anak mereka menjadi dapat melakukan kegiatan yang positif dan juga dapat meningkatkan prestasi mereka. Tabel 5.1.17 Frekuensi Orang Tua Memperhatikan Anak No Frekuensi Perhatian Jumlah 1 2 Sangat memperhatikan Biasa saja 9 15 37,50 62,50 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data pada Tabel 5.1.17, anak-anak Desa Tapian Nauli mendapatkan perhatian yang cukup dari orang tuanya. Sebanyak 9 37,50 orang anak merasa sangat diperhatikan oleh orang tua mereka dan 15 62,50 orang anak merasa biasa saja perhatian yang diberikan orang tua mereka. Bagi anak-anak yang merasa sangat diperhatikan, mereka merasa orang tua mereka sudah sangat memperhatikan mereka jika orang tua mereka bertanya ketika mereka pulang terlambat dari sekolah. Bagi mereka hal itu merupakan perhatian yang cukup dibalik kesibukan akan pekerjaan orang tua mereka. Bagi mereka yang merasa biasa saja hal ini disebabkan karena orang tua mereka tidak memiliki waktu untuk memperhatikan anaknya. Terutama memperhatikan perkembangan anaknya. Bagi orang tua mereka dengan memenuhi kebutuhan hidup anaknya sudah lebih dari segalanya. Tabel 5.1.18 Tindakan Orang Tua Jika Anak Bermain Seharian No Tindakan Jumlah 1 2 Menegur dan menasehati Memarahi dan menghukum 15 9 62,50 37,50 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.1.18, anak-anak di Desa Tapian Nauli sebagian besar mendapatkan teguran jika bermain seharian dan sebanyak 9 37,50 orang anak dimarahi dan mendapatkan hukuman jika bermain seharian. Bentuk teguran yang diberikan orang tua mereka pada umumnya seperti berkata lebih baik mengerjakan pekerjaan rumah daripada bermain-main di luar. Bagi anak yang dimarahi dan mendapatkan hukuman umumnya orang tua mereka marah dengan mengeluarkan kata-kata kasar kepada anaknya dan terkadang memberikan hukuman fisik kepada anaknya. Biasanya orang tua akan memarahi anaknya jika Universitas Sumatera Utara ketika mereka pulang untuk beristirahat anaknya tidak dirumah dan pekerjaan rumah belum dikerjakan. Tabel 5.1.19 Jawaban Responden tentang Frekuensi Pengawasan No Frekuensi Pengawasan Jumlah 1 2 Selalu Kadang-kadang 8 16 33,33 66,67 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.1.19, anak-anak Desa Tapian Nauli tetap dalam pengawasan orang tuanya. Sebanyak 8 33,33 orang anak selalu mendapatkan pengawasan dan 16 66,67 orang anak terkadang mendapatkan pengawasan dari orang tuanya. Adapun bentuk pengawasan yang dilakukan orang tua mereka hanya dengan melihat apa yang dilakukan anaknya dan bertanya ketika anaknya pulang bermain. Hal ini disebabkan karena orang tua mereka tidak memiliki begitu banyak waktu untuk dapat terus mengawasi anaknya secara intensif. Orang tua hanya mengetahui bahwa anaknya sedang bermain dengan teman- temannya seperti bermain sepak bola. Dalam hal ini orang tua hanya sekedar mengetahui apa saja yang dilakukan anak mereka tanpa memperhatikan bagaimana perkembangan anaknya baik perkemabangan sosial dan perkembangan kepribadian. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1.20 Jawaban Responden tentang Pemberian Kebebasan No Frekuensi Kebebasan Jumlah 1 2 Selalu tetap dalam pengawasan Kadang-kadang 12 12 50 50 Jumlah 24 100 Sumber: Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.1.20, anak-anak Desa Tapian Nauli tetap mendapatkan kebebasan dari orang tuanya. Sebanyak 12 50 orang anak selalu mendapatkan kebebasan tetapi tetap dalam pengawasan orang tuanya dan sebanyak 12 50 orang anak terkadang mendapatkan kebebasan dari orang tuanya. Anak-anak yang mendapatkan kebebasan dari orang tuanya pada umumnya diberi kebebasan dalam hal bermain dengan teman-temannya dan juga menyalurkan hobinya. Mereka dapat bermain dengan siapa saja selama itu tidak menimbulkan masalah dan dalam hal ini orang tua terkadang mengawasi anaknya hanya sekedar mengetahui dengan siapa saja anaknya bermain dan apa saja yang dilakukan anaknya tersebut tidak dalam bentuk pengawasan yang terlalu ketat. Orang tua tidak dapat selalu mengawasi dengan siapa saja anaknya bermain dan apa saja yang dilakukan dikarenakan kesibukannya untuk bekerja. Selain itu anak diberi kebebasan dalam mengikuti trend yang berkembang seperti pakaian dan gaya rambut selama itu sesuai dangan keadaan ekonomi mereka. Bagi anak yang hanya terkadang mendapatkan kebebasan karena mereka disibukkan dengan pekerjaan rumah dan juga membantu orang tua sehingga mereka kurang dapat untuk melakukan hal yang mereka inginkan. Keadaan demikian ditambah dengan keadaan ekonomi keluarga mereka yang membatasi mereka untuk melakukan hal yang mereka suka seperti melakukan hobi mereka dan mengikuti trend yang sedang berkembang. Universitas Sumatera Utara 5.2 Perkembangan Anak Variabel Y Tabel 5.2.21

Dokumen yang terkait

Tinjauan Kehidupan Sosial Ekonomi Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan

0 5 102

Pengaruh Pekerjaan Orang Tua terhadap Perkembangan Anak pada Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 5 148

Pengaruh Pekerjaan Orang Tua terhadap Perkembangan Anak pada Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 0 14

Pengaruh Pekerjaan Orang Tua terhadap Perkembangan Anak pada Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 0 2

Pengaruh Pekerjaan Orang Tua terhadap Perkembangan Anak pada Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 0 11

Pengaruh Pekerjaan Orang Tua terhadap Perkembangan Anak pada Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 0 45

Pengaruh Pekerjaan Orang Tua terhadap Perkembangan Anak pada Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 0 2

Pengaruh Pekerjaan Orang Tua terhadap Perkembangan Anak pada Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak Pada Keluarga Pemulung Di Desa Tapian Nauli Lingkungan Ix Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 0 10

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak Pada Keluarga Pemulung Di Desa Tapian Nauli Lingkungan Ix Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 1 10