2. Mengembangkan komponen fisik khusus, yang disesuaikan dengan tipe atau spesialisasi cabang olahraga yang dilatih.
3. Memperbaiki teknik atau keterampilan sesuai dengan spesialisasi olahraga yang ditekuni.
4. Memperbaiki strategi dan teknik bermain. Dalam hal ini diperhitungkan juga kekuatan dan kelemahan serta watak dari lawan yang dihadapi sehingga strategi
dapat dipersiapkan dengan matang. 5. Meningkatkan kualitas kemauan atlet.
6. Meningkatkan persiapan dan kerjasama tim. 7. Meningkatkan derajat kesehatan atlet.
8. Mencegah cedera dengan melakukan pemanasan sebelum latihan inti. 9. Memperkaya pengetahuan teori. Diperkenalkan terutama tentang fisiologi atau
psikologi dasar pelatihan, perencanaan, gizi dan regenerasi.
2.4 Prinsip Pelatihan Fisik
Prinsip dari pelatihan adalah suatu petunjuk dan aturan yang disusun secara sistematis, dengan pemberian beban yang ditingkatkan secara progresif, yang harus
ditaati dan dilaksanakan agar tercapai tujuan pelatihan. Prinsip dasar ini merupakan langkah awal dalam kegiatan penyusunan program pelatihan yang optimal dan efektif
untuk dapat diaplikasikan. Prinsip pelatihan fisik menurut Nala 2011, mengatakan bahwa lama pelatihan
yang dilakukan sampai diperoleh hasil latihan yang konstan dimana tubuh sudah beradaptasi dengan pelatihan yang dilakukan akan tercapai dengan pelatihan yang
dilakukan dalam jangka waktu 6-8 minggu pelatihan.
Prinsip-prinsip dasar pelatihan diuraikan terdiri dari 7 prinsip diantaranya Nala, 2011,
1. Prinsip Aktif dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti latihan. Prinsip ini diterapkan bertujuan untuk mencapai hasil yang maksimal dalam suatu
pelatihan sehingga atlet dituntut untuk selalu bertindak aktif dan mengikuti pelatihan dengan bersungguh-sungguh tanpa ada paksaan dan tidak hanya berlatih
ketika didampingi oleh pelatih saja. 2. Prinsip pengembangan multilateral.
Pelatihan fisik umum atau pelatihan multilateral yang dilaksanakan sebelum pelatihan mengarah kepada spesifikasi hendaknya dibekali terlebih dahulu pelatihan
dasar-dasar kebugaran fisik dan komponen biomotorik. Selain itu dikembangkan pula seluruh organ dan sistema yang ada dalam tubuh, baik yang menyangkut
proses fisiologis maupun psikologisnya. 3. Prinsip spesialisasi.
Setelah pelatihan pengembangan multilateral dilanjutkan dengan pengembangan fisik khusus atau spesialisasi yang tentunya disesuaikan dengan cabang olahraga
yang dilatih. Pelatihan spesialisasi dapat dimulai setelah sesuai dengan umur untuk cabang olahraga yang dipilih oleh anak atau atlet bersangkutan. Untuk melatih
cabang olahraga atletik termasuk lempar cakram, spesialisasi umur yang dilatih antara 14-17 tahun.
4. Prinsip individualisasi. Setiap orang mempunyai kemampuan, potensi, karakter belajar dan spesifikasi
dalam olahraga yang berbeda satu sama lainnya, sehinggga cara pelatihannya akan berbeda. Pendekatan personalisasi dapat dipergunakan sebagai media untuk
mengembangkan kualitas pribadi Zamroni, 2003.