mengatakan bahwa orang dapat menyesuaikan diri dengan baik adalah orang yang dengan keterbatasan yang ada pada dirinya, belajar untuk bereaksi terhadap dirinya dan lingkungan
dengan cara yang matang, bermanfaat, efisien, dan memuaskan, serta dapat menyelesaikan konflik, frustasi, maupun kesulitan-kesulitan pribadi dan sosial tanpa mengalami gangguan
tingkah laku Agustiani,2009:19.
2.4 Kerangka Pemikiran
Pola asuh merupakan hal yang fundamental dalam pembentukan karakter. Teladan sikap orang tua sangat dibutuhkan bagi perkembangan anak-anak karena anak-anak
melakukan modeling dan imitasi dari lingkungan terdekatnya. Keterbukaan antara orang tua dan anak menjadi hal penting agar dapat menghindarkan anak dari pengaruh negatif yang ada
di luar lingkungan keluarga. Orang tua perlu membantu anak dalam mendisiplinkan diri. Sekarang ini tidak sedikit orang tua yang mengejar kepentingan mereka sendiri
dengan dalih untuk kesejahteraan anak. Sehingga terkadang peran mereka sebagai orang tua yaitu mendidik dan mengasuh anak terlalaikan. Salah satu kepentingan orang tua yang
mengakibatkan mereka menjadi lalai dalam mengasuh dan mendidik anak adalah kesibukan akan pekerjaan mereka. Salah satu pekerjaannya adalah sebagai pemulung. Pekerjaan sebagai
pemulung dengan keadaan ekonomi keluarga yang sangat rendah mengharuskan mereka bekerja siang dan malam demi memenuhi kebutuhan sehari-sehari sehingga mereka
mengabaikan kewajiban dalam mendidik dan memberikan pengasuhan yang baik kepada anak mereka.
Keadaan demikian bisa mempengaruhi perkembangan anak baik secara sosial maupun kepribadian. Bagi orang tua yang gaya pengasuhannya tidak peduli maupun mengabaikan
anaknya sangat mempengaruhi perkembangan sosial dan kepribadian anak tersebut. Anak akan menjadi memiliki harga diri yang rendah, tidak dewasa dan mungkin terasing dari
Universitas Sumatera Utara
keluarga. Dalam masa remaja, mereka mungkin menunjukkan sikap suka membolos dan nakal. Ini membawa dampak buruk bagi perkembangan anak.
Bagan Alur Pikir
2.5 Hipotesis
Secara etimologis istilah hipotesis berasal dari bahasa latin, yang terdiri dari dua kata, yaitu hipo yang berarti sementara dan these yang berarti pernyataan. Dengan demikian secara
sederhana hipotesi dapat diartikan sebagai pernyataan sementara. Kerlinger 1997 mengemukakan bahwa hipotesis adalah suatu pernyataan sementara yang menyatakan
Perkembangan Anak
Perkembangan Sosial Anak Perkembangan
Kepribadian Anak Pengaruh
Tidak Ada
Pola Asuh di Keluarga Pemulung
Universitas Sumatera Utara
hubungan antara dua atau lebih variable. Hipotesis harus dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan Siagian, 2011:147-148.
Adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah:
Ho :
Tidak terdapat pengaruh pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak pada keluarga pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX
Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal.
Ha :
Terdapat pengaruh pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak pada keluarga pemulung di Desa Tapian Nauli Lingkungan IX
Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal.
2.6 Definisi Konsep dan Definisi Operasional