Pemanasan Prosedur Pelatihan Fisik

peningkatan komponen biomotorik kecepatan, kecepatan gerakan lengan, kekuatan otot, daya tahan otot, daya ledak dan daya tahan kardiovaskular. Intensitas dan durasi pemanasan setiap aktivitas olahraga bervariasi, tergantung dari aktivitas yang dilakukan, misalnya lama pemanasan untuk mengerahkan seluruh otot tubuh berkisar antara 20-30 menit. Selain itu durasi pemanasan tergantung pula dari berbagai faktor yaitu: suhu dan kelembaban lingkungan, umur, kebugaran fisik, berat ringannya aktivitas dan lain - lain Nala, 2011. Tipe pemanasan yang dilakukan selama pemanasan tergantung dari cabang olahraga yang dilakukan. Tipe pemanasan ada tiga antara lain, 1 peregangan yang merupakan aktivitas otot pertama kali dilakukan dalam pemanasan, 2 kalistenik dengan cara menggerakkan sekelompok otot yang secara aktif berulang- ulang dengan tujuan untuk meningkatkan suhu dan aliran darah pada otot yang bersangkutan, 3 aktivitas spesifik yaitu aktivitas yang disesuaikan dengan jenis olahraga yang dilatih Nala, 2011.

2.5.2 Pelatihan inti

Takaran pelatihan merupakan hal yang sangat penting peranannya dalam meningkatkan dan mengembangkan fisik olahragawan terutama kemampuan komponen biomotorik secara tepat dan efisien. Takaran pelatihan terdiri dari intensitas, volume dan frekuensi Nala, 2011. Kegiatan olahraga atau physical activity lainnya hendaknya disesuaikan dengan kondisi tubuh siswa yang bersangkutan Arsani, 2006. Metode pelatihan inti yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi pelatihan cable machine woodchopper dan medicine ball full twist dengan kombinasi pelatihan push up knee dan sit up dengan set dan repetisi yang ditingkatkan dari pelatihan pertama dengan pelatihan berikutnya. Pelatihan ini dirancang selama enam minggu dengan frekuensi tiga kali seminggu yang dilaksanakan pada hari senin, rabu, dan jumat. Pate menyatakan pelatihan yang berlangsung selama enam sampai delapan minggu akan memberikan efek yang cukup berarti bagi atlet yang akan mengalami peningkatan 10-20 Nala, 2011. Selanjutnya Fox menyatakan pelatihan dengan frekuensi tiga kali seminggu sesuai untuk pemula dan akan menghasilkan peningkatan yang berarti Nala, 2011.

2.5.3 Pendinginan

Pendinginan dilakukan untuk mengembalikan kondisi tubuh ke kondisi semula. Tujuan utama dari pendinginan adalah menarik kembali secepatnya darah yang terkumpul di otot skeletal yang telah aktif sebelumnya ke peredaran sentral. Selain itu berfungsi pula untuk membersihkan darah dari sisa hasil metabolisme berupa tumpukan asam laktat yang berada di dalam otot dan darah Nala, 2011. Bentuk pelatihan pendinginan yang biasa dianjurkan adalah dengan istirahat aktif. Karena asam laktat cepat dimetabolisme secara aerobik sehingga menghasilkan CO 2 +H 2 O lebih cepat yang menyebabkan asam laktat cepat berkurang. Begitu selesai melakukan aktivitas atau pelatihan, dianjurkan untuk tidak langsung duduk tetapi melakukan gerakan-gerakan ringan seperti jalan-jalan atau menggerak-gerakkan seluruh anggota tubuh secara ringan Nala, 2011. Lamanya pendinginan menurut Powers berkisar antara 10-30 menit Nala, 2011. Pelatihan pendinginan yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan selama 15 menit diawali dengan gerakan-gerakan lambat dimulai dari kepala, leher, bahu, lengan, pinggang, dan tungkai bawah. Gerakan pendinginan lebih difokuskan pada alat gerak atas bahu, lengan atas, lengan bawah dan tangan.