Pelatihan inti Prosedur Pelatihan Fisik

minggu dengan frekuensi tiga kali seminggu yang dilaksanakan pada hari senin, rabu, dan jumat. Pate menyatakan pelatihan yang berlangsung selama enam sampai delapan minggu akan memberikan efek yang cukup berarti bagi atlet yang akan mengalami peningkatan 10-20 Nala, 2011. Selanjutnya Fox menyatakan pelatihan dengan frekuensi tiga kali seminggu sesuai untuk pemula dan akan menghasilkan peningkatan yang berarti Nala, 2011.

2.5.3 Pendinginan

Pendinginan dilakukan untuk mengembalikan kondisi tubuh ke kondisi semula. Tujuan utama dari pendinginan adalah menarik kembali secepatnya darah yang terkumpul di otot skeletal yang telah aktif sebelumnya ke peredaran sentral. Selain itu berfungsi pula untuk membersihkan darah dari sisa hasil metabolisme berupa tumpukan asam laktat yang berada di dalam otot dan darah Nala, 2011. Bentuk pelatihan pendinginan yang biasa dianjurkan adalah dengan istirahat aktif. Karena asam laktat cepat dimetabolisme secara aerobik sehingga menghasilkan CO 2 +H 2 O lebih cepat yang menyebabkan asam laktat cepat berkurang. Begitu selesai melakukan aktivitas atau pelatihan, dianjurkan untuk tidak langsung duduk tetapi melakukan gerakan-gerakan ringan seperti jalan-jalan atau menggerak-gerakkan seluruh anggota tubuh secara ringan Nala, 2011. Lamanya pendinginan menurut Powers berkisar antara 10-30 menit Nala, 2011. Pelatihan pendinginan yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan selama 15 menit diawali dengan gerakan-gerakan lambat dimulai dari kepala, leher, bahu, lengan, pinggang, dan tungkai bawah. Gerakan pendinginan lebih difokuskan pada alat gerak atas bahu, lengan atas, lengan bawah dan tangan. 2.6 Kombinasi Pelatihan Cable Machine Woodchopper dan Medicine Ball Full Twist dengan Kombinasi Pelatihan Push Up Knee dan Sit Up. Pelatihan adalah suatu usaha untuk memperbaiki sistem organ atau alat tubuh dan fungsinya dengan tujuan untuk memaksimalkan penampilan atau kinerja atletnya. Kombinasi pelatihan dengan jenis – jenis pelatihan baru adalah bentuk pelatihan yang disiapkan secara menyeluruh dengan menyasar seluruh aspek yang dianggap berkontribusi guna memaksimalkan hasil gerakan sehingga nantinya akan memberikan prestasi puncak yang menjadi harapan setiap atlet dalam mengikuti suatu kompetisi atau perlombaan. Menurut Soegito 2010, komponen-komponen yang harus dimiliki pelempar cakram adalah kekuatan, kecepatan, daya ledak, koordinasi otot yang baik, ditunjang dengan daya tahan yang tinggi. Maka dari itu pelatihan yang diterapkan dalam penelitian ini akan menyasar komponen kekuatan, kecepatan, dan daya ledak, serta penambahan pelatihan teknik yaitu pelatihan teknik melempar cakram dengan memfokuskan kepada ketepatan sudut lemparan. Sudut yang dapat memberikan hasil lemparan yang maksimal adalah besaran sudut lemparan antara 32-38 derajad Yoyo, 2006. Pelatihan seluruh aspek yang terkait harus dipersiapkan secara menyeluruh, sebab satu aspek berkaitan dengan aspek lainnya dan satu aspek akan menentukan aspek lainnya untuk menunjang pencapaian prestasi maksimal. Kombinasi jenis – jenis pelatihan yang dilakukan dalam penelitian adalah pelatihan yang dilakukan dengan melatih semua komponen yang dibutuhkan dalam rangkaian gerak melempar cakram. Adapun diantaranya akan dijabarkan sebagai berikut: Latihan komponen kekuatan. Kekuatan adalah kemampuan otot musculus tubuh untuk melakukan kontraksi atau tegangan maksimal dalam menerima beban sewaktu melakukan aktivitas. Pelatihan yang dilakukan adalah pelatihan dengan