Perkembangan Anak Variabel Y Tabel .21

5.2 Perkembangan Anak Variabel Y Tabel 5.2.21 Frekuensi Anak Komunikasi dengan Orang Tua No Frekuensi Komunikasi Jumlah 1 2 Selalu Kadang-kadang 16 8 66,67 33,33 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada tabel 5.2.21, sebanyak 16 66,67 orang anak selalu dapat berkomunikasi dengan orang tuanya sedangkan 8 33,33 orang anak hanya terkadang dapat berkomunikasi dengan orang tuanya. Frekuensi komunikasi yang terjadi diantara orang tua dan anak di Desa Tapian Nauli berjalan cukup baik. Mereka melakukan komunikasi sebisa mungkin disaat mereka bertemu dengan orang tuanya. Mereka membicarakan apa yang dipikirkan, mengeluarkan semua yang dirasakan dan menceritakan apa yang dialami. Umumnya anak perempuan lebih sering berkomunikasi dengan orang tuanya dibandingkan dengan anak laki-laki. Hal ini karena anak laki-laki merasa orang tua mereka tidak begitu memahami dan mengerti apa yang mereka rasakan karena perbedaan usia dan jaman. Berdasarkan observasi yang dilakukan, komunikasi antara orang tua dan anak tersebut biasanya dilaksanakan pada malam hari dimana hanya pada saat itulah orang tua mereka berada dirumah. Komunikasi yang terjadi biasanya pada saat anak-anak tersebut membantu orang tua mereka untuk mensortir atau memilah barang-barang hasil pekerjaan orang tua mereka sebagai pemulung. Cara berkomunikasi yang dilakukan pun termasuk santai dan terbuka sehingga anak menjadi tidak takut untuk menceritakan apa yang dialami dan Universitas Sumatera Utara dirasakannya. Walaupun komunikasi yang terjadi tidak menuruti kaedah sopan santun, namun tetap terlihat bahwa anak tersebut sangat menghormati orang tuanya dan orang tuanya juga menyayangi anaknya. Tabel 5.2.22 Frekuensi Anak Membantu Orang Tua di Rumah No Frekuensi Membantu Jumlah 1 2 Sering Kadang-kadang 8 16 33,33 66,67 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.2.22, masyarakat Desa Tapian Nauli tidak selalu mengikutsertakan anak mereka dalam pekerjaan yang dilakukan. Sebanyak 16 66,67 orang anak hanya terkadang ikut membantu orang tua mereka bekerja dan 8 33,33 orang anak mengaku sering membantu orang tua mereka. Mereka yang ikut membantu orang tuanya bekerja biasanya hanya pada saat libur sekolah atau saat mereka tidak ada tugas dari sekolah. Tujuan anak-anak tersebut membantu orang tua mereka adalah untuk membantu dan meringankan pekerjaan orang tuanya. Selain itu dengan membantu orang tua mereka maka pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dengan cepat. Berdasarkan observasi, anak-anak ikut membantu orang tua mereka dalam bentuk mensortir barang-barang yang telah dikumpulkan dan didapat dari hasil memulung. Hasil dari memulung itu dibawa kerumah, kemudian dipilih atau disortir sesuai dengan jenis barangnya. Barang- barang yang yang telah disortir kemudian dijual. Orang tua umumnya melibatkan Universitas Sumatera Utara anaknya hanya dalam proses mensortir barang saja. Walaupun sebenarnya orang tua mereka tidak ingin melibatkan anaknya untuk ikut membantu pekerjaan mereka. Tabel 5.2.23 Jawaban Responden tentang Frekuensi Mengerjakan Tugas Rumah No Frekuensi Mengerjakan Jumlah 1 2 Selalu Kadang-kadang 6 18 25 75 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.2.23, anak-anak Desa Tapian Nauli cukup rajin membantu orang tua mereka mengerjakan tugas rumah. Sebanyak 18 75 orang anak mengaku mereka terkadang membantu orang tua melakukan tugas rumah sedangkan 6 25 orang anak mengaku selalu membantu orang tua mereka mengerjakan tugas rumah. Mereka umumnya membantu orang tua mereka mengerjakan tugas rumah jika orang tua mereka terlalu sibuk untuk bekerja sebagai pemulung sehingga tidak mempunyai waktu untuk mengerjakan tugas rumah. Berdasarkan observasi, membantu mengerjakan tugas rumah merupakan salah satu kewajiban mereka tertuma bagi anak perempuan. Mereka menggantikan fungsi ibu mereka dalam keluarga. Anak perempuan membantu pekerjaan rumah seperti masak, mencuci piring, mencuci pakaian dan membereskan rumah. Bagi anak yang paling besar juga bertugas untuk menjaga adik-adik mereka yang masih balita selama orang tua mereka bekerja. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2.24 Jawaban Responden tentang Status Hubungan Spesial Dengan Lawan Jenis No Status Hubungan Jumlah 1 2 3 Memiliki Pernah Memiliki Tidak pernah memiliki 2 10 12 8,33 41,67 50 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.2.24, sebagian anak-anak Desa Tapian Nauli Lingkungan IX tidak pernah memiliki hubungan spesial dengan lawan jenis. Sisanya 10 41,67 orang anak pernah memiliki hungan dengan lawan jenis dan 2 8,33 orang sedang memiliki hubungan dengan lawan jenis. Bagi mereka yang pernah menjalin hubungan dengan lawan jenis atau sedang menjalin hubungan biasanya mereka berhubungan dengan teman sekolah yang juga memiliki kondisi yang sama, sehingga mereka tidak merasa minder untuk menjalin hubungan tersebut. Sebanyak 12 50 orang anak mengatakan mereka tidak pernah memiliki hubungan dengan lawan jenis. Bagi mereka memiliki hubungan dengan lawan jenis tidak termasuk sesuatu yang harus dilakukan dan tidak begitu penting. Menurut mereka memiliki hubungan dengan lawan jenis justru akan menambah masalah baru terutama bisa mengganggu mereka untuk fokus dalam belajar. Kondisi keluarga mereka juga menyebabkan mereka untuk enggan menjalin hubungan dengan lawan jenis. Berdasarkan observasi, mereka yang tidak pernah memiliki hubungan dengan lawan jenis karena mereka tidak mampu bersosialisasi dengan baik kepada jenis. Dan faktor utamanya karena kondisi keluarga mereka mereka sehingga mereka tidak bisa membuka pergaulan dengan orang luar. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2.25 Jawaban Responden tentang Frekuensi Mengikuti Kegiatan Organisasi No Frekuensi Mengikuti Jumlah 1 2 3 Mengikuti Kadang-kadang Tidak mengikuti 8 15 1 33,33 62,50 41,17 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.2.25, mayoritas anak-anak di Desa Tapian Nauli cukup rajin mengikuti kegiatan organisasi. Sebanyak 15 62,50 orang anak mengaku terkadang mengikuti kegiatan organisasi terutama organisasi yang ada disekolah dan 8 33,33 orang anak yang cukup rajin mengikuti organisasi. Hanya 1 41,17 orang anak yang tidak mengikuti organisasi baik organisasi di sekolah maupun di lingkungan rumah. Bagi anak yang terkadang mengikuti kegiatan organisasi mengatakan bahwa mereka jarang mengikuti kegiatan organisasi dikarenakan sulit membagi waktu antara ikut kegiatan organisasi dan membantu pekerjaan orang tua dirumah. Bagi anak-anak yang mengikuti organisasi ini lebih mengutamakan apabila ada teman dekat mereka yang ikut organisasi tersebut. Bagi anak yang tidak mengikuti organisasi mengatakan kegiatan di organisasi tersebut tidak begitu penting. Mereka mengatakan lebih baik bermain dirumah dengan teman-temannya atau membantu orang tua dirumah dibandingkan mengikuti kegiatan organisasi. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2.26 Jawaban Responden tentang Kesempatan Menyalurkan Hobby No Kesempatan Menyalurkan Jumlah 1 2 Dapat Kadang-kadang 8 16 33,33 66,67 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.2.26, anak-anak di Desa Tapian Nauli dapat dengan baik menyalurkan hobi mereka. Sebanyak 8 33,33 orang anak mengaku dapat meyalurkan hobi mereka dengan baik sedangkan 16 66,67 orang anak mengaku terkadang dapat menyalurkan hobi mereka. Bagi anak-anak yang hanya terkadang dapat menyalurkan hobi mengatakan bahwa mereka dapat melakukan hobby mereka disaat memiliki waktu senggang. Tak jarang mereka lebih memilih untuk diam dirumah untuk beristirahat saat mereka memiliki waktu luang dibandingkan menghabiskan waktu dengan percuma khususnya bagi anak perempuan. Berdasarkan hasil observasi, penyaluran hobby yang dilakukan anak-anak di Desa Tapian Nauli disela-sela kegiatan rutin mereka. Bagi anak laki-laki mayoritas hobby mereka adalah bermain sepak bola. Bermain sepak bola biasanya mereka lakukan di lapangan yang ada disekolah mereka. Apabila mereka bermain sepak bola dengan teman sesama anak Desa Tapian Nauli maka mereka akan bermain di lapangan sekolah yang berada tak jauh dari lingkungan permukiman mereka. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2.27 Jawaban Responden tentang Frekuensi Bermain dengan Teman No Frekuensi Bermain Jumlah 1 2 Sering Kadang-kadang 14 10 58,33 41,67 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.2.27, anak-anak di Desa Tapian Nauli memiliki frekuensi bermain yang cukup baik. Sebanyak 14 58,33 orang anak menyatakan mereka sering bermain dengan teman-teman sebayanya dan 10 41,67 orang anak terkadang dapat bermain dengan teman-teman sebayanya. Mereka mengaku bahwa mereka selalu meluangkan waktu bermain ditengah tugas yang harus mereka laksanakan. Bagi mereka bermain merupakan hal yang sangat penting. Mereka lebih suka bermain dengan teman-teman sebayanya dibandingkan melakukan tugas rumah. Tak jarang hal ini menyebabkan mereka menelantarkan tugas yang diberikan. Berdasarkan observasi, meraka biasanya bermain bersama untuk menyalurkan hobby mereka. Selain itu dengan bermain mereka bisa saling berinteraksi satu sama lain. Bagi mereka yang terkadang bermain-main dengan teman sebaya harus bisa membagi waktu antara membantu orang tua dirumah dan bermain. Jika tugas dirumah mereka telah selesai dilakukan maka mereka dapat bermain dengan teman-temannya. Sebagian dari mereka mengatakan tak jarang harus merelakan waktu mereka bermain demi untuk membantu orang tua mereka dirumah. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2.28 Frekuensi Memiliki Masalah dengan Teman No Frekuensi Memiliki Masalah Jumlah 1 2 Tidak pernah Kadang-kadang 6 18 25 75 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.2.28, anak-anak Desa Tapian Nauli dapat bersosialisasi dengan baik dengan teman sebayanya. Sebanyak 6 25 orang anak tidak pernah memiliki masalah dengan teman-temannya dan 18 75 orang anak terkadang memiliki masalah dengan teman-temannya. Bagi anak yang tidak pernah memiliki masalah dengan temannya mampu bersosialisasi dengan baik kepada teman-temannya. Mereka juga sudah mampu memahami bagaimana karakter yang dimiliki teman-temannya tersebut. Dan bagi anak-anak yang terkadang memiliki masalah dengan temannya biasanya terjadi sedikit kesalahpahaman diantara mereka. Pada umumnya permasalahan yang timbul akibat saling mengejek diantara mereka. Permasalahn lainnya adalah tidak jarang dari mereka yang suka menganggu temannya ketika bermain sehingga terjadi masalah dengan temannya dimana umumnya anak-anak tidak mampu mengendalikan emosi mereka. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2.29 Latar Belakang Pekerjaan yang Dimiliki Orang Tua Teman No Latar Belakang Pekerjaan Jumlah 1 2 3 Tidak sama Sebagian Sama Sama 3 18 3 12,50 75 12,50 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.2.29, mayoritas anak-anak di Desa Tapian Nauli memiliki teman dengan latar belakang pekerjaan orang tua yang sama. Sebanyak 18 75 orang menyatakan bahwa sebagian teman-teman mereka berasal dari latar belakang pekerjaan orang tua yang sama. Sebanyak 3 12,50 orang memiliki teman dengan latar belakang pekerjaan orang tua yang tidak sama. Sisanya 3 12,50 orang memiliki latar belakang pekerjaan orang tua yang sama semua. Sebagian besar dari anak-anak tersebut memiliki teman dengan status sebagian berlatar belakang pekerjaan orang tua yang sama. Apabila berbeda pun keadaan pekerjaan orang tua mereka tidak jauh berbeda, seperti tukang becak, supir angkot dan lain sebagainya. Keadaan seperti ini menunjukaan mereka berteman dengan orang yang keadaan ekonominya tidak jauh berbeda. Bagi mereka yang memiliki teman dengan latar belakang pekerjaan orang tua yang tidak sama lebih sering bermain dengan teman-teman yang ada disekolahnya sehingga jarang bermain dengan teman di lingkungan rumahnya, hal ini menyebabkan mereka memiliki teman dengan keadaan ekonomi yang berbeda. Bagi anak yang memiliki teman dengan latar belakang pekerjaan oraang tua yang sama berteman dengan teman seperti tersebut dapat membuat mereka lebih nyaman. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan observasi, mereka yang memiliki latar belakang pekerjaan orang tua yang sama karena mereka memiliki kondisi ekonomi yang sama menyebabkan mereka lebih mudah membaur dan beradaptasi serta tidak perlu malu dengan kondisi ekonomi keluarga mereka. Bagi mereka yang memiliki teman dengan latar belakang pekerjaan orang tua yang tidak sama menunjukkan bahwa anak tersebut dapat bersosialisasi dengan baik dengan siapa saja tanpa memikirkan dan merasa malu dengan keadaan ekonomi orang tua mereka yang memiliki keterbatasan. Tabel 5.2.30 Frekuensi Mengikuti Trend yang Berkembang No Frekuensi Mengikuti Jumlah 1 2 3 Sering Kadang-kadang Tidak pernah 12 9 3 50 37,50 12,50 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.2.30, mayoritas anak-anak di desa Tapian Nauli mengikuti trend yang berkembang terutama di kalangan remaja. Sebanyak 9 37,50 anak terkadang mengikuti trend yang berkembang sedangkan sebanyak 3 12,50 orang anak tidak pernah mengikuti trend yang berkembang. Sisanya sebanyak 12 50 orang anak yang sering mengikuti trend yang berkembang. Sebagian dari mereka yang terkadang mengikuti trend yang berkembang mengakui bahwa mengikuti trend yang berkembang merupakan sesuatu yang perlu diikuti sejauh apabila trend yang mereka ikuti tidak berbenturan dengan keadaan ekonomi keluarga mereka. Mereka akan mengikuti trend yang ada apabila mereka mampu dan sesuai dengan keinginan mereka. Universitas Sumatera Utara Bagi anak yang sering mengikuti trend yang berkembang menganggap hal tersebut sangat penting agar tidak ketinggalan jaman. Hal ini agar mereka terlihat seperti anak-anak kota lainnya dan tidak kampungan. Sedangkan bagi mereka yang tidak pernah mengikuti trend yang berkembang menganggap hal tersebut tidak begitu penting, sehingga mereka tidak peduli terhadap trend yang sedang berkembang saat ini. Berdasarkan observasi, bagi anak-anak desa Tapian Nauli mengikuti trend yang berkembang terutama dalam hal pakaian dan potongan rambut. Selain itu gaya bicara yang sering mereka lihat ditelevisi terkadang mereka adopsi untuk berbicara dengan teman-teman sebayanya. Tabel 5.2.31 Jawaban Responden tentang Penilaian Terhadap Diri Sendiri No Penilaian Terhadap Diri Sendiri Jumlah 1 2 Bangga Kadang-kadang 10 14 41,67 58,33 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.2.31, anak-anak Desa Tapian Nauli memiliki rasa bangga yang cukup baik. Sebanyak 10 41,67 orang anak merasa bangga terhadap diri mereka sendiri dan sebanyak 14 58,33 orang anak yang terkadang bangga terdahap diri mereka sendiri. Bagi mereka yang bangga terhadap diri mereka sendiri menganggap tidak ada yang perlu dipermasalahkan apapun keadaan yang mereka miliki. Terutama ketika mereka mendapatkan prestasi disekolah sehingga dapat membanggakan kedua orang tua dan diri sendiri. Sedangkan bagi mereka yang terkadang bangga terhadap diri sendiri merasa sedikit Universitas Sumatera Utara malu terhadap kondisi ekonomi keluarga mereka terutama saat berkenalan dengan orang yang baru dikenal terutama lawan jenis. Berdasarkan observasi, anak-anak Desa Tapian Nauli terkadap merasa malu dengan kondisi keluarga mereka terutama dengan pekerjaan orang tua mereka. Keadaan pekerjaan orang tua mereka sebagai pemulung tak jarang dijadikan bahan untuk merendahkan keluarga mereka. Tabel 5.2.32 Minat Anak Terhadap Pekerjaan Rumah yang Diberikan Orang Tua No Minat Terhadap Pekerjaan Rumah Jumlah 1 2 3 Suka Kadang-kadang Tidak suka 6 15 3 25 62,50 12,50 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Beradasarkan data pada Tabel 5.2.32, anak-anak Desa Tapian Nauli memiliki minat yang cukup baik terhadap tugas pekerjaan rumah. Sebanyak 6 25 orang anak suka mendapatkan tugas pekerjaan rumah dan 159 62,50 orang anak terkadang suka mendapatkan tugas pekerjaan rumah. Sisanya 3 12,50 orang anak tidak suka apabila mendapatkan tugas pekerjaan rumah. Anak-anak yang suka melakukan pekerjaan rumah merasa hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab mereka dan harus dilakaukan dengan senang hati. Bagi mereka yang terkadang suka mendapatkan tugas pekerjaan rumah apabila tugas yang diberikan sudah terlalu banyak dan mengahabiskan banyak waktu mereka. Ketika mereka sudah lelah maka Universitas Sumatera Utara tugas pekerjaan rumah menjadi beban bagi mereka yang mau tidak mau harus dikerjakan. Bai mereka yang tidak suka dengan pekerjaan rumah menganggap pekerjaan rumah hanya akan membuat mereka tambah lelah dan mengurangi waktu mereka untuk bermain. Pekerjaan rumah tidak jarang membuat anak-anak merasa diperlakukan tidak layak. Berdasarkan observasi, tugas pekerjaan rumah yang dilakukan anak-anak di desa Tapian Nauli untuk membantu orang tua mereka yang sudah lelah seharian dengan pekerjaan sebagai pemulung. Pekerjaan rumah yang umumnya dilakukan seperti menyapu rumah, mencuci piring dan lain sebagainya. Bagi mereka yang tidak suka apabila ada pekerjaan rumah menganggap hal tersebut akan menghambat mereka untuk bermain dengan teman- temannya. Tabel 5.2.33 Reaksi Terhadap Ejekan Pekerjaan Orang Tua No Reaksi Jumlah 1 2 3 Sabar Biasa saja Marah 12 10 2 50 41,67 8,33 Jumlah 24 100 Sumber: Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.2.33, anak-anak Desa Tapian Nauli memiliki kesabaran yang cukup baik. Sebanyak 12 50 orang anak merasa sabar ketika ada orang lain yang mengejek pekerjaan orang tua mereka dan 10 41,67 orang anak menanggapi hal tersebut dengan biasa saja. Sedangkan 2 8,33 orang anak merasa marah ketika ada orang lain yang mengejek pekerjaan orang tua mereka. Universitas Sumatera Utara Bagi anak-anak yang merasa sabar dan menanggapi dengan biasa saja apabila ada orang lain yang mengejek pekerjaan orang tua mereka menyatakan bahwa mereka tidak mau memikirkan hal tersebut. Bagi mereka pekerjaan orang tua mereka semata-mata hanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan tida ada yang salah dari hal tersebut. Sedangkan bagi mereka yang marah ketika orang lain mengejek pekerjaan orang tua mereka maka mereka rela untuk berkelahi. Mereka akan selalu emosi dengan hal tersebut karna dianggap sudah merendahkan pekerjaan kedua orang tua mereka. Tabel 5.2.34 Reaksi Jika Keinginan Tidak Terpenuhi No Reaksi Jumlah 1 2 3 Sangat menerima Biasa saja Tidak menerima 7 15 2 29,17 62,50 8,33 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.2.34, anak-anak Desa Tapian Nauli termasuk bisa menerima apabila keinginan mereka tidak terpenuhi. Sebanyak 7 29,17 orang anak sangat menerima dan 15 62,50 orang anak merasa biasa saja ketika keinginan mereka tidak terpenuhi. Sedangkan 2 8,33 orang anak tidak dapat menerima ketika keinginan mereka tidak dapat dipenuhi. Bagi anak yang sangat menerima ketika keinginan tidak terpenuhi karena sangat memahami keadaan keluarga mereka sehingga tidak perlu memaksakan keinginan tersebut kepada orang tua mereka. Bagi anak yang menganggap hal tersebut biasa saja mereka juga Universitas Sumatera Utara cukup memahami kondisi keluarga mereka sehingga jika tidak terpenuhi mereka akan merasa biasa saja. Mereka tidak memberikan reaksi yang berlebihan jika keinginannya tidak terpenuhi. Bagi anak yang tidak merima jika keinginannya tidak dapat dipenuhi merasa tidak mau tahu keadaan keluarga mereka. Meraka akan memaksa orang tuanya agar keinginannya terpenuhi. Tabel 5.2.35 Frekuensi Meraih Prestasi di Sekolah No Reaksi Jumlah 1 2 Kadang-kadang Tidak pernah 19 5 79,17 20,83 Jumlah 24 100 Sumber : Kuesioner, 2014 Berdasarkan data pada Tabel 5.2.35, anak-anak Desa Tapian Nauli cukup berprestasi disekolah. Sebanyak 19 79,17 orang anak terkadang meraih prestasi disekolah sedangkan 5 20,83 orang anak tidak pernah meraih prestasi disekolah. Anak-anak tersebut tetap berprestasi dikarena mereka belajar dengan sungguh-sungguh walaupun ditengah kesulitan ekonomi dan kewajiban untuk membantu orang tua mereka untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Mereka memiliki keinginan dengan meraih prestasi disekolah tersebut kelak keluarga mereka akan keluar dari masalah kemiskinan. Universitas Sumatera Utara

5.3 Uji Hipotesa

Dokumen yang terkait

Tinjauan Kehidupan Sosial Ekonomi Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan

0 5 102

Pengaruh Pekerjaan Orang Tua terhadap Perkembangan Anak pada Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 5 148

Pengaruh Pekerjaan Orang Tua terhadap Perkembangan Anak pada Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 0 14

Pengaruh Pekerjaan Orang Tua terhadap Perkembangan Anak pada Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 0 2

Pengaruh Pekerjaan Orang Tua terhadap Perkembangan Anak pada Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 0 11

Pengaruh Pekerjaan Orang Tua terhadap Perkembangan Anak pada Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 0 45

Pengaruh Pekerjaan Orang Tua terhadap Perkembangan Anak pada Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 0 2

Pengaruh Pekerjaan Orang Tua terhadap Perkembangan Anak pada Keluarga Pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak Pada Keluarga Pemulung Di Desa Tapian Nauli Lingkungan Ix Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 0 10

Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak Pada Keluarga Pemulung Di Desa Tapian Nauli Lingkungan Ix Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal

0 1 10