Pendinginan Prosedur Pelatihan Fisik

2.6 Kombinasi Pelatihan Cable Machine Woodchopper dan Medicine Ball Full Twist dengan Kombinasi Pelatihan Push Up Knee dan Sit Up. Pelatihan adalah suatu usaha untuk memperbaiki sistem organ atau alat tubuh dan fungsinya dengan tujuan untuk memaksimalkan penampilan atau kinerja atletnya. Kombinasi pelatihan dengan jenis – jenis pelatihan baru adalah bentuk pelatihan yang disiapkan secara menyeluruh dengan menyasar seluruh aspek yang dianggap berkontribusi guna memaksimalkan hasil gerakan sehingga nantinya akan memberikan prestasi puncak yang menjadi harapan setiap atlet dalam mengikuti suatu kompetisi atau perlombaan. Menurut Soegito 2010, komponen-komponen yang harus dimiliki pelempar cakram adalah kekuatan, kecepatan, daya ledak, koordinasi otot yang baik, ditunjang dengan daya tahan yang tinggi. Maka dari itu pelatihan yang diterapkan dalam penelitian ini akan menyasar komponen kekuatan, kecepatan, dan daya ledak, serta penambahan pelatihan teknik yaitu pelatihan teknik melempar cakram dengan memfokuskan kepada ketepatan sudut lemparan. Sudut yang dapat memberikan hasil lemparan yang maksimal adalah besaran sudut lemparan antara 32-38 derajad Yoyo, 2006. Pelatihan seluruh aspek yang terkait harus dipersiapkan secara menyeluruh, sebab satu aspek berkaitan dengan aspek lainnya dan satu aspek akan menentukan aspek lainnya untuk menunjang pencapaian prestasi maksimal. Kombinasi jenis – jenis pelatihan yang dilakukan dalam penelitian adalah pelatihan yang dilakukan dengan melatih semua komponen yang dibutuhkan dalam rangkaian gerak melempar cakram. Adapun diantaranya akan dijabarkan sebagai berikut: Latihan komponen kekuatan. Kekuatan adalah kemampuan otot musculus tubuh untuk melakukan kontraksi atau tegangan maksimal dalam menerima beban sewaktu melakukan aktivitas. Pelatihan yang dilakukan adalah pelatihan dengan menggunakan alat bantu berupa ball medicine. Pelatihan dengan nama Medicine ball full twist yang dilakukan secara berpasangan dengan tujuan untuk melatih kekuatan otot-otot bagian perut. Latihan dilakukan dengan cara berpasangan, berdiri dengan saling membelakangi pasangannya. Dimana kaki dibuka selebar bahu untuk menjaga keseimbangan. Kemudian memindahkan bola beban dengan cara memegang bola menggunakan kedua tangan dan mengoperkannya ke pasangannya dengan memilin pinggang ke arah kanan searah dengan arah melempar cakram. Latihan tersebut dapat dilihat seperti gambar 2.4. Gambar 2.4 Latihan Medicine ball full twist berpasangan. Latihan kekuatan lainnya dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa katrol dengan pemberat, namun akan diganti dengan botol air minum mineral besar yang diisi pasir sebagai beban yang akan ditarik dan diikat dengan tali sebagai alat penariknya. Latihan ini bertujuan untuk melatih kekuatan otot-otot ekstrimitas atas yaitu lebih memfokuskan kepada bagian otot bisep, otot trisep, otot deltoid, otot pektoralis mayor minor, dan otot trapezius. Pelatihan ini dilakukan dengan cara beban yang digunakan akan digantung di mistar gawang sepak bola dan siswa bertugas untuk menarik beban tersebut berulangkali dengan posisi menyampingi beban latihan yang ditarik. Latihan tersebut dapat dilihat seperti gambar 2.5. Gambar 2.5 Latihan cable machine woodchopper. Latihan komponen kecepatan. Kecepatan adalah kemampuan kontraksi otot untuk melakukan suatu gerakan dengan waktu yang sesingkat-singkatnya. Komponen ini dapat dilatih dengan melakukan latihan melempar bola sebanyak-banyaknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Latihan ini akan mengaktifkan kecepatan otot-otot ekstrimitas atas sesuai dengan gerakan melempar cakram. Pelatihan ini dilakukan dengan cara berdiri dengan memegang bola menggunakan kedua tangan menghadap arah sasaran sasaran berupa tembok datar yang diisi tanda sebagai sasaran tembak. Kemudian melakukan lemparan bola ke sasaran dengan mengayunkan bola di samping tubuh dan melepas bola dengan sudut lemparan 32-38 derajat untuk melatih kecepatan sekaligus akurasi lemparan. Latihan tersebut dapat dilihat seperti gambar 2.6. Gambar 2.6 Latihan side throwing. Pelatihan komponen daya ledak. Secara sistimatis daya ledak Power merupakan hasil dari perkalian kekuatan Forece dengan kecepatan Velocity Adiatmika, 2002.a. Latihan komponen daya ledak akan dilakukan dengan melakukan pelatihan melempar beban dengan nama medicine ball side throw. Pelatihan daya ledak dilakukan dengan tujuan melatih daya ledak otot-otot ekstrimitas atas seperti otot bisep, otot trisep, otot pektoralis mayor minor, otot trapezius dan otot deltoid. Pelatihan ini dilakukan dengan cara berdiri memegang bola menggunakan kedua tangan menghadap arah lemparan. Bola bisa dipegang di samping badan untuk pelatihan medicine ball side throw lalu bola dilempar sekuat dan secepat-cepatnya. Latihan tersebut dapat dilihat seperti gambar 2.7. Gambar 2.7 Latihan medicine ball side throw. Kombinasi pelatihan yang dilakukan dengan jenis – jenis pelatihan lama adalah kombinasi pelatihan yang dilakukan untuk mengembangkan komponen terkait dengan jenis-jenis pelatihan yang sudah terbiasa dilakukan. Dimana jenis pelatihan lama yang dilakukan adalah pelatihan yang melatih sebagian komponen yang dianggap paling mempengaruhi pencapaian prestasi maksimal dengan mengabaikan komponen- komponen lain yang dianggap tidak memberikan efek yang cukup signifikan atau menunjang dalam memaksimalkan prestasi yang ingin dicapai. Pelatihan yang dilakukan dengan jenis – jenis pelatihan lama dilakukan dengan melatih komponen kekuatan yang menjadi dasar dan domain dalam cabang olahraga lempar cakram. Pelatihan komponen kekuatan yang dilatih tanpa menggunakan alat bantu, melainkan latihan yang dilakukan memanfaatkan beban dari tubuh siswa itu sendiri. Latihan komponen kekuatan dapat dilatih dengan pelatihan Push up knee. Pelatihan push up knee adalah pelatihan yang memfokuskan pada pelatihan kekuatan otot lengan dengan memanfaatkan beban dari tubuh siswa itu sendiri. Pelatihan push up knee bertujuan untuk melatih kekuatan otot lengan atas otot bisep dan otot trisep dan otot bahu otot deltoid. Pelatihan ini dapat dilakukan dengan cara tidur dengan posisi badan menghadap lantai, dengan kedua tangan berada disamping bahu masing-masing, dan gerakan ini menumpu pada kedua tangan dan lutut. Latihan tersebut dapat dilihat seperti gambar 2.8. Gambar 2.8 Latihan push up knee. Latihan sit up adalah salah satu bentuk pelatihan kekuatan otot. Dapat dilakukan dengan bantuan alat maupun tanpa bantuan alat. Dalam penelitian ini sit up dilakukan dengan tidur terlentang di lapangan, kedua lutut sedikit ditekuk dan kedua tangan menempel di dada atau menyatu di belakang kepala, kemudian lakukan gerakan mengangkat dan merebahkan badan secara berulang. Latihan sit up dilakukan secara berkelompok dimana setiap kelompok terdiri dari tiga orang, satu orang yang melakukan gerakan dan dua orang lainnya bertugas untuk membantu teman yang melakukan gerakan. Dimana pelatihan sit up bertujuan untuk melatih kekuatan otot perut rectus abdominus, eksternal dan internal obliques Tarigan, 2015. Pelatihan sit up dapat dilihat seperti gambar 2.9. Gambar 2.9 Latihan sit up. Dalam penelitian ini akan membandingkan pelatihan yang dilakukan dengan memberikan kombinasi pelatihan cable machine woodchopper dan medicine ball full twist, yaitu pelatihan yang dilakukan dengan kombinasi pelatihan cable machine woodchopper dan Medicine ball full twist yang dilakukan dengan mengaktifkan semua komponen-komponen yang dinilai berperan untuk memaksimalkan hasil lemparan cakram siswa. Karena peneliti menganggap bahwa semua komponen sama pentingnya dan akan saling menunjang untuk pelaksanaan gerak dan memaksimalkan hasil gerakan nantinya. Karena tidak mungkin suatu rangkaian gerak yang terjadi diakibatkan oleh satu komponen biomotorik yang aktif. Setiap gerakan yang dilakukan selama aktivitas berolahraga selalu melibatkan lebih dari satu komponen biomotorik. Dalam penelitian ini membandingkan penerapan kombinasi pelatihan cable machine woodchopper dan medicine ball full twist dengan kombinasi pelatihan push up knee dan sit up yang sudah biasa dilakukan, dimaksudkan kombinasi pelatihan push up knee dan sit up adalah pelatihan yang sudah terbiasa dan umumnya dilakukan oleh tenaga pengajar atau pelatih, yaitu menerapkan kombinasi pelatihan Push up knee dan Sit up. Secara garis besar perbedaan antara jenis pelatihan kelompok I yang dilakukan secara menyeluruh dibandingkan dengan jenis pelatihan kelompok II yang sudah terbiasa dilakukan. Perbandingan kombinasi pelatihan yang dilakukan dalam penelitian dapat dilihat seperti tabel 2.1. Tabel 2.1. Perbandingan kombinasi pelatihan cable machine woodchopper dan medicine ball full twist dengan kombinasi pelatihan push up knee dan sit up. Unsur Pelatihan Jenis Pelatihan Kelompok I Jenis Pelatihan Kelompok II Komponen Biomotorik Kekuatan 1. Latihan cable machine woodchopper 2. Latihan Medicine ball full twist berpasangan 1. Latihan Push up knee 2. Latihan Sit up Kecepatan Latihan side throwing Latihan side throwing Daya Ledak Latihan medicine ball side throw Latihan medicine ball side throw

2.7 Komponen Biomotorik

Komponen biomotorik merupakan komponen dasar gerak fisik atau aktivitas fisik dari tubuh manusia. Hampir semua gerakan fisik yang dilakukan oleh manusia saling berkaitan satu dengan yang lainnya Nala, 2011, sehingga harus dikembangkan secara menyeluruh melalui suatu pelatihan yang dilakukan untuk memperoleh prestasi maksimal. Komponen biomotorik yang berkaitan dalam pelaksanaan gerak lempar cakram adalah komponen kekuatan, kecepatan, daya ledak, kelentukan, koordinasi, dan komponen keseimbangan tubuh supaya tubuh tetap terjaga setelah melakukan gerakan melempar cakram. Komponen biomotorik yang dinilai paling berpengaruh dalam memaksimalkan proses dan hasil lemparan cakram adalah komponen daya ledak yang didasari oleh komponen biomotorik kekuatan dan kecepatan. Ada beberapa komponen biomotorik yang dilatih dalam penelitian ini, diantaranya pelatihan komponen yang terkait dilatih selama 6-8 minggu dilakukan sebanyak tiga kali dalam seminggu. Peningkatan beban latihan dapat diberikan setelah satu minggu pelatihan Nala, 2011. Untuk meningkatkan kekuatan otot pelatihan dapat dilakukan sebanyak 2-3 kali perminggu. Karena pelatihan komponen kekuatan adalah komponen yang paling lama terlihat peningkatan dari pelatihan yang diberikan dibandingkan dengan komponen biomotorik lainnya. Komponen biomotorik yang berperan dalam pelaksanaan gerak lempar cakram, seperti kekuatan, kecepatan, dan daya ledak berawal dari energi dalam tubuh yang mengaktifkan kinerja otot untuk menghasilkan gerakan. Jumlah tenaga yang dimanfaatkan harus seefektif mungkin. Jumlah tenaga efektif adalah jumlah dari semua tenaga yang diproduksi oleh sejumlah otot yang searah. Lemparan cakram dilakukan dengan rangkaian gerakan yang berkelanjutan, mulai dari persiapan dengan memegang, mengayun cakram, memilin badan, mengayunkan lengan ke depan atas, melepas cakram dan akhirnya meluruskan tubuh secara penuh. Gerakan yang dilakukan secara kontinyu dengan memaksimalkan otot-otot yang berkontraksi secara sinergis, searah dan meminimalisir gerakan otot antagonis supaya gerakan yang dihasilkan lebih efektif dan efisien dalam memanfaatkan besaran tenaga saat melakukan rangkaian gerakan melempar cakram.

2.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Lemparan

Daya ledak merupakan salah satu komponen biomotorik yang merupakan aktivitas tiba-tiba dan cepat dari gerakan-gerakan lengan Nala, 2011. Daya ledak merupakan hasil dari kekuatan maksimum dan kecepatan maksimum Bompa dalam Nala, 2011. Usaha untuk meningkatkan daya ledak dapat dilakukan dengan cara