Pengertian Faktor Psikologis Indikator yang Mempengaruhi Faktor Psikologis

2.2.2.6 Faktor Psikologis

2.2.2.6.1 Pengertian Faktor Psikologis

Pada suatu saat tertentu seseorang mempunyai banyak kebutuhan baik yang bersifat biogenik maupun biologis. Kebutuhan ini timbul darisuatu keadaan fisiologis tertentu seperti rasa lapar, haus, dan sebagainya. Sedangkan kebutuhan yang bersifat psikologis adalah kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu seperti kebutuhan untuk diakui, harga diri, atau kebutuhan untuk diterima oleh lingkungannya.

2.2.2.6.2 Indikator yang Mempengaruhi Faktor Psikologis

Pilihan pembelian seseorang juga dipengaruhi oleh faktor psikologis yang utama, yaitu motivasi, persepsi, proses belajar, serta kepercayaan dan sikap. a. Motivasi Kebanyakan dari kebutuhan – kebutuhan yang ada tidak cukup kuat untuk memotivasi seseorang untuk bertindak pada suatu saat tertentu. Suatu kebutuhan akan berubah menjadi motif apabila kebutuhan itu telah mencapai tingkat tertentu. Motif adalah suatu kebutuhan yang cukup menekan seseorang untuk mengejar kepuasan. b. Persepsi Seseorang yang termotivasi akan siap bereaksi. Bagaimana orang itu bertindak dipengaruhi oleh persepsi mengenai situasi. Persepsi menurut Philip Kotler diartikan sebagai : proses dimana individu memilih, merumuskan, dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti mengenai dunia. c. Proses Belajar Learning Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman dan kebanyakan perilaku manusia adalah hasil proses belajar. Secara teori, pembelajaran seseorang dihasilkan melalui dorongan, rangsangan, isyarat, tanggapan, dan penguatan. Para pemasar dapat membangun permintaan akan produk dengan menghubungkannya dengan dorongan yang kuat, dengan menggunakan isyarat motivasi, dan dengan memberikan penguatan yang positif. d. Kepercayaan dan Sikap Melalui tindakan dan proses belajar, orang akan mendapatkan kepercayaan dan sikap yang kemudian akan mempengaruhi perilaku pembeli. Kepercayaan adalah suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Sedangkan sikap adalah organisasi dari motivasi, perasaan emosional, persepsi, dan proses kognitif kepada suatu aspek. Dapat pula dikatakan bahwa sikap adalah cara kita berpikir, merasa dan bertindak melalui aspek di lingkungan seperti toko retail, program televisi, atau produk.

2.2.3 Minat Beli Konsumen

2.2.3.1 Pengertian Minat Beli Konsumen

Minat beli merupakan hal yang penting dalam pemahaman terhadap perilaku konsumen karena minat beli adalah salah satu tahap dalam perilaku pembeli. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan factor penting untuk proses perilaku pembelian secara keputusan konsumen untuk membeli sesuatu yang dipengaruhi banyak factor. Minat beli ulang merupakan suatu bentuk pikiran yang nyata dari refleksi rencana pembeli untuk membeli kembali beberapa unit dalam jumlah tertentu dari beberapa merek yang tersedia Schiffman Kanuk, 2000 : 206. Menurut Bagozzi 1999:20 menyatakan bahwa niat yang kuat akan mendorong seseorang untuk berperilaku seperti diniatkan. Pada saat konsumen memiliki niat untuk membeli sebuah produk, maka konsumen tersebut telah memiliki kemampuan untuk membeli sebuah produk, serta telah memiliki rencana tentang apa yang akan dilakukan untuk mewujudkan niatnya tersebut dan konsumen tinggal melaksanakan niatnya tersebut. Menurut Dharmestha 1998 dalam Urip trimulyono 2004 menyatakan bahwa niat dapat diartikan sebagai niat untuk menggunakan produk dari konsumen yang sudah atau yang belum pernah menggunakan. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan pada variabel niat adalah