Faktor internal Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Lemparan

laki lebih cepat dibandingkan dengan perkembangan pinggulnya, sebaliknya yang terjadi pada anak-anak perempuan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat pada pelebaran pinggulnya, dibandingkan perkembangan pada bagian pinggang dan bahu Sugiyanto, 1998. Berdasarkan perbedaan tersebut dapat dikatakan bahwa jenis kelamin mempengaruhi perbedaan kekuatan, kecepatan, dan lain-lain. Karena daya ledak ditentukan oleh kekuatan dan kecepatan maka akibatnya jenis kelamin akan mempengaruhi daya ledak. Jenis kelamin yang dipilih sebagai subjek dalam penelitian ini adalah yang berjenis kelamin perempuan. 3. Faktor Berat badan. Berat badan secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap hasil lemparan cakram. Berat badan merupakan salah satu faktor yang menentukan pusat gravitasi yang nantinya akan menentukan keseimbangan statik maupun keseimbangan dinamik. Keseimbangan akan menentukan besarnya daya ledak saat terjadi gerakan melempar cakram. Setiono 2008, menyatakan berat badan berkaitan dengan beberapa cabang olahraga yang membutuhkan berat badan yang lebih berat seperti, olahraga lempar dalam atletik. 4. Faktor Tinggi badan. Secara biomekanika menjelaskan semakin tinggi titik tempat melempar maka semakin jauh hasil lemparan cakram. Tinggi badan merupakan keseluruhan tubuh manusia yang meliputi, kaki, togok, leher dan kepala Setiono, 2008. 5. Faktor Kebugaran fisik jasmani. Kebugaran fisik jasmani berhubungan erat dengan kapasitas aerobik seseorang. Semakin baik kapasitas aerobik seseorang makin baik pula kebugaran fisiknya. Kebugaran fisik jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan pekerjaan sehari-hari secara efektif dan efisien dalam jangka waktu relatif lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan Wandaningsih, 2005. Dengan demikian seseorang yang mempunyai kebugaran fisik tinggi akan mampu melakukan kerja atau aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berarti, sehingga kekuatan dan daya ledak otot yang dihasilkan akan lebih baik pada orang yang memiliki tingkat kebugaran fisik yang baik. 6. Faktor Genetik. Bersifat pembawaan yang sering kali ikut berperan dalam penampilan fisik seperti proporsi tubuh postur tubuh, kapasitas jantung-paru, sel darah merah, dan serat otot merah dan putih Wandaningsih, 2005. Pengaruh genetik terhadap kecepatan, kekuatan, daya ledak dan daya tahan pada umumnya berhubungan dengan komposisi serabut otot yang terdiri dari serabut otot putih dan serabut otot merah. Atlet yang memiliki banyak serabut otot putih, lebih mampu untuk melakukan kegiatan yang bersifat anaerobik, sedangkan atlet yang banyak memiliki serabut otot merah lebih tepat untuk melakukan kegiatan yang bersifat aerobik. Dengan demikian faktor genetik juga berpengaruh terhadap basil lemparan cakram. Berbagai faktor mempengaruhi hasil lemparan cakram baik secara langsung maupun karena pengaruh kombinasi komponen biomotorik kecepatan dan kekuatan. Kemampuan daya ledak tergantung pada, kekuatan dasar otot dan kecepatan kontraksi otot yang aktif.

2.8.2 Faktor eksternal

Faktor eksternal sangat mempengaruhi penampilan fisik atlet. Faktor tersebut menyangkut, suhu dan kelembaban lingkungan, arah kecepatan angin, dan ketinggian tempat. 1. Faktor Suhu dan kelembaban relatif udara. Suhu lingkungan yang terlalu ekstrim dingin atau panas akan mempengaruhi aktivitas kerja otot. Toleransi setiap individu berbeda satu sama lainnya. Orang Indonesia umumnya beraklimatisasi dengan iklim tropis yang cukup sekitar 26-28 C, dengan kelembaban relatif sekitar 60-85. Apabila olahraga dilakukan pada udara yang nyaman maka tubuh hanya mengatasi beban berupa pengeluaran panas tubuh, tetapi apabila udara tidak nyaman maka terpaksa tubuh mendapat beban tambahan untuk melawan panas. Oleh karena itu penelitian sebaiknya dilakukan pada tempat yang nyaman dengan mempertimbangkan tempat dan waktu penelitian. 2. Faktor Kecepatan angin. Kecepatan angin yang terlalu tinggi dari arah yang berlawanan akan dapat menghambat aktivitas sehingga akan mempengaruhi hasil lemparan cakram. Dalam Penelitian ini arah dan kecepatan angin dalam batas toleransi, diharapkan pengaruhnya dapat ditekan sekecil-kecilya. 3. Faktor Ketinggian tempat. Ketinggian suatu tempat akan mempengaruhi kinerja atlet. Semakin tinggi suatu tempat maka semakin rendah kadar oksigennya. Kondisi ini akan membutuhkan adaptasi yang lebih dari atlet yang sedang berlatih.

4. Faktor Jenis dan Bahan cakram.

Cakram yang digunakan untuk latihan dan penelitian harus dipilih jenis dan bahan cakram yang baik dan memiliki standar untuk melakukan penelitian yang berkualitas. Ada cakram yang terbuat dari coran beton di bagian luarnya dilapisi dengan bantalan karet, cakram yang terbuat dari kayu di bagian luarnya dikelilingi besi pelindung dan cakram yang terbuat dari fiber dibagian luarnya dikelilingi oleh