Perkembangan Anak Variabel Y Tabel .21
5.2 Perkembangan Anak Variabel Y Tabel 5.2.21
Frekuensi Anak Komunikasi dengan Orang Tua No
Frekuensi Komunikasi Jumlah
1 2
Selalu Kadang-kadang
16 8
66,67 33,33
Jumlah 24
100 Sumber : Kuesioner, 2014
Berdasarkan data pada tabel 5.2.21, sebanyak 16 66,67 orang anak selalu dapat berkomunikasi dengan orang tuanya sedangkan 8 33,33 orang anak hanya terkadang
dapat berkomunikasi dengan orang tuanya. Frekuensi komunikasi yang terjadi diantara orang tua dan anak di Desa Tapian Nauli berjalan cukup baik. Mereka melakukan komunikasi
sebisa mungkin disaat mereka bertemu dengan orang tuanya. Mereka membicarakan apa yang dipikirkan, mengeluarkan semua yang dirasakan dan menceritakan apa yang dialami.
Umumnya anak perempuan lebih sering berkomunikasi dengan orang tuanya dibandingkan dengan anak laki-laki. Hal ini karena anak laki-laki merasa orang tua mereka tidak begitu
memahami dan mengerti apa yang mereka rasakan karena perbedaan usia dan jaman. Berdasarkan observasi yang dilakukan, komunikasi antara orang tua dan anak tersebut
biasanya dilaksanakan pada malam hari dimana hanya pada saat itulah orang tua mereka berada dirumah. Komunikasi yang terjadi biasanya pada saat anak-anak tersebut membantu
orang tua mereka untuk mensortir atau memilah barang-barang hasil pekerjaan orang tua mereka sebagai pemulung. Cara berkomunikasi yang dilakukan pun termasuk santai dan
terbuka sehingga anak menjadi tidak takut untuk menceritakan apa yang dialami dan
Universitas Sumatera Utara
dirasakannya. Walaupun komunikasi yang terjadi tidak menuruti kaedah sopan santun, namun tetap terlihat bahwa anak tersebut sangat menghormati orang tuanya dan orang tuanya
juga menyayangi anaknya.
Tabel 5.2.22 Frekuensi Anak Membantu Orang Tua di Rumah
No Frekuensi Membantu
Jumlah
1 2
Sering Kadang-kadang
8 16
33,33 66,67
Jumlah 24
100 Sumber : Kuesioner, 2014
Berdasarkan data pada Tabel 5.2.22, masyarakat Desa Tapian Nauli tidak selalu mengikutsertakan anak mereka dalam pekerjaan yang dilakukan. Sebanyak 16 66,67
orang anak hanya terkadang ikut membantu orang tua mereka bekerja dan 8 33,33 orang anak mengaku sering membantu orang tua mereka. Mereka yang ikut membantu orang
tuanya bekerja biasanya hanya pada saat libur sekolah atau saat mereka tidak ada tugas dari sekolah. Tujuan anak-anak tersebut membantu orang tua mereka adalah untuk membantu dan
meringankan pekerjaan orang tuanya. Selain itu dengan membantu orang tua mereka maka pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dengan cepat.
Berdasarkan observasi, anak-anak ikut membantu orang tua mereka dalam bentuk mensortir barang-barang yang telah dikumpulkan dan didapat dari hasil memulung. Hasil dari
memulung itu dibawa kerumah, kemudian dipilih atau disortir sesuai dengan jenis barangnya. Barang- barang yang yang telah disortir kemudian dijual. Orang tua umumnya melibatkan
Universitas Sumatera Utara
anaknya hanya dalam proses mensortir barang saja. Walaupun sebenarnya orang tua mereka tidak ingin melibatkan anaknya untuk ikut membantu pekerjaan mereka.
Tabel 5.2.23 Jawaban Responden tentang Frekuensi Mengerjakan Tugas Rumah
No Frekuensi Mengerjakan
Jumlah
1 2
Selalu Kadang-kadang
6 18
25 75
Jumlah 24
100 Sumber : Kuesioner, 2014
Berdasarkan data pada Tabel 5.2.23, anak-anak Desa Tapian Nauli cukup rajin membantu orang tua mereka mengerjakan tugas rumah. Sebanyak 18 75 orang anak
mengaku mereka terkadang membantu orang tua melakukan tugas rumah sedangkan 6 25 orang anak mengaku selalu membantu orang tua mereka mengerjakan tugas rumah. Mereka
umumnya membantu orang tua mereka mengerjakan tugas rumah jika orang tua mereka terlalu sibuk untuk bekerja sebagai pemulung sehingga tidak mempunyai waktu untuk
mengerjakan tugas rumah. Berdasarkan observasi, membantu mengerjakan tugas rumah merupakan salah satu
kewajiban mereka tertuma bagi anak perempuan. Mereka menggantikan fungsi ibu mereka dalam keluarga. Anak perempuan membantu pekerjaan rumah seperti masak, mencuci piring,
mencuci pakaian dan membereskan rumah. Bagi anak yang paling besar juga bertugas untuk menjaga adik-adik mereka yang masih balita selama orang tua mereka bekerja.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2.24 Jawaban Responden tentang Status Hubungan Spesial Dengan Lawan Jenis
No Status Hubungan
Jumlah
1 2
3 Memiliki
Pernah Memiliki Tidak pernah memiliki
2 10
12 8,33
41,67 50
Jumlah 24
100 Sumber : Kuesioner, 2014
Berdasarkan data pada Tabel 5.2.24, sebagian anak-anak Desa Tapian Nauli Lingkungan IX tidak pernah memiliki hubungan spesial dengan lawan jenis. Sisanya 10
41,67 orang anak pernah memiliki hungan dengan lawan jenis dan 2 8,33 orang sedang memiliki hubungan dengan lawan jenis. Bagi mereka yang pernah menjalin hubungan
dengan lawan jenis atau sedang menjalin hubungan biasanya mereka berhubungan dengan teman sekolah yang juga memiliki kondisi yang sama, sehingga mereka tidak merasa minder
untuk menjalin hubungan tersebut. Sebanyak 12 50 orang anak mengatakan mereka tidak pernah memiliki hubungan
dengan lawan jenis. Bagi mereka memiliki hubungan dengan lawan jenis tidak termasuk sesuatu yang harus dilakukan dan tidak begitu penting. Menurut mereka memiliki hubungan
dengan lawan jenis justru akan menambah masalah baru terutama bisa mengganggu mereka untuk fokus dalam belajar. Kondisi keluarga mereka juga menyebabkan mereka untuk enggan
menjalin hubungan dengan lawan jenis. Berdasarkan observasi, mereka yang tidak pernah memiliki hubungan dengan lawan jenis karena mereka tidak mampu bersosialisasi dengan
baik kepada jenis. Dan faktor utamanya karena kondisi keluarga mereka mereka sehingga mereka tidak bisa membuka pergaulan dengan orang luar.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2.25 Jawaban Responden tentang Frekuensi Mengikuti Kegiatan Organisasi
No Frekuensi Mengikuti
Jumlah
1 2
3 Mengikuti
Kadang-kadang Tidak mengikuti
8 15
1 33,33
62,50 41,17
Jumlah 24
100 Sumber : Kuesioner, 2014
Berdasarkan data pada Tabel 5.2.25, mayoritas anak-anak di Desa Tapian Nauli cukup rajin mengikuti kegiatan organisasi. Sebanyak 15 62,50 orang anak mengaku terkadang
mengikuti kegiatan organisasi terutama organisasi yang ada disekolah dan 8 33,33 orang anak yang cukup rajin mengikuti organisasi. Hanya 1 41,17 orang anak yang tidak
mengikuti organisasi baik organisasi di sekolah maupun di lingkungan rumah. Bagi anak yang terkadang mengikuti kegiatan organisasi mengatakan bahwa mereka jarang mengikuti
kegiatan organisasi dikarenakan sulit membagi waktu antara ikut kegiatan organisasi dan membantu pekerjaan orang tua dirumah. Bagi anak-anak yang mengikuti organisasi ini lebih
mengutamakan apabila ada teman dekat mereka yang ikut organisasi tersebut. Bagi anak yang tidak mengikuti organisasi mengatakan kegiatan di organisasi tersebut tidak begitu
penting. Mereka mengatakan lebih baik bermain dirumah dengan teman-temannya atau membantu orang tua dirumah dibandingkan mengikuti kegiatan organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2.26 Jawaban Responden tentang Kesempatan Menyalurkan Hobby
No Kesempatan Menyalurkan
Jumlah
1 2
Dapat Kadang-kadang
8 16
33,33 66,67
Jumlah 24
100 Sumber : Kuesioner, 2014
Berdasarkan data pada Tabel 5.2.26, anak-anak di Desa Tapian Nauli dapat dengan baik menyalurkan hobi mereka. Sebanyak 8 33,33 orang anak mengaku dapat meyalurkan
hobi mereka dengan baik sedangkan 16 66,67 orang anak mengaku terkadang dapat menyalurkan hobi mereka. Bagi anak-anak yang hanya terkadang dapat menyalurkan hobi
mengatakan bahwa mereka dapat melakukan hobby mereka disaat memiliki waktu senggang. Tak jarang mereka lebih memilih untuk diam dirumah untuk beristirahat saat mereka
memiliki waktu luang dibandingkan menghabiskan waktu dengan percuma khususnya bagi anak perempuan.
Berdasarkan hasil observasi, penyaluran hobby yang dilakukan anak-anak di Desa Tapian Nauli disela-sela kegiatan rutin mereka. Bagi anak laki-laki mayoritas hobby mereka
adalah bermain sepak bola. Bermain sepak bola biasanya mereka lakukan di lapangan yang ada disekolah mereka. Apabila mereka bermain sepak bola dengan teman sesama anak Desa
Tapian Nauli maka mereka akan bermain di lapangan sekolah yang berada tak jauh dari lingkungan permukiman mereka.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2.27 Jawaban Responden tentang Frekuensi Bermain dengan Teman
No Frekuensi Bermain
Jumlah
1 2
Sering Kadang-kadang
14 10
58,33 41,67
Jumlah 24
100 Sumber : Kuesioner, 2014
Berdasarkan data pada Tabel 5.2.27, anak-anak di Desa Tapian Nauli memiliki frekuensi bermain yang cukup baik. Sebanyak 14 58,33 orang anak menyatakan mereka
sering bermain dengan teman-teman sebayanya dan 10 41,67 orang anak terkadang dapat bermain dengan teman-teman sebayanya. Mereka mengaku bahwa mereka selalu meluangkan
waktu bermain ditengah tugas yang harus mereka laksanakan. Bagi mereka bermain merupakan hal yang sangat penting. Mereka lebih suka bermain dengan teman-teman
sebayanya dibandingkan melakukan tugas rumah. Tak jarang hal ini menyebabkan mereka menelantarkan tugas yang diberikan.
Berdasarkan observasi, meraka biasanya bermain bersama untuk menyalurkan hobby mereka. Selain itu dengan bermain mereka bisa saling berinteraksi satu sama lain. Bagi
mereka yang terkadang bermain-main dengan teman sebaya harus bisa membagi waktu antara membantu orang tua dirumah dan bermain. Jika tugas dirumah mereka telah selesai
dilakukan maka mereka dapat bermain dengan teman-temannya. Sebagian dari mereka mengatakan tak jarang harus merelakan waktu mereka bermain demi untuk membantu orang
tua mereka dirumah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2.28 Frekuensi Memiliki Masalah dengan Teman
No Frekuensi Memiliki Masalah
Jumlah
1 2
Tidak pernah Kadang-kadang
6 18
25 75
Jumlah 24
100 Sumber : Kuesioner, 2014
Berdasarkan data pada Tabel 5.2.28, anak-anak Desa Tapian Nauli dapat bersosialisasi dengan baik dengan teman sebayanya. Sebanyak 6 25 orang anak tidak
pernah memiliki masalah dengan teman-temannya dan 18 75 orang anak terkadang memiliki masalah dengan teman-temannya. Bagi anak yang tidak pernah memiliki masalah
dengan temannya mampu bersosialisasi dengan baik kepada teman-temannya. Mereka juga sudah mampu memahami bagaimana karakter yang dimiliki teman-temannya tersebut. Dan
bagi anak-anak yang terkadang memiliki masalah dengan temannya biasanya terjadi sedikit kesalahpahaman diantara mereka. Pada umumnya permasalahan yang timbul akibat saling
mengejek diantara mereka. Permasalahn lainnya adalah tidak jarang dari mereka yang suka menganggu temannya ketika bermain sehingga terjadi masalah dengan temannya dimana
umumnya anak-anak tidak mampu mengendalikan emosi mereka.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2.29 Latar Belakang Pekerjaan yang Dimiliki Orang Tua Teman
No Latar Belakang Pekerjaan
Jumlah
1 2
3 Tidak sama
Sebagian Sama Sama
3 18
3 12,50
75 12,50
Jumlah 24
100 Sumber : Kuesioner, 2014
Berdasarkan data pada Tabel 5.2.29, mayoritas anak-anak di Desa Tapian Nauli memiliki teman dengan latar belakang pekerjaan orang tua yang sama. Sebanyak 18 75
orang menyatakan bahwa sebagian teman-teman mereka berasal dari latar belakang pekerjaan orang tua yang sama. Sebanyak 3 12,50 orang memiliki teman dengan latar belakang
pekerjaan orang tua yang tidak sama. Sisanya 3 12,50 orang memiliki latar belakang pekerjaan orang tua yang sama semua.
Sebagian besar dari anak-anak tersebut memiliki teman dengan status sebagian berlatar belakang pekerjaan orang tua yang sama. Apabila berbeda pun keadaan pekerjaan
orang tua mereka tidak jauh berbeda, seperti tukang becak, supir angkot dan lain sebagainya. Keadaan seperti ini menunjukaan mereka berteman dengan orang yang keadaan ekonominya
tidak jauh berbeda. Bagi mereka yang memiliki teman dengan latar belakang pekerjaan orang tua yang tidak sama lebih sering bermain dengan teman-teman yang ada disekolahnya
sehingga jarang bermain dengan teman di lingkungan rumahnya, hal ini menyebabkan mereka memiliki teman dengan keadaan ekonomi yang berbeda. Bagi anak yang memiliki
teman dengan latar belakang pekerjaan oraang tua yang sama berteman dengan teman seperti tersebut dapat membuat mereka lebih nyaman.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan observasi, mereka yang memiliki latar belakang pekerjaan orang tua yang sama karena mereka memiliki kondisi ekonomi yang sama menyebabkan mereka lebih
mudah membaur dan beradaptasi serta tidak perlu malu dengan kondisi ekonomi keluarga mereka. Bagi mereka yang memiliki teman dengan latar belakang pekerjaan orang tua yang
tidak sama menunjukkan bahwa anak tersebut dapat bersosialisasi dengan baik dengan siapa saja tanpa memikirkan dan merasa malu dengan keadaan ekonomi orang tua mereka yang
memiliki keterbatasan.
Tabel 5.2.30 Frekuensi Mengikuti Trend yang Berkembang
No Frekuensi Mengikuti
Jumlah
1 2
3 Sering
Kadang-kadang Tidak pernah
12 9
3 50
37,50 12,50
Jumlah 24
100 Sumber : Kuesioner, 2014
Berdasarkan data pada Tabel 5.2.30, mayoritas anak-anak di desa Tapian Nauli mengikuti trend yang berkembang terutama di kalangan remaja. Sebanyak 9 37,50 anak
terkadang mengikuti trend yang berkembang sedangkan sebanyak 3 12,50 orang anak tidak pernah mengikuti trend yang berkembang. Sisanya sebanyak 12 50 orang anak yang
sering mengikuti trend yang berkembang. Sebagian dari mereka yang terkadang mengikuti trend yang berkembang mengakui bahwa mengikuti trend yang berkembang merupakan
sesuatu yang perlu diikuti sejauh apabila trend yang mereka ikuti tidak berbenturan dengan keadaan ekonomi keluarga mereka. Mereka akan mengikuti trend yang ada apabila mereka
mampu dan sesuai dengan keinginan mereka.
Universitas Sumatera Utara
Bagi anak yang sering mengikuti trend yang berkembang menganggap hal tersebut sangat penting agar tidak ketinggalan jaman. Hal ini agar mereka terlihat seperti anak-anak
kota lainnya dan tidak kampungan. Sedangkan bagi mereka yang tidak pernah mengikuti trend yang berkembang menganggap hal tersebut tidak begitu penting, sehingga mereka tidak
peduli terhadap trend yang sedang berkembang saat ini. Berdasarkan observasi, bagi anak-anak desa Tapian Nauli mengikuti trend yang
berkembang terutama dalam hal pakaian dan potongan rambut. Selain itu gaya bicara yang sering mereka lihat ditelevisi terkadang mereka adopsi untuk berbicara dengan teman-teman
sebayanya.
Tabel 5.2.31 Jawaban Responden tentang Penilaian Terhadap Diri Sendiri
No Penilaian Terhadap Diri Sendiri
Jumlah
1 2
Bangga Kadang-kadang
10 14
41,67 58,33
Jumlah 24
100 Sumber : Kuesioner, 2014
Berdasarkan data pada Tabel 5.2.31, anak-anak Desa Tapian Nauli memiliki rasa bangga yang cukup baik. Sebanyak 10 41,67 orang anak merasa bangga terhadap diri
mereka sendiri dan sebanyak 14 58,33 orang anak yang terkadang bangga terdahap diri mereka sendiri. Bagi mereka yang bangga terhadap diri mereka sendiri menganggap tidak ada
yang perlu dipermasalahkan apapun keadaan yang mereka miliki. Terutama ketika mereka mendapatkan prestasi disekolah sehingga dapat membanggakan kedua orang tua dan diri
sendiri. Sedangkan bagi mereka yang terkadang bangga terhadap diri sendiri merasa sedikit
Universitas Sumatera Utara
malu terhadap kondisi ekonomi keluarga mereka terutama saat berkenalan dengan orang yang baru dikenal terutama lawan jenis. Berdasarkan observasi, anak-anak Desa Tapian Nauli
terkadap merasa malu dengan kondisi keluarga mereka terutama dengan pekerjaan orang tua mereka. Keadaan pekerjaan orang tua mereka sebagai pemulung tak jarang dijadikan bahan
untuk merendahkan keluarga mereka.
Tabel 5.2.32 Minat Anak Terhadap Pekerjaan Rumah yang Diberikan Orang Tua
No Minat Terhadap Pekerjaan
Rumah Jumlah
1 2
3 Suka
Kadang-kadang Tidak suka
6 15
3 25
62,50 12,50
Jumlah 24
100 Sumber : Kuesioner, 2014
Beradasarkan data pada Tabel 5.2.32, anak-anak Desa Tapian Nauli memiliki minat yang cukup baik terhadap tugas pekerjaan rumah. Sebanyak 6 25 orang anak suka
mendapatkan tugas pekerjaan rumah dan 159 62,50 orang anak terkadang suka mendapatkan tugas pekerjaan rumah. Sisanya 3 12,50 orang anak tidak suka apabila
mendapatkan tugas pekerjaan rumah. Anak-anak yang suka melakukan pekerjaan rumah merasa hal tersebut sudah menjadi
tanggung jawab mereka dan harus dilakaukan dengan senang hati. Bagi mereka yang terkadang suka mendapatkan tugas pekerjaan rumah apabila tugas yang diberikan sudah
terlalu banyak dan mengahabiskan banyak waktu mereka. Ketika mereka sudah lelah maka
Universitas Sumatera Utara
tugas pekerjaan rumah menjadi beban bagi mereka yang mau tidak mau harus dikerjakan. Bai mereka yang tidak suka dengan pekerjaan rumah menganggap pekerjaan rumah hanya
akan membuat mereka tambah lelah dan mengurangi waktu mereka untuk bermain. Pekerjaan rumah tidak jarang membuat anak-anak merasa diperlakukan tidak layak.
Berdasarkan observasi, tugas pekerjaan rumah yang dilakukan anak-anak di desa Tapian Nauli untuk membantu orang tua mereka yang sudah lelah seharian dengan pekerjaan
sebagai pemulung. Pekerjaan rumah yang umumnya dilakukan seperti menyapu rumah, mencuci piring dan lain sebagainya. Bagi mereka yang tidak suka apabila ada pekerjaan
rumah menganggap hal tersebut akan menghambat mereka untuk bermain dengan teman- temannya.
Tabel 5.2.33 Reaksi Terhadap Ejekan Pekerjaan Orang Tua
No Reaksi
Jumlah
1 2
3 Sabar
Biasa saja Marah
12 10
2 50
41,67 8,33
Jumlah 24
100 Sumber: Kuesioner, 2014
Berdasarkan data pada Tabel 5.2.33, anak-anak Desa Tapian Nauli memiliki kesabaran yang cukup baik. Sebanyak 12 50 orang anak merasa sabar ketika ada orang
lain yang mengejek pekerjaan orang tua mereka dan 10 41,67 orang anak menanggapi hal tersebut dengan biasa saja. Sedangkan 2 8,33 orang anak merasa marah ketika ada orang
lain yang mengejek pekerjaan orang tua mereka.
Universitas Sumatera Utara
Bagi anak-anak yang merasa sabar dan menanggapi dengan biasa saja apabila ada orang lain yang mengejek pekerjaan orang tua mereka menyatakan bahwa mereka tidak mau
memikirkan hal tersebut. Bagi mereka pekerjaan orang tua mereka semata-mata hanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan tida ada yang salah dari hal tersebut. Sedangkan
bagi mereka yang marah ketika orang lain mengejek pekerjaan orang tua mereka maka mereka rela untuk berkelahi. Mereka akan selalu emosi dengan hal tersebut karna dianggap
sudah merendahkan pekerjaan kedua orang tua mereka.
Tabel 5.2.34 Reaksi Jika Keinginan Tidak Terpenuhi
No Reaksi
Jumlah
1 2
3 Sangat menerima
Biasa saja Tidak menerima
7 15
2 29,17
62,50 8,33
Jumlah 24
100 Sumber : Kuesioner, 2014
Berdasarkan data pada Tabel 5.2.34, anak-anak Desa Tapian Nauli termasuk bisa menerima apabila keinginan mereka tidak terpenuhi. Sebanyak 7 29,17 orang anak
sangat menerima dan 15 62,50 orang anak merasa biasa saja ketika keinginan mereka tidak terpenuhi. Sedangkan 2 8,33 orang anak tidak dapat menerima ketika keinginan
mereka tidak dapat dipenuhi. Bagi anak yang sangat menerima ketika keinginan tidak terpenuhi karena sangat
memahami keadaan keluarga mereka sehingga tidak perlu memaksakan keinginan tersebut kepada orang tua mereka. Bagi anak yang menganggap hal tersebut biasa saja mereka juga
Universitas Sumatera Utara
cukup memahami kondisi keluarga mereka sehingga jika tidak terpenuhi mereka akan merasa biasa saja. Mereka tidak memberikan reaksi yang berlebihan jika keinginannya tidak
terpenuhi. Bagi anak yang tidak merima jika keinginannya tidak dapat dipenuhi merasa tidak mau tahu keadaan keluarga mereka. Meraka akan memaksa orang tuanya agar keinginannya
terpenuhi.
Tabel 5.2.35 Frekuensi Meraih Prestasi di Sekolah
No Reaksi
Jumlah
1 2
Kadang-kadang Tidak pernah
19 5
79,17 20,83
Jumlah 24
100 Sumber : Kuesioner, 2014
Berdasarkan data pada Tabel 5.2.35, anak-anak Desa Tapian Nauli cukup berprestasi disekolah. Sebanyak 19 79,17 orang anak terkadang meraih prestasi disekolah sedangkan
5 20,83 orang anak tidak pernah meraih prestasi disekolah. Anak-anak tersebut tetap berprestasi dikarena mereka belajar dengan sungguh-sungguh walaupun ditengah kesulitan
ekonomi dan kewajiban untuk membantu orang tua mereka untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Mereka memiliki keinginan dengan meraih prestasi disekolah tersebut kelak keluarga
mereka akan keluar dari masalah kemiskinan.
Universitas Sumatera Utara